Blushing.

1.2K 124 0
                                    

JustinPOV

"Babeeeeeee!!!" Teriakku. Ana mengerjaiku. Dia membanjurku dengan air kentel entah  itu apa.

"Anaa!" Aku mengejarnya. Ana memelet lidah nya ke aku dan tertawa.

"Sayang! Awas!" Pekikku.

1.. 2.. 3..

"Aww.." tuh kan! Dia kepentok tembok. Aku berlari kearah ana.

"Udah aku bilang, mana yang sakit?" Aku melepas tangannya yg memegang jidat. Merah dikit.

"Sakit?" Ucapku. Ana mengangguk.

Aku mencium jidatnya yg merah. Lama. "Udah gak sakit kan?" Ucapku. Aku melihat rona merah di pipi Ana. Dia blushing eh?

"Kamu kenapa?" Ucap di polos polosin. "Kamu sakit ?" Ucapku memegang kedua pipinya.

Ana menggeleng. "Pipi kamu merah sih??" Ucapku.

"Mau di cium pipinya?" Aku pun menarik tengkukknya mencium kedua pipinya. Aku tertawa. Ana malah nambah blushing.

"Blushing ehhh??~" pekik ku di sela sela tawaku. Ana mengembung kedua pipinya dan memukul kepalaku.

"Aw aw aw ana..!! Stop!" Aku mengambil tangannya.

"Aku mau mandi dulu." Ucap ku dan meninggal kan ana yg terlihat masih blushing.

Aku tertawa kecil, dan masuk ke dalam kamar.

BrianaPOV

Nyebelin!! Gila, justin bikin aku blush beberapa kali.

"Heii babe!!" Justin mencium keningku. Jangan blushing lagi ana.

"Mau apa sekarang?" Ucap justin mengecup pelipisku.

"Gak tau." Ucap ku sambil melihat kearah tv.

"Ah apa yaa?" Ucap justin sambil mengecup ngecup ujung kepalaku. Bisa berenti ga sih.

"Jutin! Bisa berenti ngecupnya." Pekikku kesal. Justin mengangkat satu alisnya yg menurutku menyebalkan.

"Emang kenapa?" Aku menahan justin yg akan mencuim pipiku. Justin mengambil tanganku dan mengecup kedua pipi ku dengan paksa. Alhasil aku terjatuh ke atas sofa. Justin menatapku genit.

"Mau apa!?" Justin mengangkat kedua bahunya acuh. Dan mengecup kening, hidung, kedua pipiku, kedua mataku sekilas. Justin mengecup bibirku. Tapi gak di lepas. Dan gak di lumat sama dianya.

Aku mendengus. Menarik tEngkuknya dan mencium bibirnya. Justin tersenyum dalam ciuman dan dia pun melumat lembut bibirku.

Aku melepasnya. "Udah ah." Aku berusaha bangun tapi di tahan oleh justin.

"Apa lagi!?" Bentakku kesal. Justin terkekeh. Dan mengangkat punggungku.

Dia menarukan kedua kaki ku di pinggangnya. "Jangan marah sayang." Justin menengecup kening ku gemes.

"Ya." Ucapku males. Justin tertawa kecil dia mengecup kedua pipi ku.

"Aku gemes ih sama kamu." Ucap justin mencubit pelan kedua pipiku. Aku mengerat kedua kakiku yg melingkar di pinggangnya. Aku takut jatuh.

"Justin pegang pinggangku." Pekikku. Justin malah tersenyum dan mengangkat kedua tangannya ke udara. Alhasil aku memeluk lehernya erat.

Justin tertawa terbahak, aku mencubit rahangnya pelan. Justin menaruh tangannya di pinggangku.

"Astaga, demi tuhan jangan mencium ku terus." Ucapku kesal!! Justin berenti menciumku.

"Oke, aku cari cewek lain buat aku cium nanti." Ucap justin datar. Aku mencium bahunya.

"Jangan nakal!!" Erangku dan memeluk erat lehernya.

"I love you." Ucap justin mencium pipiku.

"I don't." Ucapku datar di lehernya.

"Oke, aku bakal mencintai cewek lain." Ucap justin. Aku berdecak.

"Justin!!!" Pekikku. Justin tertawa.

"Bilang dulu kalau kamu cinta sama aku." Aku berdecak.

"I lovE you." Ucapku mengecup lehernya singkat. Justin mengerang.

"Jangan mengecup leherku!" Pekik justin.

"Kenapa?" Ucapku sambil mengecup ngecup leher.

"Kamu mau aku meniduri mu?" Aku terkesiap dan memukul bahunya keras.

Justin terkekeh. "Makanya, jangan mengecup leherku." Justin menecup pipiku.

Aku mencintainya.


Vomment

Baca cerita baru juga jangan lupa!
Love yourself.
Jelena fanfiction.

Back to first but different [J.B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang