part 16 (wedding)

1.5K 54 1
                                        

Jodha : jika perjanjian suci itu telah di ucapkan maka kau siap menerima ku apa ada nya.. Dan kau pun akan mengajarkan ku untuk menjadi istri yang baik dalam berumah tangga..
Jalal aku siap untuk menjadi istri, sahabat, ibu untuk calon anak anak kita nanti.

JODHA POV

Setelah beberapa hari ini aku dan Jalal sibuk dengan segala persiapan pernikahan kita, kini sampailah dimana Jalal mengucapkan janji Suci didepan Alloh swt. Dan juga bapak penghulu hatiku terasa sangat tidak tenang, aku takut jika Jalal salah menyebutkan nama ku dan juga hal lain nya. "huh! Untung saja persiapan pernikahan ku dan Jalal sudah di siapkan oleh orangtua kami sebelum nya, coba kalau tidak pasti saat ini aku dan Jalal masih saja sibuk menyiapka semua nya. Terimakasih Daddy and Papa, meskipun mommy dan mama sudah berada disurga pasti mereka melihat kita sedang berbahagia hiks, mommy aku merindukan mu kenapa kau pergi begitu cepat dari kehidupan ku dan juga Daddy.

"Jodha sayang apakah kau sudah siap, Nak,?"ujar Daddy sambil memperhatikan ku dari atas hingga kebawah.

"Sudah Dad, hmm kenapa dad melihat ku seperti itu?,"ujarku heran, dad hanya bisa memberikan senyum terbaik nya untuk ku. aku tau pasti dad saat ini sedih karna mommy tak bisa melihat pernikahan ku dan Jalal.

"Cantik, dad tak menyangka Jodha akhirnya kau akan menikah dengan Jalal, andai kan mommy mu bisa melihat ini pasti dia sangat bahagia sekarang, tapi yasudah lah mommy mu pasti juga senang di syurga sana melihat mu seperti ini. Ingat jangan menangis! Dad tidak ingin melihat mu menangis di hari spesial mu ini,"ujar Dad, sebenarnya air mata ku sudah tak bisa terbendung lagi saat daddy berkata seperti itu, aku sungguh tak tega melihat wajah sedih dad, namun dad tak penampakan nya di depan ku, aku tau dad itu sedang bersedih, lalu aku lihat wajah dad sangat pucat. Apakah daddy sedang sakit?.

"Hiks, dad juga jangan bersedih, dad kenapa wajah mu sangat pucat dad, apakah dad sakit? Kalau dad sakit jangan di paksakan,"ujarku khawatir pada daddy ku karna wajah nya saat ini begitu sangat pucat.

"Dad tidak apa apa Jodha, Jodha ingat pesan daddy ini baik baik, jika kau sudah berpisah dengan daddy kau tidak boleh menangis karna luka maupun sakit hati, menangislah karna bahagia dad tak mau kau bersedih! Apapun yang terjadi dalam rumah tanggamu nanti jangan pernah kau mengeluarkan air mata mu itu karna kecewa dan sakit hati," ujar daddy tampak tersenyum. Deg kenapa hatiku merasakan ada yang aneh ya dalam perkataan daddy tadi? Seperti dad akan meninggalkan ku saja untuk selama nya, ah Jodha kau tidak boleh mempunyai pikiran seperti itu. Kau harus berdo'a agar daddy dan pernikahan semua nya sehat dan lancar aminn..

"Baiklah dad, sekarang mari kita menemui Jalal di depan meja penghulu yang sudah menunggu,"ujarku seraya tersenyum kepada daddy ku, dan daddy ku pun menganggukan kepala nya tanda setuju, aku pun memengang tangan daddy dalam keadaan cemas dan bergetar karna aku takut Jalal salah menyebutkan nama, dan entah kenapa aku pun tak mau melepaskan genggaman tangan ku dari daddy seakan ini adalah genggaman terakhir ku dan juga daddy. Hey Jodha berhentilah berfikiran negatif tentang daddy mu!! Itu tidak baik, huuuufffttt..

Sesampai nya di depan meja yang telah disiapkan dimana Jalal akan berjanji kepada Alloh dan juga kepada masyarakat. Pak penghulu pun sudah siap dan Jalal yang berada di sampingku sangat tampan saat menggunakan Jas putih,rok batik,kriss dan memakai peci pengantin ala adat sunda rancangan dari Anna Avanti,pelaminan pun dihiasi dengan warna merah maroon menyala seakan 'memperindah' hotel yang telah dihiasi dengan berbagai bunga dan juga aksesoris lain nya. Sedangkan aku menggunakan baju kebaya berwarna putih dan di lapisi oleh kain batik yang di jadikan rok oleh para asisten butik sedangkan hiasan kepala nya di lapisi dengan mahkota adat sunda pula lalu sepatu ku dan Jalal berwarna putih karna disamakan dengan baju yang kami pakai saat ini.

HIMMEL HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang