Ada Dia Diantara Kita part 18

251 11 3
                                    

Menceritakan setiap inci luka yang menyapa hatinya namun dia tak sanggup mengungkapkan luka tersebut, ia takut tubuh yang rapuh itu akan hancur dibiarkan saja luka itu terus mengaga di sukmanya.

Ketika eommanya mengorak langkah tangan mungilnya sempat mencapai pergelangan tangan eommanya membuat tubuh wanita paruh baya itu berbalik lagi menatap wajah sendu putrinya "ada apa lagi chagi??" tersulam lembut pertanyaan dari bibir eommanya sungmin.
Sungmin memandang wajah eommanya sebelum menundukan wajah nya sejenak,memandang lantai untuk mengumpulkan keberanian. Bagaimana caranya ia memberitahukan eommanya akan niatnya untuk pindah keseoul .. Ia ingin mendapatkan tanggung jawab dari ayah bayi yang ia kandung sekaligus ia mau menyembunyikan kehamilannya dari keluarga besarnya,, apakah eommanya akan setuju mungkin dengan alasan yang lain namun logis karena tidak mungkin memberitahukan yang sebenarnya,, "minie mau ngomong apa sama eomma kok diam aja dari tadi??" suara lembut itu kembali membuyarkan lamunan sungmin ia mengangkat wajahnya menatap sendu dengan perasaan sayu wajah tua ibundanya,, tangan mungilnya tergerak untuk meraih jemari-jemari mungil eommanya digenggamnya dengan sangat lembut,, "hummmmm" sungmin menarik nafas untuk mengisi pasokan paru-parunya. "Eomma besok minie mau ke seoul boleh ya?" sungmin menutur dengan sangat hati-hati ia tidak mau sedikit pun ada tuturannya yabg melukai sebongkah hati ibundanya, wanita paruh baya itu kembali duduk di tepi ranjang sebelum merespon kan kalimat putrinya"huhhh" wanita itu menghebuskan nafas beratnya "ngapain ke seoul sayang???" terjulur tanya dari bibir wanita itu sembari mngelus lembut punggung putrinya,,

Semilir angin terus berdendang meliuk-liuk ilalang dan menerbangkan dedaunan yang berpindah dari tangkainya pada akhirnya apakah mungkin cinta yang menunjukan jalannya takdir?? Ataukah takdir yang akan menunjukan jalan bersatunya cinta??

"Huhhhh" sungmin menghela nafasnya perlahan "sungmin mau kerumah ajhumma kim eomma,,sungmin kangen sama keluarga ajhumma kim sekaligus pengen curhat-curhatan sama kibum,, kan kuliah sungmin juga lagi dalam proses skripsi bisa sungmin selesaikan disana skripsinya" jelas sungmin lembut tak melihat lawan bicara ada nada aneh yang tertangkap eommanya dalam suara lembut putrinya. Apalagi wanita itu tau kalau kekasih putrinya tidak datang minggu lalu untuk melamarnya karena sungmin telah menceritakan lamaran itu kepada eommanya setelah kyuhyun pulang ke seoul wanita paruh baya itu meraih tangan putrinya di genggam nya erat naluri keibuannya dapat merasakan pilunya hati putrinya saat ini melalui genggaman tangan mungil itu "yakin cuman itu sayang??" sepenggal kata terlontar dari bibir wanita paruh baya itu spontan sungmin menoleh atas eommanya,, "maksud eomma?" separuh alis sungmin terangkat "hummm tidak apa-apa!" jawabnya wanita itu datar "baiklah kalau itu mau chagi,tapi harus sering-sering hubungi eomma ya,, dan jangan sampai skripsinya terlantar" imbuhnya menciptakan senyuman tipis disudut bibir sungmin "iya eomma,dan gomawo eomma memang paling ngerti sungmin" lirih sungmin dalam balutan senyuman yang brrubah menjadi getir sembari berhambur dalam pelukan ibudanya ,, pundaknya bergetar dibalik bahu ibundanya gadis itu menangis mungkin ini salah satu cara untuk tidak mempermalukan keluarga besarnya dengan sirna dari kota busan dan dia akan pulang membawa namja yang akan diperkenalkan sebagai ayah dari bayi yang ia kandung.
"Yaudah eomma tinggalkan dulu ya" wanita paru baya itu kembali bersuara setelah melepaskan kontak tubuhnya dari tubuh putrinya,sungmin hanya membalas dengan anggukan dan sepotong senyuman yang samar wanita paru baya itu langsung beranjak menapaki langkah yang teratur bola mata sungmin tak lepas menatap punggung eommanya hingga tubuh dan bayangan itu benar-benar menghilang dari pandangan matanya.
"Tes" bulir bening kembali menetes dari sudut matanya,, "maafkan sungmin eomma yang belum bisa jujur tentang apa yang sedang sungmin alami,sungmin hanya tidak ingin eomma dan keluarga kecewa dengan sungmin karna sungmin telah mencoreng arang diwajah kalian" gunamnya dalam sendu jemari mungilnya terangkat untuk menepikan air matanya yang tak pernah mengering "Ya Tuhan maafkan hamba atas dosa yang mungkin sudah tak layak lagi engkau maafkan" tersekat-sekat suara sungmin dalam sedu sedanya membekap mulutnya sendiri ia menarik nafas dalam-dalam,merenung nasibnya yang sedang kurang beruntung dan melayani perasaan yang perihnya tak terbendung hingga dia menjatuhkan tubuhnya keatas kasur akhirnya diabterlena sendiri dalam air mata yang mulai mengering.

Ada Dia Diantara kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang