*kangen*

2.1K 78 0
                                    

"Kenapa tidak dimakan,,,???" tanya fahrukh saat melihat Rina hanya mengaduk aduk makanannya.

Rina mengangkat wajahnya kemudian menggeleng kembali mengamati makanan didepannya, rasanya selera makannya sudah menghilang sejak melihat fahmie tadi

"Kenyang Mr." sahut Rina malas

Fakhruh menatap Rina bingung setelah kejadian direstaurant tadi siang Rina mendadak menjadi pemurung, Fakhruh menarik piring Rina kemudian menyendokkan nasi dan menyuapkannya pada Rina

"Aaaaaskkk,,,, ayo buka mulutmu kau jangan egois,,, kau boleh saja tidak lapar tapi bagaimana dengan bayimu,,,??" ucap fakhruh

Rina mengerjabkan matanya, menatap fakhruh hangat oh seandainya saja Fahmie yang bersikap lembut seperti ini pasti beda rasanya

"Tapi Mr. Aku kan,,,, mbhhhhannhgakhggg,,, akkhhuuhhh khhann kehhhnnyayangh,,,,," Ucap Rina terbata bata dengan mulut penuh karena fakhruh tanpa permisi segera menyuapkan makanan kedalam mulut rina

Fakhruh terkekeh melihat pipi Rina yang menggelembung lucu, kemudian menyodorkan segelas air putih pada Rina

"Hahhhhhh,,,, Mr. Pemaksaan,,," dengus Rina

"Salah sendiri tidak mau makan,,," sahut fakhrukh

Rina mengerucutkan bibirnya, kemudia menggelembugkan pipinya

"Kau tidak lapar tapi bayimu butuh makan nona,,, jangan egois, sekarang ayo minum susumu,," perintah fakhruh

Rina buru buru menggeleng dan menutup mulutnya, mencium aroma susu hamil saja sudah membuatnya hampir muntah, tapi bukan fakruh namanya kalo tidak bisa memaksa Rina

"Mbhhhh,,,,,," Rina berlari kearah wastafel, menutup mulutnya kemudian memuntahkan semua makanannya hingga membuat perutnya sakit

Rina mengangkat wajahnya begitu merasakan tangan hangat memijit tengkuknya, Rina melihat Fakhruh dari cermin tampak begitu khawatir dengan telaten memijiti tengkuknya, aaahhh seandainya saja yang melakukan ini suaminya

Harusnya fahmie yang memijitnya, mengusap usap perutnya bukan dokter tampan ini, tapi keaadaan seolah mempermainkan Rina, ayah si calon bayi sampai saat ini tak mencarinya sama sekali

"Jangan cengeng,,," ucap Fakruh tiba tiba membalik tubuh Rina, menangkup pundak gadis mungil didepannya ini

Rina menggeleng, mengulas senyumnya

"Ishhh,,, Mr. Siapa yang cengeng,,," dengus rina

Fakhruh terkekeh, menangkup kedua pipi Rina hingga membuat gadis mungil itu mendongak mata lebarnya bertemu dengan mata sendu milik fakhruh

"Masih berbohong,,, hmmm ini apaaa,,,???" Jemari Fakhruh terulur mengusap sudut mata Rina yang basah membuat Rina tertegun

"Itu,,, ehmmmmn,,,," Rina yang gugup serta tersentuh dengan kelembutan fakhruh menjatuhkan dirinya kedalam pelukan fakhruh membuat Pria manis ini terdiam bingung

"Pinjem dadanya sebentar ya Mr. ,,," Isak Rina menenggelamkan wajahnya dida hangat milik fakhruh

Fakhruh yang tak tau harus berbuat apa hanya bisa mengangguk, Fakhruh merengkuh Rina kedalam pelukannya begitu merasakan tubuh mungil Rina bergetar hebat karena tangisnya.

"Gunakan semaumu,,," bisik Fakhruh

Rina yang diberi kesempatanpun semakin menjadi, menikmati hangatnya dada bidang pria manis ini, sejenak melupakan statusnya yang sudah bersuami, dia hanya butuh sandaran saat ini, butuh bahu laki laki yang benar benar mau melindunginya
Seperti pepatah " Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada Fahmie bang bruneipun jadi" (kau kupuja sampai mati kupuja) hhahhhh maap yaaak kalo inget negara brunei bawaannya pengen nyanyi aja. Back to storry

Between Two HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang