Problem.

2K 189 6
                                    

KendallPOV

Aku tau, aku hanya mempermainkan justin. Haha.. Selama kita berpacaran aku tidak mencintainya, dan sekarang cewek yang aku bru kenal itu adalah mantan justin. Apa aku harus menyakiti mereka berdua?

Senyuman licik muncul di bibirku.

****

BrianaPOV

Seperti biasa di saat bel istirahat bunyi aku ke kantin bergabung dengan lain. Aku berjalan dan melihat anak remaja yg sedang berjalan. Ada yang bercanda, ketawa, adapun yg sedang berpacaran.

"Anaa!" teriak seseorang. Aku menengok kearah yg meneriaki namaku. Justin.

Aku terus berjalan tanpa mendengar teriakan justin.

"Brianaa.." panggil justin dan memegang tanganku. Aku ingin menghempaskan tapi ini sangat kencang.

"Kau marah padaku? Maafin pacarku.. Aku mohon." justin memohon dengan muka sedihnya.

"Aku tidak marah padaku ataupun kau. Aku hanya tidak ingin melihat mu dulu." ucapku dan menghempaskan pegangannya. Berhasil.

"Anaa.. Sampai sebegitunya kah kau marah padaku cuma karna pacarku merobek album fotomu itu?" ucapnya. Dia pikir album itu tidak berharga? Dia pikir foto foto itu bisa di beli? Itu tidak akan bisa. Tidak akan.

"Kau ngomong seenaknya saja. Tapi menurutku album itu sangat berharga bagi ku. Itu semua kenangan di waktu sd just.." aku berenti berucap dan menghela nafas.

"Dan itu satu satunya kenangan kita.." lanjutku dengan suara bisikan.

"Ana.." justin menatapku.

"Aku rasa aku aneh. Menyimpan foto mantan kekasihnya yang sudah memiliki pacar." aku tertawa getir.

"An--"

"Itu semua benar justin. Itu semua benar!! Aku masih peduli padamu sangatt!! Aku masih belum bisa move on padamu!! Aku menafik pernah bilang kalau aku tidak mecintaimu lagi dan nyatanya? Haha.. Aku masih mencintaimu! Harusnya aku berenti menyukaimu karna kau sudah memiliki pacar. Tapi susah sangat susah dan..." aku tidak tahan.. Aku menangis didepan justin lagi. Aku melihat justin kaget atas omonganku dan menatapku nanar dan sedikit kecewa?

"Aku membencimu.." ucapku berbisik dalam isakkan.

"Harusnya aku yg marah padamu! Harusnya aku! Aku dulu yg tersakiti. Kau memilih cowok lain dari padaku. Kau memutuskanku karna cowok itu . aku juga tersakiti ana! Aku juga! Bukan kau saja." ucap justin sedikit membentakku. Aku malah makin menangis.

"Harusnya aku yg membencimu. Bukan kau yg membenciku. Kau yg salah! Bukan aku!" ucap justin dan meninggalkanku yg berdiri dengan isakkan tangisku.

Sekarang apa? Dia yg marah bukan aku sekarang. Aku mengusap air mataku.

"Anaa.." aku menengok dan mendapatkan zyan disebelahku.

"Dari kapan kau di sini?" ucapku dan mengusap sisa sisa air mataku.

"Dari pertama justin ngejar kau dan sampai justin membentakmu dan meninggalkan kau disini." ucapnya.

"Kau mendengar itu semua?" tanyaku dan senyuman palsu di bibirku.

Dia memelukku. "Anaa.. Aku tau perasaan mu dan akupun tau perasaan. Maafin aku karna aku pernah merebutmu dari justin." ucapnya dan mengelus rambutku. Kalau begini aku ingin menangis lagi.

"Gak papa kok. Haha.. Kan udah terlanjur zyann.." ucapku dan melepas pelukannya. Aku menatapnya tersenyum.

Aku dan zyan emang pernah berpacaran. Cowok yg di maksud oleh justin itu zyan..

****

Vote please.

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang