Bercampur Khawatir dan Senang.

1.4K 131 1
                                    

JustinPOV

Sesudah acara pelukan untuk menenangkan Ana, dan aku merasa pusing menyerangku. Aku memejamkan mata menahan sakit.

"Justin.." aku membuka mata dan melihat Cam Zyan dan Cara di depan aku dan ana.

"Kau baik baik saja?" ucap Cam. Aku mengangguk.

Aku merasakan ada yg mengusap lenganku, aku menengok dan Ana sedang memegangi tanganku.

"Justin berdiri coba." ucap Zyan. Aku mengerut kening.

"Buat apa?" ucapku.

"Berdiri aja." aku pun berdiri dengan perlahan di bantu oleh Ana. Saat aku berdiri, pusingnya menyerang kepalaku. Kepalaku pening.

"Justin kenapa?" ucap Ana. Aku tersenyum dan menggeleng.

Gelap

BrianaPOV

"Berdiri aja." ucap zyan. Zyan menyuruh justin berdiri. Aku melihat justin ingin berdiri, aku segera membantunya.

Aku melihat justin menutup matanya dengan paksa. Dia kenapa?

"Justin kenapa?" ucap ku. Justin menengok kearahku, tersenyum dan menggeleng.

Justin tiba tiba ambruk didepanku. Aku memeluk tubuhnya dibantu oleh Cam dan lainnya.

"Justin!" ucapku menepuk pipinya.

"Ana, justin cuman pingsan. Kita bawa kerumah nya okey?" ucap Cam. Aku mengangguk. Aku mengambil tas justin yg tadi dia bawa.

Semoga justin tidak apa apa.. Batinku.

Sesampai di depan rumah justin, aku terlebih dulu berjalan kerumah justin. Aku mengetuk pintu nya dua kali, dan di buka oleh mompatt.

"Mom.." sapaku pelan.

"Ehh Ana.. Ada ap-- justin!?" ucapan Mom pattie terpotong saat dia melihat justin.

"Ada dengannya?" ucap mompatt, dia berjalan kearah justin dan menangkup kedua pipi justin yg sudah babak belur.

"Maafkan aku mom.. Maafkan aku karna aku justin bisa kaya gini." ucapku menunduk. Ini memang salah aku..

"Heyheyy tidak Ana. Jelas kan yg sebenarnya." ucap mom sambil berbalik menghadapku.

"Justin berkelahi dengan ryan. Ryan ada orang yg menyukaiku dari kecil mom.. Dia akan selalu menghajar justin kalau justin selalu di dekatku. Malah ryan bilang dia akan mencoba membunuh justin." ucapku dengan isakkan.

Mom memelukku dengan erat. "Ssstt.. Aku tau justin akan bertahan untukmu. Mom mendukung justin untuk melindungimu walaupun anak mom harus babak belur atau apapun itu, mom hanya ingin justin bertanggung jawab dengan apa yg udah jadi miliknya. Terutama kau Ana. Justin sangat mencintaimu. Kau milik justin sekarang bukan yg lain." ucap mompatt. Aku melepas pelukan dan mengelap air mata di pipiku. Aki tersenyum kepada mompatt.

"Makasih mom." ucapku. Mompatt mengangguk.

"Masukkan justin kekamarnya Cam." Cam mengangguk dan membawa justin kekamar justin di bantu zyan.

Aku, mom dan cara pun masuk kedalam. Aku kedapur untuk mengambil air dingin untuk membasuhi luka justin.

Aku masuk ke kamar justin dan duduk di pinggir justin. Aku mengelapnya dengan perlahan, darah masih ada di bagian muka justin.

Aku mengecup keningnya dan berbisik. "Cepet bangun sayang."

Aku memegang tangan justin yg sampai sekarang belum bangun. 4 jam dia tidak bangun bangun. Aku mengecup punggung tangannya berulang kali.

Cara Cam dan Zyan udah pulang. Ini udah malem dan aku akan menginap disini.

Aku berdecak kesal karna justin tidak bangun bangun. Aku merangkak naik keatas tubuh justin dengan di tahan oleh kedua telapak tanganku.

"Ana.." panggill mom. Aku tidak mengubrisnya.

Aku mengecup keningnya. "Cepet." kedua matanya. "Bangun." hidungnya. "Aku." kedua pipinya. "mohon." mengecup bibir nya singkat. "Sayang."

Justin tidak bergeming. Dia masih menutup matanya. Aku terus mengecup bangian lekuk wajah justin. Aku melihat kepala justin sedikit bergerak, aku menjauhkan wajahnya dengannya dan melihat justin sedang membuka matanya.

"Ana.." justin melihatku dan aku merasakan tangan justin naik ketanganku. Aku langsung menghambur kepelukannya dan memeluk erat. Aku mendengar justin meringis dan memeluk balik.

"Justin kamu bangun lama!!" gerutut ku. Aku melepas pelukannya dan mengecup keningnya.

"Ohya?" tanya justin. Aku mengangguk.

"4 jam." ucapku. Aku melihat justin melebar matanya, aku tau fia terkejut.

"Arghh aku mencintaimu!!" ucapku dan memeluknya kembali. Justin tertawa.

" aku juga. Aku juga mencintaimu sayang." ucapnya mengecup sebelah pipiku.

"Kalian kenapa mesra?" ucap mompatt dengan nada ketus. Aku dan justin terkekeh.

"Mom mau ikutan?" ucapku. Sambil berbalik dan bersender di dada justin.

"Tidak. Mom meningan keluar." ucapnya dan keluar dari kamar justin.

Justin mengecup pucuk kepalaku.

"Cium aku dong." ucap justin. Aku berbalik.

"Aku sudah mencium semua lekuk wajahmu tadi sebelum kau bangun!" ucapku.

"Ohh jadi kau diam diam suka menciumku.. Ohh okey.." justin tiba tiba menarik tengkukku dan mencium bibirku. Dia mencium bibirku dengan lembut. Selama 2 menit dan aku melepasnya, aku bersenderi di dadanya lagi.

"I love you Briana Palvin. Oh salah. I love you Briana Bieber." ucap justin mengecup pucuk kepalaku berulang kali. Aku tertawa kecil.


Vote.

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang