Chapter 14

94 8 1
                                    

"Apa yang kau lakukan?"

----------

"Ah!! Sa-sakit!", teriak Hye Ra.

"Tahan sebentar Hye Ra, sebentar lagi", ucap Kai sambil menggenggam tangan Hye Ra erat.

Semuanya memasang muka khawatir dan panik. Mereka berharap, sangat berharap, kejadian 2 tahun yang lalu tidak akan terulang.

"A-appo!!!!", teriakan Hye Ra semakin keras.

Sedangkan darah di perutnya itu belum menunjukkan tanda tanda akan berhenti. Darah segar itu terus keluar.

"Hye Ra, tenangkan dirimu", ucap Lay sambil menatap Hye Ra lembut.

Seakan terhipnotis oleh tatapan Lay, Hye Ra perlahan mulai tenang dan menggigit bibir bawahnya itu untuk meredam teriakkannya.

"Bagus Hye Ra", ucap Lay sambil tersenyum lembut. Dia pun mulai melanjutkan kembali aksinya untuk menyembuhkan Hye Ra.

Sedangkan Sehun, dia hanya menundukkan kepalanya. Semuanya seperti kosong.

Dia melihat sekilas ke arah Luhan yang ada di sampingnya. Merangkulnya. Menenangkannya.

----------

"Apa yang kau lakukan?"

Sehun terdiam. Menatap Luhan dengan kosong.

"A-aku tidak sengaja hyung.."

Sehun lemas. Sangat lemas. Dia tidak menyangka akan begini jadinya. Seandainya saja tadi dia tidak berbuat seenaknya, maka Hye Ra mungkin tidak akan seperti sekarang.

"Apa yang terjadi, Sehun-ah?"

Muka Luhan sama sekali tidak menunjukkan muka amarah dan intimidasi, melainkan muka khawatir dan perhatiannya.

"Aku bodoh hyung. Aku.. Aku memintanya untuk..."

"Untuk apa Sehun-ah?"

Sehun menghela nafas sebelum melanjutkan kata katanya.

"Membunuhku."

"M-mwo?! Membunuhmu?!"

"Iya hyung.."

"Apa yang kau pikirkan sebenarnya Sehun-ah?!"

"Pikiranku tadi benar benar buntu, hyung.. Maafkan aku."

"Apa ini ada hubungannya dengan kejadian 2 tahun yang lalu, huh?"

Sehun menganggukkan kepalanya pelan.

"Astaga Sehun-ah! Kecelakaan mobil 2 tahun yang lalu itu bukan salahmu! Bukan kau yang membuat mobil itu kehilangan kendali! Bahkan kau dan Hye Ra masih sempat sadar kan? Kalian berdua bahkan sempat berlari! Kalian sempat bertemu dengan kami! Tapi gara gara ora-"

"Hentikan hyung."

Luhan terdiam. Astaga, dia kelepasan. Tidak seharusnya dia berbicara masalah itu ke Sehun. Itu adalah hal yang paling tidak bisa Sehun dengar. Lihat sekarang. Tubuh Sehun sudah bergetar hebat.

'Bagus, Xi Luhan. Kau benar benar hebat', pikir Luhan.

"Sehun-ah maafkan aku. Aku kelepasan", Luhan pun memegang erat pundak dongsaeng kesayangannya itu.

Tubuh itu masih bergetar. Sehun semakin menundukkan kepalanya.

"Kau tidak bersalah Sehun-ah. Sama sekali tidak bersalah. Orang itu lah penyebabnya. Dia penyebab semuanya. Bukan dirimu", ucap Luhan sambil merangkul dongsaengnya itu ke pelukannya.

----------

Darah segar dari perut Hye Ra perlahan mulai berhenti. Lay yang melihat itu, perlahan mulai tersenyum. Hatinya tenang sekarang.

Sedangkan Hye Ra, mukanya sangat pucat. Dia kehilangan banyak darah. Setelah ini, sepertinya mereka harus pergi ke rumah sakit untuk mencarikan donor darah untuknya.

"Sudah selesai", ucap Lay.

"Bagaimana keadaannya Lay?", tanya Kris.

"Sudah lebih baik, tetapi dia kehilangan banyak darah. Kita harus ke rumah sakit sekarang. Kita harus mencari donor darah", jelas Lay.

"Eungg.. Jessie.. Jangan lakukan itu.."

Semua orang membeku. Sehun dan Luhan berjalan mendekat dan mendengar kata kata Hye Ra barusan.

Semuanya saling menatap. Apa yang Hye Ra bilang?

"Jessie.. Jessie.."

Erangan Hye Ra semakin berlanjut. Dan itu semua membuat EXO terdiam.

"Jessie? Dia ingat Jessie?", tanya Kris.

Sedangkan yang lainnya hanya menggeleng tidak tau.

Oh ayolah, EXO tau jelas siapa Jessie. Perempuan yang menjadi sahabat semati Hye Ra dan selalu ada untuknya.

"Jessie.. Jessie.."

----------

Maaf kalo pendek dan gajelas wkwk
Jangan lupa buat vote and comment!♥
Thanks~~

Forget? •「slow update」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang