DISNEYLAND

293 14 16
                                    

Hai maaf lama ya 3 hari baru bs update. Ketiduran trs heheh semoga suka dan ga mengecewakan walaupun ala kadarnya hehhe penjelasan pinct media di akhir part ya :)

Pagi pagi sekali Alea sudah terbangun. Jam masih menunjukan pukul enam kurang lima menit. Ia membuka tirai kamarnya dan kembali bermalas malasan sebentar sambil menikmati pemandangan menara Eiffel yang tampak jelas dari balik setiap jendela di apartemennya. Ditariknya selimutnya kembali sambil mengerjap ngerjapkan matanya.

Ketika matanya terpejam sebentar, terdengar suara seseorang menekan bel apartemennya. Alea mengernyitkan keningnya. Mungkin patugas yang mengantarkan koran setiap pagi, pikirnya. Tapi biasanya mereka tidak pernah menekan bel. Kalau begitu siapa yang pagi pagi berkunjung?

Dengan malas Alea melangkah berjalan membukakan pintu apartemennya.

"Ya ?" sapa Alea membuka pintu sambil menguncir rambutnya asal.

"Hei selamat pagi," sapa pria yang kini sedang berdiri di depannya dengan tangan yang dimasukannya dalam saku celana.

"Dave ?" Alea tampak terkejut. Ia segera merapikan baju tidurnya. "Masuklah."

Dirinya tidak menyangka Dave akan datang sepagi ini. Ia bahkan belum selesai bersiap siap. Diambilnya koran yang di sangkutkan di pegangan pintu dan kemudian mengikuti Dave menuju ruang tamu.

"Apartemenmu bagus. Aku jadi berniat untuk membeli satu unit disini," ucap Dave sambil duduk di sofa menikmati Menara Eiffel yang dapat dilihat dari tempat nya duduk.

"Tempatku bagus ya? Kau tau ini tempat favoritku. Duduk saat malam hari sambil menikmati pemandangan diluar dari sini. Kau harus mencobanya. Dave? Kau mau minum apa?" tanya Alea.

"Kau tidak perlu repot repot, aku akan mengambilnya sendiri nanti, santai saja."

"Baiklah aku akan mandi. Tunggu ya. Kau datang terlalu pagi Dave. Aku pasti sangat kacau saat ini."

"Aku sengaja datang lebih awal untuk membangunkanmu," Dave tersenyum.

"Baiklah aku akan cepat. Anggap saja rumahmu," Alea berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya.

Dave tersenyum sepeninggal Alea. Ia memperhatikan apartemen milik Alea yang ditata dengan rapi. Wangi vanilla menguar di ruangan itu. Dave mengambil koran yang dibawa Alea dan membacanya.

Setelah kurang lebih 15 menit menunggu, Alea keluar dari kamarnya menggunakan kaus putih dan hotpans. Rambutnya yang basah di bungkus handuk di kepalanya.

"Dave kau sudah sarapan?" tanyanya sambil berjalan ke dapur mininya.

"Belum, tadi aku langsung menuju kesini. Kupikir kira bisa sarapan bersama setelah menjemputmu," Dave melirik Alea sambil memegang koran yang masih berada ditangannya.

"Bagaimana kalau kita sarapan bersama di sini saja. Kau mau mencoba masakanku ?" tanya Alea sambil menyiapkan peralatan masaknya.

"Kau bisa memasak ?" Dave tampak tertarik. Ia melipat korannya dan berjalan mendekati Alea.

"Hanya sedikit sebenarnya. Akan kubuatkan pasta untukmu. Duduklah dan jangan mendekat nanti kemejamu kotor."

Dave tersenyum menatap Alea dengan cekatan menyiapkan bahan bahan yang diperlukan, memotongnya dan mulai memasak. Ia tidak menyangka Alea bisa memasak. Menurutnya, Alea sangat berpengalaman melakukannya. Dapat dilihat bagaimana cara wanita itu merebus fusilli sambil membuat bumbunya sekaligus.

Tak lama pasta telah siap. Alea menatanya di piring. Dan memberikannya satu untuk Dave dengan porsi yang lebih banyak dari miliknya.

"Semoga kau menyukainya,"Alea duduk di samping Dave.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang