My bestfriend.

1.4K 125 1
                                    

Pic : Austin Mahone (Cara Boyfriend)

BrianaPOV

"Aku mau ketaman belakang rumah sakit bae." Rengek justin. Aku memutar mataku.

"Tapikan kamu belum sembuh total." Ucapku.

"TApikan kata dokter aku udh boleh gerak Ana!" Ucap justin.

"Kamukan-"

"Pliese Ana." Rengek justin.

"Ish aku bi-"

"Ayolah sayang." Aku memutar mataku kembali.

"Hhhh, okey bentar!." Ucapku dan beranjak.

"Mau kemana?" Ucap justin.

"Ish! Aku mau ambil kursi roda!" Ucapku. Dan pas suster masuk.

"Sus, justin mau ketaman, aku ingin kursi roda. Bolehkan?" Ucapku sopan. Suster itu pun mengangguk dan keluar.

Aku melihat justin ingin bangun. Buru buru aku membantunya, justin nyengir kepadaku.

"Kenapa?" Tanyaku sambil ngerapihin rambutnya.

Justin ngegeleng. "Aku kangen." Ucapnya dan tiba tiba dia memelukku sebentar dan melepasnya.

Justin mengecup singkat keningku, aku tersenyum. Suster masuk sambil membawakan kursi roda.

"Makasih suster." Ucap ku sambil mengambil kursi roda itu mendekat ke arah justin. Suster itu mengangguk dan berlalu.

Aku membantu justin berdiri dan menduduki di kursi itu.
Aku mendorong nya pelan keluar dari kamar inap justin. Justin memegangi tangan kiriku yg sedang mendorong.

Sesampai di taman, aku memberhentikan kursinya di menghadap danau kecil. Aku sedikit membungkukkan badanku, dagu ku menempel di kepala justin.

"Bosen di rumah sakit terus." Ucal justin. Aku terkekeh.

"Makannya jangan keras kepala. Kalau di bilang dokter ini harus turuti ini. Pasti bakal cepet sembuh kamunya." Ucap mengecup rambutnya singkat.

"Kangen sekolah." Ucap justin.

"Aku juga." Ucapku.

"Kenapa gak sekolah?" Ucap justin.

"Siapa yang nyuruh 'temenin aku tiap hari' sih?" Ucapku jengkel. Justin terkekeh kecil.

"Hehe, maaf." Ucap justin.

"Liat kupu kupunya banyak." Ucap justin sambil nunjuk kupu kupu yg terbang di atas danau kecil itu.

"Iyaa." Ucap ku, sambil mengecup ngecup rambutnya.

"Aku mencintaimu." Gumamku.

"Aku mencintaimu sayang." Ucap justin. Aku tersenyum dalam diam.

"Ekhm!" Aku mengadah kearah belakang. Cara, Cam, Zyan dan 1 cowok yg asing berada di sebelah Cara.

"Di cariin taunya mesra mesraan disini." Ucap zyan dengan acuh. Aku tertawa kecil.

"Cemburu yaa? Makanya cari pacar, jangan jones terus." Ucapku acuh tak acuh. Justin tertawa.

"Enak gak zyan sayang?" Ucap Justin dengan suara di imut imutin. Geli ih.

"Justin kamu gay?" Ucapku menatap justin dengan jijik.

"Hey! enak aja!" Ucap justin.

"Car, itu siapa?" Ucapku. Justin mengaitkan jari jarinya ke jari jari ku.

"Oh ini.." ucap Cara.

"Ini kekasih ku." Ucap cara pelan sambil menunduk.

"CIEEEEE!! CARAA GAK SINGLE SEKARANG!" heboh justin barengan sama aku. Aku dan justin tertawa keras.

"Ana justin ih.." ucap Cara dan ada rona merah di pipinya.

"Blushing bukan?" Ucap Cam polos. Zyan menjitak kepala Cam.

"Sok polos ih!!" Ucap zyan.

"Oke oke guys, kenalin aku Austin pacar Cara." Ucap austin.

"Haiii Austin, aku Briana. Panggil aku Ana." Ucapku dan mengedip kan satu mataku.

"Babe!" Ucap justin.

"Kamu mah ya! Jangan genit! Kamu itu punya aku!" Ucap justin kesal.

"Ngapain aku genit sama pacar sahabat aku sendiri? Yey bilang kalau cemburu mah." Ucapku sambil mengecup punggung tangan justin.

"Kalian itu yaa." Ucap Austin diiringi kekehan.

"Gak usah diladenin mereka mah austin." Ucap cam.

"Siapa kau?" Ucap justin dengan kejam

"Oh aku ya? Aku Camerin dallas, kenapa?" Ucap cam polos.

"Oh gitu ya? Boleh pergi dari sini gak?" Ucap justin dengan di polos polosin. Cam melotot dan berlari kearah justin. Tiba tiba justin mengerang dan menarik tubuhku untuk mengalangi serbuan dari Cam.

"Cam stop, jangan macem macem sama justin. Justin belum sembuh total!" Ucapku. Cam berdecak kesal. Aku melihat justin menjulurkan lidahnya.

"Hey heyy, liat Cara sama Austin. Mereka duduk di pinggir danau tuh." Ucap Zyan berbisik. Aku dan justin menengok melihat mereka yg sedang berdua duaan.
"Kita juga bisa. Yuk sayang." Ucapku sambil mendorong mendekat ke arah Cara dan Austin.

"Eh, terus kita gimana?" ucap zyan dan Cam barengan.

"Pacaran aja gih kalian." Teriak justin. Aku terkekeh dan memberhentikan di sebelah Cara dan austin.

"Sorry ganggu, kita ingin ikutan." Ucapku. Cara tekekeh.

"Ana, aku ingin duduk di rumput bukan di sini." Rengek justin.

"Sini." Ucapku, membantu justin berdiri dan duduk di rumput.

"Kalian mesra ya." Ucap Austin. Aku dan justin terkekeh.

"Kalian juga bisa." Celutuk Justin. Justin berubah posisi menjadi tiduran dengan pelahan. Kepalanya di pahaku, aku mengusap rambutnya.

"Aku juga mau ah." Ucap austin sambil merubah posisi menjadi seperti justin. Aku dan justin tertawa.

"Modus." Ucap Cara.

"Biarin." Ucap austin sambil menjulur lidahnya kearah Cara.

"Kamu ya." Cara mencubit pipinya austin.

Mereka serasi.


Vote.
Please jangan jadi silent:(

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang