Chihiro menginap semalam di rumah Yuzuru. Dan esok paginya sudah kembali ke asrama menunggu hasil audisi kelulusan. Yuzuru mengantarnya ke stasiun dan mengatakan bahwa ia berjanji akan pergi ke asrama saat hasil audisi diumumkan. Chihiro melambaikan tangan dan kereta pun berjalan.
Selama liburan, kalau sekolah umum, biasanya hari-hari pertama liburan akan ia habiskan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tapi ia tak ada tugas sama sekali kecuali tetap belajar musik dan mengulang kembali pelajaran-pelajaran yang ia dapat di sekolah musiknya. Sesekali ia membantu ibunya memasak atau membersihkan rumah. Jika tak ada yang dikerjakan, ia akan membaca lembaran musik hingga tertidur.
Ia sangat menyanyangkan tak ada satupun alat musik di rumah. Ia pun meminjam gitar akustik Tarou untuk mengisi liburannya.
"Gitar akustik murah kok," ujar Tarou saat menyerahkan salah satu gitar akustik yang sering Yuzuru pinjam dulu.
Yuzuru cemberut. "Ih, gak ikhlas banget minjeminnya!" Tapi ia tetap menerima gitar tersebut.
"Bukan begitu. Gue hanya heran sama lo, lo bisa bermain musik tanpa memiliki alat musik satupun di rumah. Lo jenius atau memang pandai pinjam kesana-kemari?"
"Bilang aja gak mau minjemin. Peliiit!!"
"Tarou-kun, jangan bicara seperti itu. Sudah lama Yuzuru-chan tak main ke rumah sikapmu tak bersahabat."
Ibunya Tarou tiba membawakan minuman untuk Yuzuru. Ia sangat senang bertemu dengan Yuzuru yang sudah ia anggap sebagai anak kandung sendiri.
"Belain aja, belain aja," kata Tarou agak kesal.
Dari kecil mereka bermain bersama, ibu Yuzuru terlihat lebih sayang pada Yuzuru. Ia tahu alasannya, itu karena mereka tak memiliki saudara perempuan jadi wajar ibunya sayang pada Yuzuru. Dekat rumah mereka hanya Yuzuru anak perempuan yang sama besar dengannya.
"Yuzuru-chan belajar apa saja di sekolah musik itu?" tanya ibunya Tarou.
"Musik," jawab Yuzuru polos.
"Ya, iyalah musik!" timpal Tarou. "Lebih spesifik, dong!"
"Tarou-kun!" kesal ibunya.
"Ya habis ngeselin sih...."
"Yuzuru ... selain belajar musik, ada latihan vokal, dance sama akting. Tapi yang paling Yuzuru suka saat membuat lirik lagu yang lagunya dibuat oleh teman yang ambil jurusan komposer. Lagunya sama tapi kita punya berbagai versi lirik, itu paling keren!" jelas Yuzuru.
"Oh, iya. Gue ingin lihat hasil belajar musikmu itu. Ayo kita duet!" ajak Tarou tiba-tiba bersemangat.
Ia langsung mengambil gitar kesayangannya, kayunya di cat warna hijau muda dan gelap bersilang.
Yuzuru mengangguk. Ia mencoba mengetik satu per satu senar gitar untuk menyetel nadanya agar sesuai dengan keinginannya. Tarou pun begitu, ia mencari nada yang sesuai untuk memulai. Sedangkan ibunya melihat mereka bermain gitar bersama di teras depan rumah.
Tarou mulai memainkan intro lagu Bakemono yang dipopulerkan oleh NICO Thouces the Walls. Ia mulai bernyanyi.
"Daijoubu da nante itte hoshii wake janain da yo. Ato modori nante dekinai koto kurai boku datte shitte iru no ni na, yowai yowai yowai iki mono dakara, tsuyoi tsuyoi tsuyoi furi wo shite itakute."
Yuzuru mulai memetik gitarnya dan memiliki firasat bahwa ia yang akan bernyanyi. Dengan suaranya yang unik dan imut berbeda dengan image suara penyanyi aslinya, tapi ia bisa menyanyikannya dengan ciri khasnya.
"Dou shiyou mo nai kako wo akumu to itsuwatte. Mamorenai yakusoku shite ita. Kage mo hikari mo...."
Dan mereka berdua bernyanyi bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saotome Academy [END]
Novela JuvenilPENTING!! CERITA INI BUKAN CERITA FANTASI, MURNI SEKOLAH IDOLA 😂. ✳✳✳ Cerita berdasarkan latar sekolah Saotome Academy dari game/anime Uta no☆Prince-sama, di mana para karakter asli dari cerita ini bersekolah di Saotome Gakuen dan juga juniornya Na...