Sorry.

1.3K 126 1
                                    

JustinPOV

"Justin." aku menengok kearah orang yg memanggilku tadi. Rahangku mengeras mlihat siapa yg memanggil ku.

"Mau apa kau!? Mau berkelahi dengan ku huh? Mau membunuhku? Silahkan! Tapi Ana akan terus membencimu!" ucapku berusaha menahan emosi.

"Calm justin. Aku disini bukan ingin berkelahi ataupun membunuhmu, tapi aku ingin meminta maaf." ucap ryan. Aku menatapnya intens.

"Aku tidak berbohong. Aku tidak menipumu lagi. Tapi aku serius ingin meminta maaf dengan mu dan juga Ana karna aku begitu egois menghadapi kalian dan terus ingin mendapatkan Ana dari mu." ucapnya menunduk. Benarkah?

"Kau serius?" ucapku. Dia mengangguk.

"Mm.. Kau tidak punya salah padaku tapi kau mempunyai salah pada Ana. Minta maaflah dengannya." ucapku dan tersenyum tipis. Dia ikut tersenyum.

"Makasih just.." aku mengangguk dan kita berpelukan.

"JUSTIN!" aku melepas pelukannya dan mendapatkan Ana sedang berlari kearahku. Dia menangkup kedua pipiku, dan berbalik menatap ryan.

"MAU APA LAGI KAU HAH!!?" ucap Ana emosi. Aku mencoba menarik tangannya yg ingin menampar ryan.

Dia menengok kearahku. "Apa maksudmu menahan tanganku justin! Dia akan menyakiti mu! Aku tidak ingin kamu babak belur karena dia lagi." ucap Ana dan dia menangis. Oh yatuhan.. Dia menghentakkan tanganku. Dan

PLAK!

"Ana!" aku langsung menarik pinggangnya dan mendekapnya. Dia menangis sesegukan didadaku. Dan dia memukul dadaku pelan.

"Kenapa kamu membelanya just? Dia kan pernah menyakitimu!!" aku memluknya erat. Aku melihat ryan, dia menatap ku dan tersenyum miris.

"Dia membenciku." ucap ryan tanpa suara. Aku menggeleng keras.

"Sstt Ana.. Dengarkan aku dulu okeyy? Dia tidak ak--"

"Kenapa kamu terus membelanya dari padaku hah?! Aku hanya tidak ingin kamu kesakitan seperti dulu lagi cuman karna perlakuan dia!" Ucap ana dan menatapku dengan tatapan kecewa. Dia mundur..

"Dengar kan dulu! Dia ingin meminta maaf tadi!  Dia ingin memminta maaf kepadamu dan aku. Dia menyesal atas perbuatannya Ana! Jangan berburuk sangka dulu!! Aku tidak membela siapapun!!" ucapku sedikit membentak. Dia menatapku dan ryan bergantian.

"Jangan salah paham dulu syang.. Ryan hanya ingin meminta maaf pada kita okey? Dia tidak jadi membunuhku." ucapku lembut sambil merentakan kedua tangaku bertanda untuk mendekat dan memeluk. Dia menghapus air matanya dan memelukku.

"Maafkan aku." ucap Ana didekapanku. Aku mengegeleng.

"Kau tak salah sayang." ucapku mengecup keningnya. Dia berbalik .

"Kau serius?" ucap Ana. Ryan mengangguk dan tersenyum tulus.

"Okey aku memaafkanmu. Tapi tolong jangan sakiti justin lagi." ucap Ana yg membuatku tersyum. Aku bersyukur memilikinya.

Ryan mengangguk. "Can I hug?" ucap ryan. Ana menengok kearahku. Aku mengangguk walaupun dalam hati tidak ikhlas.

Aku melihat ryan dan Ana berpelukan.Melihatt dia berpelukan dengan cowok saja udah sakit.

"Ekhm." aku berdehem. Ana melepas pelukannya dan mengahampiriku. Aku merangkulnya dan sesekali mengecup pelipisnya.

"Okey.. Mm.. Aku ada urusan. Makasih untuk memaafkanku." ucap ryan. Kamipun mengangguk. Dan ryan berlalu dari hadapan kami.

"Aku harus menghilangkan noda noda tubuh ryan di tubuhmu." ucapku ketus dan memeluknya.

"Cie cemburu." ucap Ana dan mengeratkan pelukan ini.

"Cie seneng." ucapku ketus.

"Iya dong seneng. Karna kamu cemburu dan itu artinya kamu sayang aku!" ucap Ana dengan cengiran di pbibirnya. Aku memutar mataku.

Aku menarik tengkuknya dan menciumnya. Ana mebalasnya dan mengalunhkan tangannya di leherku.

Aku melepas ciumannya dan mengecup keningnya singkat.

"I love you." ucapku. Dan mendekapnya.


Vote.

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang