13. All That Matters

50.2K 2.5K 42
                                    

SARA berjalan masuk ke rumahnya dengan gontai. Entah mengapa semuanya menjadi sangat rumit. Dan pertemuannya dengan Candice tidak membuahkan hasil akhir yang menyenangkan ditambah dengan kehadiran Martin yang memperburuk suasana.

Saat dia masuk ke dalam rumah, Gibran sudah menunggunya di ruang tengah seraya menonton stasiun televisi. Sara mengernyitkan dahinya sembari mendengarkan berita yang ada di TV.

"Maison Martin Elaxenderé mengklaim bahwa rumor perceraiannya dengan Princess Candice Voldemare adalah sebuah issue dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Sang Maison juga memberitahu bahwa dia tidak akan berpisah dengan Princess Candice. Kabar menariknya lagi, ini menguak sebuah fakta bahwa Talitha Maximillianzo bukan orang ketiga yang ada diantara kehidupan rumah tangga mereka. Nyatanya, kehadiran sang diva Maximillianzo juga nampaknya tidak berpengaruh atas keputusan Sang Maison. Bagaimanakah kelanjutan berita ini?",

Gibran menatap televisi itu dengan datar. Ia paham betul apa yang dikatakan presenter berambut panjang itu, karena ini adalah siaran internasional. Dia akhirnya menyadari bahwa dia tidak sendirian.

"Kau sudah pulang?",

"Ya. Seperti yang kau lihat aku sudah disini.", ucap Sara seraya duduk di sofa sebelah Gibran.

"Bagaimana?",

"Apanya?",

Gibran menghembuskan nafasnya sebentar untuk menetralkan detak jantungnya yang entah mengapa semakin menggila.

"Tentang lamaranku.",

Sara terhening cukup lama karena seketika ingatannya terlempar pada percakapannya dengan Martin dan Candice,

"Bagaimana mungkin kau akan bercerai jika kondisimu saja kau sedang hamil, Candice. Tidak mungkin kal--",

"Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku perihal kehamilanmu, Candice?",

"Martin?", ucap Sara dan Candice bersamaan. Bagaimana bisa lelaki itu ada disini?

"Martin, mengapa kau bisa ada disini? Bukankah kau sed--", Candice bahkan belum menyelesaikan kalimatnya, Martin sudah berjalan mendekat kearah dua wanita itu seraya berkata,

"I said, kenapa kamu tidak memberitahuku masalah kehamilanmu? Mengapa kau malah ingin bercerai. Ada lelaki lain, hah?", entah kenapa fakta bahwa Candice menyembunyikan kehamilannya itu membuat Martin teramat marah.

Sara mengernyitkan dahinya,
Jadi Candice-lah yang meminta cerai, bukan Martin?

Disisi lain batinnya tertawa miris dan berbisik, 'apakah menurutmu dia akan menceraikan sang Princess demi bersama denganmu? Teruslah bermimpi.'

"A-ak-aku pikir ada baiknya kau kembali pada Talitha, Martin.",

"There's no way I looked back. Kita tak akan bercerai apapun yang terjadi.",

Jawaban Martin sontak menampar Sara telak di ulu hati. Sekalipun lelaki itu tidak mendeklarasikan perasaannya pada Candice, jelas perasaan lelaki itu tidak untuknya lagi.

Tidak.

Dia tak akan menangis lagi. Sudah terlalu banyak yang ia tangisi.

"Ya. Aku menerimanya.",

"Apa yang membuatmu akhirnya menerima lamaranku?",

"Bukankah itu yang kau inginkan?",

"Ya, jelas. Tapi aku hanya ingin mendengar alasanmu saja.",

Sara kemudian mengambil sampanye yang ada diatas meja kemudian terduduk kembali,

"Kau mungkin berfikir aku menerima lamaranmu karena Martin tidak bercerai dengan Candice. Tapi demi Tuhan, aku tak pernah berfikir untuk menghancurkan rumah tangga mereka. Aku cukup tau diri.",

Miss BombshellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang