22 - Other Feeling

639 55 6
                                    

Terdengar alunan piano dimainkan oleh jari-jari lentik seseorang. Ia memainkannya dengan sepenuh hati. Musik klasik-modern yang ia ciptakan barusan melalui perasaan hatinya yang sedang baik, ia mengekspresikan suasana hatinya dengan bebas.

Setelah permainannya selesai, seorang laki-laki yang sudah dari tadi berdiri di dekat pintu, tentu saja ia mendengar permainan piano itu meski setengahnya, iapun bertepuk tangan membuat gadis yang bermain piano itu agak terkejut akan kehadirannya.

Namun setelah tahu siapa yang bertepuk tangan ia merasa lega, lalu tersenyum dan sedikit membungkukkan punggung ke arah laki-laki itu sebagai rasa hormat.

"Baru saja sebulan kau di London, tapi perkembangan musikmu sudah sangat baik. Dan semakin baik setiap harinya," komentar laki-laki yang memiliki tubuh jakung dan rambut coklat pendek yang tertata rapi.

"Terimakasih banyak, Kikuta-san," ucap Chihiro dengan rasa penuh respect pada tutornya.

"Sudah kubilang, panggil saja aku Joseph."

Chihiro hanya tersenyum karena segan tak dapat memanggil tutornya dengan nama kecilnya, meski ia sudah mengenal tutornya selama sebulan semenjak ia tiba di London.

Kikuta Joseph, ia seorang keturunan campuran Jepang-Inggris. Namun ia lebih dikenal dengan nama Joseph Rashfard, menggunakan nama keluarga kakeknya seorang berkebangsaan Inggris.

"Hari sudah sore. Apa kau mau pulang?" tanya Joseph.

Chihiro tersentak, melihat jendela. Cahaya sore sudah sangat berwarna oranye, sudah saatnya studio orchestra Rashfard tutup. "Ya, saya akan berkemas," ucap Chihiro terburu-buru.

Ia langsung menutup tuts piano dan mengumpulkan lembaran lagunya ke dalam map, lalu dimasukkan dalam tasnya. Mereka berdua pun keluar dari ruangan latihan bersama, Joseph yang menutup pintu setelah Chihiro keluar.

"Bagaimana kalau hari ini kuantar?" tawar Joseph saat mereka hampir mendekati pintu keluar.

"Tak apa---"

"Tidak. Aku sedang menawarkan jasa padamu. Baiklah kita langsung ke parkiran."

Joseph memotong perkataan Chihiro dan hanya dengan perkataan saja bisa membuat gadis itu tak bisa menolak. Chihiro hanya merasa segan dan enggan, karena baru saja sebulan ia mengenal Joseph tapi laki-laki itu sudah bersikap baik padanya.

Baik dalam hal selain sebagai tutor Master Course, meski menurutnya begitu Chihiro selalu menepis perasaan hal itu.

Karena baginya tak mungkin, laki-laki itu baru saja mengenalnya dan juga ia. Dan lagi, ia masih menyukai seseorang di Jepang.

Joseph membukakan pintu mobil untuk Chihiro. Setelah mengangguk dan mengucapkan terimakasih, Chihiro masuk dalam mobil. Laki-laki itu segera berputar dan duduk di sebelahnya. Ia pun menghidupkan mesin dan menjalankan mobil. Mobil berjalan segera meninggalkan studio.

"Bagaimana perasaanmu setelah sebulan di London?" tanya Joseph berbasa-basi.

Chihiro tersenyum simpul. "Menyenangkan. Dan aku banyak mendapat pelajaran yang berharga."

"Sebagai tutor, banyak yang akan kuajarkan padamu. Kau harus bersiap!"

Chihiro tertawa kecil. "Terimakasih banyak, Kikuta-san."

Joseph berdecak kecil, tapi ia tersenyum. Menurutnya, Chihiro masih belum bisa memanggil nama kecilnya meski mereka hanya berdua. Tapi itulah kesopanan orang Jepang yang ia suka. Dan ia memaafkannya untuk kali ini. Karena ia juga yakin suatu saat nanti gadis yang duduk di sampingnya akan membuka hati untuknya dan memanggil namanya, bukan nama keluarganya.

Saotome Academy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang