:)
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kondisinya saat ini dalam keadaan baik baik saja. Anda hanya perlu menunggu beberapa hari untuk proses pemulihannya. Pasien bisa pulang namun tetap harus kembali untuk menjalani kontrol rutin," Dokter tersenyum menjelaskan karena ia melihat tampak jelas terpancar kekhawatiran dari raut wajah Dave. Namun setelah mendengar penjelasan dari dokter Dave tampak sedikit lega atas apa yang baru saja di dengarnya.
"Apa saya bisa menemuinya sekarang ?" Tanya Dave penuh harap.
Pria tua itu mengangguk memperbolehkan, "Silahkan."
Begitu Dave keluar dari dalam ruangan dokter, disana sudah nampak Damian dan Nala yang menunggu nya dengan cemas. Terutama adiknya, wanita itu terlihat sembab dibagian matanya karena menangis. Wanita itu tampak begitu kelelahan sepertinya, terlebih kini usia kandungannya yang sudah hampir memasuki usia 8 bulan.
"Bagaimana kondisinya kak ?" Nala mendekat.
"Kondisinya baik, setidaknya itu yang dokter katakan. Tapi aku masih mencemaskannya karena hingga saat ini Cassy belum sadarkan diri," Dave memijit tengkuknya sambil menerangkan.
"Syukurlah aku ikut lega mendengarnya," Nala menanggapi sambil mendekat ke tubuh suaminya yang mendekap bahunya dari samping.
Damian mengusap usap lengan isterinya menenangkan, sebelum ia menoleh ke arah ujung lorong. Jack, orang kepercayaannya, muncul disana berjalan mendekat kearahnya. Dilanjut oleh anggukan Damian ke arahnya membuat Jack menghentikan langkahnya menunggu tuannya menghampirinya.
"Aku akan kembali. Kau tunggu sebentar disini sayang," Damian mengecup puncak kepala isterinya sebelum melangkah mendekati Jack dan mereka tampak menghilang di ujung lorong. Mencari tempat yang lebih privasi tentu saja untuk melaporkan informasi yang didapatnya untuk tuannya.
"Apa kau sudah mendapatkan informasinya ?" Tanya Damian di salah satu lorong rumah sakit. Setelah memastikan tempat itu cukup sepi dan aman untuk mereka tentunya.
Jack menganggukan kepalanya, "Dari informasi terakhir yang saya dapatkan, ternyata dalang dibalik semua ini adalah ibu angkat dari Thomas Alvaro yakni Elisabeth Alvero. Dia dinikahi oleh ayah dari Tuan Thomas 10 tahun sejak kematian isteri pertamanya yang disebabkan kecelakaan tunggal. Saat kejadian ia sedang mengemudikan mobil seusai menjemput Tuan Thomas yang saat itu masih berumur 6 tahun dari sekolahnya. Menurut informasi, saat dinikahi oleh Mr Alvaro, Elisabeth masih berumur sangat muda hanya berselisih 4 tahun dari Tuan Thomas. Dan sepertinya Elisabeth memendam perasaan khusus terhadap Tuan Thomas sehingga ia berniat menyingkirkan siapapun wanita yang tengah dekat dengan Tuan Thomas. Hal ini tidak berlaku dengan Nona Cassy karena wanita itu mengetahui bahwa Tuan Thomas tidak benar benar mencintainya, melainkan hanya sebagai alat untuk membantu melancarkan rencana rencana bisnisnya, begitu menurutnya. Tapi maaf Sir, saya belum mengetahui motifnya berubah pikiran dan mengetahui fakta lain wanita itu mengirim orang untuk membunuh Nona Cassy tadi siang," Jack memaparkan informasi yang baru di dapatnya dari mata matanya.
"Ada informasi lain nya lagi yang kau ketahui Jack ?" Tanya Damian yang merasa sepertinya masih ada yang diketahui oleh Jack. Ia mengenal anak buahnya itu dengan sangat baik sejak di masa masa kelamnya dulu. Sambil mencerna semuanya dengan cepat tentunya, secepat ia mengambil tindakan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Dave sepertinya kau akan berhutang padaku, Damian tersenyum dalam hati.
"Bukan hal penting sepertinya Sir. Hanya sepertinya Ayah Tuan Thomas tidak mengetahui perihal isterinya yang memendam perasaan terhadap anaknya. Selain itu ada informasi bahwa dulu Elisabeth pernah terlihat memasuki hotel ternama di New York bersama Tuan Thomas tengah malam kira kira tepatnya 6 tahun lalu."

KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Romance• Takluk kan dia. Buat dia tergila gila padamu ! Disaat kau telah berhasil membuat dirimu menjadi titik kelemahannya, hancurkan dia hingga ke jurang tanpa dasar ! • My second story :) NOTE : Beberapa part di private ya .. biar full ceritanya ayo fo...