Moment.

1.7K 154 0
                                    

Aku merasakan ada yg mengelus rambutku. Dengan perlahan aku membuka mata, aku melihat justin yg sedang tersenyum kepadaku. Oh ternyata justin yg mengelus rambutku.

"Nyenyak hmm?" ucap Justin. Aku menguap.

"Bangett! Tapi kau mengganggu!" kesalku. Justin tertawa kecil.

Aku melihat keseliling, loh Cara Cam dan Zyan kemana?

"Justin.. Cara sama yg lain kemana?" tanyaku.

"Pulang dulu katanya terus nanti balik lagi kesini." jawab justin. Aku hanya mengangguk.

"Masih ngantuk gak?"

"Masih sih." jawabku. "Sini kalau gitu." justin menepuk nepuk kasur di sebelahnya.

"Mau ngapain?" tanyaku bingung.

"Naik ajaa.. Sinii." akupun merangkak naik ke kasur. Justin menarik lenganku alhasil aku berada di dekapannya.

"Sekarang tidur lagi." ucap justin dan mencium rambutku. Dia menempatkan kepalaku di lengannya. Oh my..

Aku mengagguk gugup, dan berusaha terpejam. Tapi tidak bisa.

"Justin.." panggilku dengan bisikkan. Dia mengelus rambutku.

"Hmm?"

"Sekarang kau dengan kendall statusnya apa?" ucapku dengan pelan.

"Masih pacran sih.. Tapi nanti aku putusin." jawabnya.

Clek!

Pintu terbuka dan mendapatkan wanita paruh baya. Ya momnya justin. Dia tidak berubah..

"Justinn.." sapa mompattie kepada justin.

"Woww.. Pacarmu huh?" ucap mompatt melirik kepadaku.

"Bukan mom.. Tapi mantan pacar." jawab Justin diiringi kekehan. Sedikit sakit sih saat justin bilang mantan pacar.

"Mantan? Mom baru tau mantan kok akrab sama mantannya." ucap mompatt terkekeh. Aku dan justin pun ikut terkekeh.

"Mom.. Kau tidak kenal aku?" ucapku pelan. Mompatt menatap ku bingung.

"Aku briana mom.." ucapku. Aku melihat tampang mompatt yg sangat sangat kaget.

"Astaga.. Kau briana? Oh tuhan aku sangat merindukanmu." mom patt tiba tiba memelukku dengan erat alhasil justin sedikit begeser.

"Sssshh.." ringis justin. Aku melepas pelukan nya dan beralih ke justin. Justin masih meringis.

"Justinn.. Kenapa?" aku mendekat kearahnya.

"Punggung.. Sss.." ucap justin. Aku pun menduduki justin dengan perlahan. Aku mengelus punggung justin dengan lembut. Justin memelukku cepat.

"Dia milikku mom." justin berucap kepada mompatt. Jantung ku terasa ingin putus.

"Terserah kau sajalah." ucap mompatt. Aku masih saja mengelus punggungnya.

Akupun melepas pelukannya dan turun dari kasur.

*****

JustinPOV

Akhirnya aku pulang dari rumah sakit. Uh aku kangen kamarku, kangen udara segar tidak di rumah sakit udaranya hanya obat obatan.

Aku sudah memutuskan kendall, dan sekarang aku sudah bersama Briana walaupun status sahabat.. Tapi aku pengen lebih.

"Heyyy." sapa seseorang menepuk pundakku. Aku menengok dan mendapatkan Briana sedang tersenyum lebar padaku. Sangat cantikk.

Briana duduk disebelah ku. "Sudah sembuh punggungnya?" tanya Briana. Aku mengangguk.

"Sudah. Dan besok aku akan masuk seperti biasa." jawabku dengan senang.

"Haha.. Kau bahagia sekali." tawa Briana.

"Tentuu."

Hening..

"Anaaa.." aku menengok kearah Briana dan melihat lekuk wajah nya. "Hmm" Briana menengok kearahku. Alhasil kita terdiam dan saling tatapan.

"Ada apa?" tanya Briana.

"Ah.. Eeehh apaa yaa.." kok jadi gugup sih justin!!

"Gak jadi deh." ucapku nyengir. Aku dengan lancang tiduran di pahanya. Aku melihat Briana kaget tapi kelama kelamaan dia pun terbiasa dan mengelus rambutku. Aku suka kaya gini.

Aku menutup mata menikmati jari jari halus mengelus rambutku.

"Justinn.." panggil briana. Aku membuka mata dan menatap briana.

"Apa?" jawabku.

"Berdiri deh." akupun menuruti nya dan berdiri di hadapan briana yg sedang terduduk silang sambil mendongak kearahku.

"Kenapa?" tanya ku. Aku melihat briana berdiri dan dia seperti menyembunyikan barang di balik punggunnya.

Tiba tiba Briana menyiram ku dengan botol yg ternyata di sembunyikannya. Dia terus menyiram ku sampai baju dan celana ku basah. Setelah abis isi botol itu, briana berlari kedalam rumah dengan tawa bahagiannya.

"BRIANA!" aku mengejarnya. Kita mengelilingi meja makan, sofa.

Hap.

Aku memeluknya dari belakang diiring tawa bahagiaku dan Briana. Aku mendorongnya ke sofa, astaga.. Posisi kita sekarang adalah Briana memegang leher ku dan aku menahan tubuhku dengan siku ku. Wajah kita sangat dekat..

Aku mendekatkan wajah ku dengan Briana, tidak ada penolakkan dari Briana. Bibirku sudah menempel dengan nya. Perlahan aku menciumnya dengan lembut. Secara tiba tiba briana menarik tengkukku dan membalas ciumanku. Dia memperdalam ciuman ini.

"Astaga!" dengan sempontan aku melepas ciumannya dan bangun. Aku menengok siapa yg mnganggu acara ini. Menyebalkan.

"Mom minta maaf.. Maaf menganggu kalian." momku nyengir kepada ku. Aku hanya memutar bola mataku. Setelah momku pergi aku menoleh kearah Briana yg sedang menunduk dengan rambut yg menutupi wajah indahnya.

"Heyy ada apa?" ucapku sambil menyelipkan rambut Briana ke belakang telinganya.

Briana menengok kearahku dengan pipi yg sangat merah. Manis.

"Hahaha.. Kau maluu??" ucapku terkekeh. Briana memukul lenganku pelan. Aku pun dengan cepat memeluknya tapi Briana malah menjauh.

"Loh kenapa?" ucapku bingung.

"Bajumu basah!!" ucap Briana lalu memutar bola matanya.

Aku menepuk jidatku. "Aku lupa. Yaudah aku ganti dulu." ucapku dan berdiri menuju kamarku.

"Terserah." gumam Briana. Huh..


Vote

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang