GIBRAN, Sara, Ezar, dan Lexa sudah sampai di rumah mewah keluarga Maximillianzo. Setelah perjalanan yang cukup lama dari Elaxenderé Kingdom.
"Selamat datang, Nyonya Talitha. Lama tidak berjumpa anda sungguh bertambah cantik dan dewasa.", ucap Peter--salah satu security kepercayaan keluarga Maximillianzo yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun.
"Thankyou, Peter. Senang berjumpa denganmu kembali.", jawab Sara kemudian memberikan koper-koper mereka dan mempersilakan Gibran, Ezar, dan Lexa berjalan menuju pintu utama rumah Sara
"Sudah berapa lama kamu tidak kesini, Sara?", tanya Lexa seraya memperhatikan perkebunan bunga yang mereka lewati.
"Tiga tahun, kurang lebih.", jawab Sara kemudian menyapa beberapa pelayannya yang sudah lama tidak melihatnya.
"Kau suka merawat bunga, Sara?", tanya Ezar ketika dia melihat hamparan taman bunga yang luas.
"Tidak juga. Hanya saja aku suka suasana yang asri. Makanya mereka membuatkan taman bunga yang dikhususkan menjadi milikku.",
"Aku tak menyangka kau suka mawar pink?", tanya Gibran dengan penasaran.
"Dulu, Martin suka sekali memberiku mawar pink. Hampir setiap dia berkunjung, dia selalu membawa sebuket besar.",
Akhirnya mereka sudah berdiri didepan hall utama. Dan Sara cukup menunjukkan scan fingerprint miliknya dan pintu pun otomatis terbuka.
"Selamat datang, Nyonya Talitha. Ada yang bisa kami bantu?",
"Siapkan dua kamar tamu di bagian sayap kiri. Persiapkan dengan baik dan siap sepuluh menit lagi!",
"Baik, Nyonya. Ada lagi yang bisa kami bantu?",
"Panggilkan Valentino untuk datang kesini secepatnya. Katakan padanya aku menunggunya sekarang. Dan apakah Christ belum pulang dari Orlando? Adakah sesuatu yang kulewati selama aku tidak disini?", cecar Sara dengan bertubi-tubi.
"Baik, Nyonya. Kami akan segera menghubungi Tuan Besar Valentino untuk segera kesini. Tuan Christian sedang pergi berlibur ke Texas. Dan selama anda pergi, media selalu menunggu dan mencari kabar anda, Nyonya. Dan, tepat setelah anda pergi, Maison Martin menitipkan surat ini dan meminta kami menunggu anda pulang baru memberikannya.", ucap salah satu kepala pelayan lalu memberikan Sara surat dengan cap Elaxenderé Kingdom yang masih nampak tersegel dan rapi.
"Baiklah, siapkan ruang tamu, dan kalian bisa bubar sekarang!", ucap Sara kemudian sekitar sepuluh pelayannya pun pergi dari hadapan mereka.
"Itu semua pelayan kamu, Sara?", tanya Lexa dengan kaget.
"Tidak, tidak. Pelayan itu untuk merawat rumah ini juga.",
"Apakah saudaramu tidak tinggal disini? Mengapa rumah ini sepi sekali?", tanya Ezar kemudian duduk di salah satu sofa mewah ruang tamu itu.
"Oh, tidak. Kakakku, Valentino, dia sudah memiliki rumah sendiri sekalipun dia belum menikah. Sedangkan Christ, dia memiliki apartemen-nya sendiri.", jawab Sara lalu mengambil koktail dan gelas bar itu setelah salah satu pelayan menyajikannya.
Suasana cukup hening sampai akhirnya Giordano dan Stella menampakkan diri.
"Oh my God, Talitha! How are you, girl? Mom miss you so much!", ucap Stella kemudian memeluk puteri sematawayang-nya.
"Me miss you too, Mom.",
"Halo, perkenalkan saya Giordano Maximillianzo, dan ini isteri saya, Stella. Jadi ada keperluan apa datang kemari?", tanya Giordano kemudian duduk.
"Perkenalkan, saya Ezardi Tantradinata, dan isteri saya Alexandra, serta ini anak saya, Gibran. Kami datang dari Indonesia bertujuan untuk melamar puteri anda.", ucap Ezar kemudian menjabat tangan Giordano dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Bombshell
RomanceSEQUEL OF THE BILLIONAIRE'S JOURNEY Sara Maximillianzo, mahasiswi kampus Universitas Pelita Bangsa. Gadis berdarah Indonesia-Italia itu terkenal sebagai gadis yang cantik dengan tinggi diatas rata-rata. Gibran Tantradinata, dosen kampus paling terke...