Lulus.

1.2K 116 2
                                    

JustinPOV

"Hey, liat Briana gak?" Tanyaku ke siswa siswi diSMA ini. Kita udah lulus!

"Enggak." Aku mengangguk dan pergi mencari ana. Astaga.. kamu di mana Sayang!

"Ah, Austin!!!" Teriakku dan berlari kecil kearah austin. Austin tersenyum.

"Hai dude!" Sapa austin.

"Liat Briana?" Ucapku. Austin menaiki alis dan menggeleng.

"Ana ilang." Ucap ku datar.

"Yaudah aku ikut cari." Aku tersenyum dan bergumam terimakasih.

Kami berjalan beriringan sambil mengobrol singkat. Ana belum memunculkan batang hidungnya. Aku berpikir mungkin dia ada di bukit atas Sma ini?

"Kita kelantai atas coba tin." Ucapku. Austin mengangguk. Aku berlari menaiki tangga bersamaan dengan austin.

Sesampai di lantai atas aku berjalan kearah pinggir. Aku tersenyum tapi.. senyuman ku pudar. Ana bersama ryan. Ana disitu terlihat bahagia, dan gak mikirin pacarnya yg dari tadi mencarinya.

"Hey bro, tenang. Jangan langsung kabur, kita kesana dulu." Ucap austin disaat aku ingin pergi dan menarikku mendekat kearah ana dan ryan.

Aku berdehem. Ana menengok.

"Justin.." gumam ana. Aku menatapnya datar. Ryan melihat kearah ku dan seketika tanganku mengepal.

Aku terkekeh. "Pacarnya mencari di semua lekuk lekuk SMA ini, tau nya apa?" Ucapku tertawa kecil yg dibilang sinis.

"Malah mesra mesra an sama orang yg aku anggap musuh." Ucapku menekan kata musuh.

"Justin, aku gak tau kalau kamu nyari aku ter-"

"Aku ini pacar kamu ana! Kalau aku gak nyari kamu itu artinya aku gak peduli sama keberadaan kamu sekarang! Kamu berpikiran kalau aku ga peduli sama kamu gitu!?" Teriakku.

"Bukan gitu justin.. aku takut aku ganggu kesibukan kamu sama temen temen kamu karna ini hari ke lulusan." Ucap ana pelan. Aku menghembuskan nafas kasar.

"Kamu gak denger aku tadi bilang apa? Kamu. Itu. Pacar. Aku.! Kamu berhak ganggu aku asalkan kamu ga ngilang kaya gini dan taunya malah berduaan disini sama yg dulu kamu bilang musuh kita! Ketibang berduaa sama pacar nya sendiri! Kamu nganggep aku ada gak sih hah!?" Bentak ku. Ana menunduk. Tapi dia langsung mendongak cepat dan memelukku.

"Justin, kamu ngapain ngomong gitu." Ucap ana dengan suara bergetar di lekuk leherku. Aku gak berniat buat ana nangis, aku emosi. Cemburu. Marah. bukan marah sama Ana tapi sama diri aku sendiri yg udah nyibukin sama temen temen aku sendiru terus yg bikin ana gak mau ganggu aku sama temen temen aku.

"Kamu gak boleh ngomong gitu! Gak boleh! Aku anggep kamu! Aku sayang sama kamu justin aku sayang!" Ucap ana memukul bahuku pelan. Aku mulai membalas pelukan ana dengan erat dan menyembunyikan di leher dia.

"Maafin aku!" Ucap ana. Aku memeluknya dengat erat.

"Sssttt, sayang gak boleh nangis." Ucap ku melepas pelukan ana dan mengusap air matanya yg ada di pipinya.

"Maafin aku, aku udah ngebentak kamu sayang." Ucap ku. Ana menggeleng pelan. Dan menghambur pelukan ke aku.

"Jangan ngomong gitu lagi!" Ucap ana. Aku mengangguk dan mengecup pucuk kepalanya lama.

"Aku mencintai mu." Ucap ku. Ana memelukku erat.

"Aku mencintai mu sangat." Ucap ana.

"Mesranya.." aku dan ana melepas pelukannya dan melihat Cara,Zyan,Cam yg udah ada disini.

"Hari kelulusan malah ada masalah terus gak ada lagi." Ucap cam datar. Aku tersenyum gigi. Ana memeluk pinggang ku dengan erat.

"Ana! Bisa lepas dari pelukan justin?" Dengus zyan. Ana gak ngejawab malahan ana menyembunyi kan kepalanya di dadaku.

"Biarin ana aja kali. Emang kau siapa nya?" Sinis cam.

"Aku? Aku udah bilang kalau aku mantanya!" Ucap zyan.

"Dan aku cemburu pada justin." Tanbah zyan.

"Dan sayangnya kami gak peduli." Celutuk cara. Dan semua ramai oleh tawa. Ryan juga.

"Okey, kita foto bersama. Mm.. ryan boleh memfoto kita?" Ucap austin di jawab oleh anggukan ryan. Ryan masih di kursi roda.

"Sayy cheesss." Ucap kami barengan. Cekrek!


Vomment.

Kayanya mau tamat ini ceritaa:""

Okey baca ceritaku.
Love yourself.
Jelena fanfict.
Vomment!!

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang