*Kamar Mandi*

2.9K 102 11
                                    

Rina masih terus bergulung didalam selimutnya, setelah apa yang dilihatnya tadi siang diruang kerja sang Papa tiri bena benar membuatnya takut bertemu sang mama.

"Braakkkk,,,,!!!!!"

Rina membuka selimutnya begitu nelihat pintu kamarnya dibanting dengan keras, Rina meringis menggigit bibirnya

"Oww,,,oww,,,, ucapkan permintaan terakhirmu Rina,,,," gumam Rina dalam hati

Rina membetulkan posisinya, mencoba bersikap serileks mungkin mengulas senyumnya

"Haiii mama,, tumben kesini hehee kangen ya sama Rina,,," ucap Rina berbasa basih

Lihat lah lihat semua, sebentar lagi aku bakal di sambalado sama mama, ulalalla lihat alis sinchannya sudah menegang sempurna, alis yang tebal menandakan jiwa yang strong hargai dan puji....

"Plaaakkkk,,,,"

"Awwehhhhhhh,,,,, maksih mama,,," pekikku sambil memegangi pipiku

Bukan dicium yaa,, tapi ditabok manja, tidak cukup disitu mama beralih menarik rambutku kebelakang begitu sakit rasanya tapi aku tidak boleh berteriak takut ada yang melihat kejadian ini dan melaporkan mama ke KPK ehh ke KPAI maksudnya

"Nariknya jangan kenceng kenceng maa,,, Rina belom keramas,,, sshhhhhhhh,,,," celetuk ku meringis kesakitan

Bukanya berhenti mama semakin mengencangkan tarikannya dirambutku hahhh untung saja aku menggunakan shampoo dove yang membuat rambutku kuat dan mencegah kerontokan, kalo tidak mungkin rambutku sudah botak akibat serangan mama

"Buuukkkk,,,,,"

"Aaarghhhhh,,,, sakit mama,,,," aku kelolosan tak bisa menahan teriakanku saat mama membenturkan kepalaku ke ranjang dan membentur ujung ranjang

"Sakit kau bilang??? Hhahhh lebih sakit mana dengan mama??? Anak bodoh,,, selalu saja menyusahkanku,,, gara gara Kau Faris marah padaku dan itu semua salahmu,,,," bentak mama

"Aaaaahhhhhh,,,,, Peace mama,,, Rina salah apa lagi ,,,," rintihku

Aku melebarkan mataku saat kurasakan cairan panas dan anyir mengalir dari keningku, darah?? Aissshh keningku berdarah oh mama tolong berhenti ini benar benar sakit

Mama tersenyum sinis, semakin menakutkan melihat mama seperti ini, aku jadi bertanya apa iya orang didepanku ini adalah mamaku

"Anakku mati gara gara Kau sialan,,, seharusnya bukan Nana yang mati tapi Kau,,, kalau saja Papamu tidak melindungimu saat itu,,,," Bentak mama

Deg!!!

Mama mengungkit kecelakaan itu lagi, kecelakaan yang benar benar tidak dapat ku ingat, apa benar semua seperti itu, harusnya aku yang mati bukan kak nana dan papa, tapi bukankah kematian itu takdir

"Sekarang Faris memarahiku gara gara Kau sialan,,, dasar pembawa sial,,, kenapa tidak mati saja kau ini,,,,"

"Awwhhhhhh,,,,," aku kembali meringis saat mama menghempaskanku keranjang

"Kalau begitu nanti Rina akan Mention malaikat izroil mama,,, biar Rina dijemput,,," sahutku

Mama mengatur nafasnya yang naik turun, kalo saja ada batu mungkin sudah ditimpukkan padaku sayangnya hanya ada guling yang sudah dihujamkan ketubuh mungilku berkali kali

"Buukk,,,,bukkk,,,buuk,,,,"

"Sakit mama,,,"

"Awuuhhh,,,, mama ampuun,,, boleh berhenti sebentar tidak,,, pindah kesebelah mama punggung Rina sakiit mama,,,," rengekku lagi

Between Two HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang