"Baiklah, untuk kali ini kau menang. Penjamkan matamu," Jodha menghembuskan nafas pasrah. Sekeras apapun Jodha menolak selalu saja Jalal yang menang. Jalal menunduk dan me-mejamkan matanya. "Dasar pria arogant dipikir aku akan senang hati menciumnya,"rutuk Jodha dalam hati nya. Kesempatan ini Jodha gunakan untuk kabur.
"Rasakan ini!!,,buk buk buk," bukan ciuman yang jalal dapatkan tapi tinju di perutnya dan tendangan di selangkangan Jalal. Dan terakhir Jodha menginjak kaki Jalal.
"Kau dalam masalah besar Nona Jodha karena kau membangun kan singa yang sedang tidur,"ucap Jalal menarik tangan Jodha saat berusaha kabur. Jalal merapat kan jarak nya agar lebih mendekat kepada Jodha dan lagi lagi Jalal menguasai keadaan.
"Kamu salah memilih lawan Nona Jodha, jangan memaksaku untuk membuat kasar kepada mu sayang," Jodha tak bisa bergerak, tangan Jalal melingkar di pinggang Jodha dan menahan tangan nya Jodha agar tidak bisa bergerak, lalu Jalal pun mulai mencium Jodha "Seseorang diluar sana tolong lah aku sebelum Jalal memakan ku,"ujar Jodha cemas dalam hati nya.. Saat Jalal masih dalam menikmati mencium Jodha tiba tiba ada seseorang yang masuk tanpa permisi.
Clekk...pintu terbuka
"Woooowww... Maaf aku tidak tau kalau kau sedang sibuk Jalal," Jalal melepaskan tautan bibirnya. Seorang pria dengan pakaian formal nya masuk tanpa permisi, Jodha menyembunyikan wajah nya di dada bidang Jalal, Tentu saja malu karena kepergok berciuman pagi pagi begini.
"Bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk keruangan ku Sujamal!,"ucap Jalal ketus
"Sorry..sorry.. Aku tak tau bila kau sedang bersama Jodha?" Jodha menoleh saat pria itu menyebut nama nya.
"Kau mengenalnya sujamal?" Tanya Jalal heran dan melirik sekilas kearah Jodha
"Alamak bisa perang dunia ke tujuh ini nama nya kalau Jalal tau, jelaslah dia mengenalku, itu Sujamal Casanova, mantan kekasih ku,"Ucap Jodha dalam hati nya
•••~~~~~••••••~~\\\\πππππ™ππ
Saat ini Jodha sedang berada di ruangan Jalal. Jam kantor sudah berakhir satu jam yang lalu tapi Jalal memaksa Jodha menemani nya lembur. Kata nya masih banyak dokumen yang harus Jalal selesaikan. " Dia pikir aku ini pendek akal apa? Paling itu cuma modus dia supaya bisa dekat denganku dan sekalian mengintrogasi ku tentang Sujamal. Ck dasar laki laki mempunyai segudang alasan untuk memuluskan keinginan nya.,"ujar Jodha kesal dalam hati nya
"Ada hubungan apa antara kau dan Sujamal,?"tanya Jalal mengintrogasi Jodha "Tuhkan bener dia mulai bertanya tentang Sujamal!!," rutuk Jodha kembali dalam hati nya
"Kenapa? Aku rasa bukan hal penting,"jawab Jodha sinis
"Benarkah itu tidak penting? Selama hampir satu tahun kau menjalin kasih dengan nya?! Kau bilang itu bukan hal penting!!," kata Jalal, ada nada mencibir. Jodha pun menghela nafas sejenak
"Kau cemburu" tanya Jodha cuek
"Apa kau menjalin hubungan dengan nya karena dia kaya?" Jalal mengabaikan pertanyaan Jodha "Hey dia lupa daddy lebih kaya," ucap Jodha dalam hati nya " Bukan sosok pria kaya yang akan aku cari nanti untuk calon pendamping hidup ku kelak,"tambah Jodha lagi
"Atau dia lebih hebat di ranjang," ucap Jalal lagi. Nada bicara nya seperti mengejek. Jalal mulai memancing emosi Jodha. Jalal pikir Jodha sehina itu " Sumpah demi mommy ku yang paling cantik hanya Jalal yang pernah menyentuhku,"Ujar Jodha dalam hati nya
"Cukuppp Jalalll!!!" kata Jodha dengan nada meninggi
"Apa saja yang sudah kalian lakukan selama satu tahun menjalin kasih?" Jalal berjalan mendekati Jodha, refleks Jodha bergerak mundur. Alarm di kepala Jodha berbunyi.
"Ini tanda bahaya Jodha," gerutu jodha
"Stoppp!! Jalal jangan mendekat!!! Stay away from me," kata Jodha berteriak sambil mengangkat kedua tangan nya.. Meng isyaratkan Jalal agar jangan mendekat.. Disaat seperti ini Jodha berharap bisa memiliki kekuatan seperti Elsa (Frozen) yang bisa mengeluarkan es dari tangan nya untuk membeku kan Jalal terutama sifat buruk nya atau mungkin pakai mantra Voldemort, Avada Kedaura(kutukan pembunuh) kalau saja membunuh tidak larang
"Kenapa? Apa kau lebih suka di sentuh oleh sujamal? Kau menolakku, bagaimana dengan Sujamal? Apa dia mencium mu setiap hari atau lebih dari itu,"kata kata Jalal benar benar membuat Jodha naik darah
"Cukup Jalal... Jaga ucapan dan sikapmu itu !!!! Sebaik nya aku pergi dari sini!!,"ucap Jodha ber api api, Jodha pun beranjak meninggalkan Jalal tapi Jalal malah menarik tangan Jodha.. Lagi lagi Jodha terhempas ke sofa empuk itu. Dengan cepat Jalal mengunci badan Jodha dan menghimpit nya.
"Apa Sujamal menyentuhmu disini? Seperti ini?" ucap Jalal jemari nya terus menyusuri wajah cantik Jodha. Jalal sungguh menyeram kan saat ini.
Entah berapa kali Jalal mencium Jodha padahal Jodha belum lama mengenal nya. Tubuh Jodha sudah mulai terbiasa dengan sentuhan Jalal. Tapi kali ini rasa nya dada Jodha terasa sakit dan sesak. Jalal menuduh Jodha seperti Jalang yang sudah terbiasa melayani Sujamal. Bagaimana juga Jalal begini karena cemburu pada Sujamal. Jalal terlihat menyeramkan kalau sedang cemburu seperti ini. Hingga tak terasa air mata Jodha mengalir begitu saja. Sebagaimana pun Jalal melakukan Jodha tak pernah menangis tapi kali ini pertama kalinya Jodha menangis di hadapan Jalal. Jalal melepaskan ciuman nya saat tau Jodha menangis lalu Jalal mengusap air mata Jodha lembut.
" Hey kenapa menangis? Apa aku menyakitimu?" tanya Jalal, ada nada ke khawatiran di sorot mata nya. Jalal membantu Jodha untuk duduk dan merapikan pakaian Jodha yang berantakan.
"Aku...," belum selesai Jalal berbicara ponsel Jodha sudah berdering dengan cepat Jodha mengambil tas nya tadi yang Jodha taruh di meja, mencari ponsel nya.
Nama Sujamal terpampang di layar handphone Jodha. Jalal merebut ponsel Jodha dan membaca calien id
"Ini sih nama nya masalah besar," Sujamal menelpon di saat yang tidak tepat
"Cepat jawab.. Dan loudspeaker," ucap Jalal sambil menyerahkan ponsel jodha. Jodha tahu dari nada bicara Jalal ia sedang menahan amarah. Terlihat dari rahang nya yang mengeras
"Hallo" sapa Jodha pada Sujamal
"hallo Jodha, kau dimana? Apa kau bersama Jalal, CEO panas itu? Apa dia mengurungmu diruangan nya? Apa dia menciummu hingga sesak nafas?" tanya Sujamal tanpa jeda. Jodha melirik ke arah Jalal. Jalal menaikkan satu alis nya seolah berkata " lanjutkan pembicaraan mu"
"Apa yang kau katakan pada Jalal sehingga dia menjadi kelap seperti ini?" tanya Jodha, Sujamal tertawa dari jauh. Jodha milirik lagi Jalal. Jalal terlihat serius menatap Jodha yang sedang berbicara pada Sujamal.
"Tidak ada, aku hanya mengatakan kalau kau hebat di ranjang," kata sujamal membuat Jodha geram
"Sujamal fabiano casanova!!! Awas kau akan aku bunuh kau," lagi lagi sujamal tertawa. Pantas saja Jalal cemburu.
Bersambunggg ...
