Great Day

361 12 8
                                    

Pict :

Kiri : dave
Tengah : alea setelah pemotretan
Kanan : selena

Hai reader. Smlm mu apload ketiduran pdhl tgl enter . Smoga suka ya hehe ..



"Kau sudah selesai ?" tanya Dave saat Alea sudah kembali dari ruang ganti. Wanita itu mengangguk. Dave sejenak memuji kecantikan Alea dalam hatinya.

"Kau akan mengajakku kemana?"

"Kau tau tempat makan yang enak di sekitar sini? Aku hanya sering minum kopi di café tidak jauh dari sini, tapi kurasa tempat itu hanya menjual cake ringan."

"Ya aku tau. Kita ke Garden Café saja. Aku sering lunch disana."

"Ayo !"


"Kau pesanlah yang banyak. Aku akan mentraktirmu," ucap Dave sambil melihat daftar menu.

"Makanku tidak banyak. Kau harus mencoba mayo salad disini. Rasanya enak sekali. Aku bisa menghabiskan dua porsi. Didalam nya ada macam macam buah disiram mayonise yang sangat enak .." Alea terdengar berapi api menjelaskan pada Dave. Ucapannya terhenti saat ia menyadari Dave sedang menatapnya dengan penuh ekspresi yang tidak dapat dibaca.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Tidak. Aku hanya berfikir kau marketing disni," Dave tertawa kemudian.

"Kau harus percaya padaku bahwa ini enak," Alea memegang lengan Dave dan sedikit mengoyangkannya.

"Baiklah aku akan memesannya juga," Dave mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk memanggil pelayan.

"Aku pesan steak dengan mushroom sause, cappuccino ice dan .... mayo salad," Dave menyebutkan menu yang dipesannya.

"Aku mayo salad dan hot tea."

"Kau hanya makan salad untuk menu makan siangmu ? Kalau begitu satu lagi steaknya," Dave memesankan untuk Alea tanpa menunggu persetujuan darinya. Iya tau bahwa wanita itu pasti akan menolaknya. Benar saja ! Pesanannya segera ditolak mentah mentah oleh Alea, "Aku belum terlalu lapar, karena tadi pagi aku menghabiskan sarapanku terlalu banyak. Aku tidak akan sanggup menghabiskannya."

"Kau habiskan saja semampumu."

Setelah mengulang daftar pesanan yang telah dipesan, pelayan itu pergi.

"Tadi pagi kau sedang apa di kantorku ?" tanya Dave kemudian. Ia sempat hampir salah menyebutkan kata 'kantor', seolah ia mengatakan bahwa ia lah pemiliknya. Tapi tampaknya Alea juga tidak terlalu memperhatikan. Pasti wanita itu mengira bahwa Dave hanya seorang staf yang menyebutkan 'kantor' sebagai tempatnya bekerja.

"Aku kesana untuk menemui ayahku."

"Ayahmu ?"

"Ya, Samuel Smith. Apa kau mengenalnya ?" tanya Alea menanggapi pertanyaan Dave yang tampaknya begitu penasaran.

"Paman Sam ayahmu ?" Dave tidak menyangka bahwa wanita yang kini tengah bersamanya adalah anak dari Paman Sam, yang merupakan orang kepercayaan ayahnya. Paman Sam juga sudah banyak membantunya dalam mengelola perusahaannya. Masukan masukan darinya sangat membantu dan sangat brilliant.

"Ya, kau mengenal ayahku ?" Alea terseyum menyadari bahwa dunia begitu sempit.

"Tentu saja aku mengenalnya. Setauku puteri Paman Sam bernama Hellen."

"Dia kakakku. Apa Dad tidak pernah menceritakanku padamu sampai kau hanya mengetahui kakakku saja?" Alea sedikit kesal tapi ia hanya bercanda.

"Tidak, aku memang jarang membahas urusan keluarga saat bersamanya. Kami paling hanya berdiskusi seputar pekerjaan. Dari kecil memang aku tau ayahmu memiliki satu puteri. Aku pertama kali bertemu dengannya saat aku masih bersekolah. Setelahnya aku sering juga beberapa kali bertemu dengan kakakmu di beberapa acara" Dave menceritakannya pada Alena.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang