ROSE

334 4 6
                                    

Empat bln ga aktif maafkan authornya ya reader :) bahkan smp lupa sndiri ceritanya jd harus baca ulang dl mau update haha langsung aja ya :) enjoy ..




"Tidur. Kau ingin melakukan hal yang lain selain itu hm ?" Tanya Dave sambil memejamkan matanya.

Cassy hanya diam berkutat pada pemikirannya sendiri.

"Kau minta aku untuk menemanimu bukan ? Aku sangat lelah . Biarkan tetap seperti ini," Dave mempererat pelukannya.

Cassy membiarkan lelaki itu memeluk dirinya erat. Lagipula ia merasa nyaman saat ini sehingga ia memutuskan untuk memejamkan matanya dan mencoba untuk tertidur.

Berbeda dengan Cassy yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk terlelap, Dave bahkan belum bisa tertidur. Ia membuka matanya perlahan menatap wanita yang kini tertidur dipelukannya. Ia memperhatikan wajah yang begitu damai sedang tertidur pulas dalam dekapannya. Dave ingin mengajaknya bicara namun ia tidak tega sebenarnya untuk mengusiknya. Demi Tuhan, ia menginginkan sesuatu untuk menidurkan gairahnya saat ini agar bisa segera tertidur setelahnya.

"Kau sudah tidur hm?" Dave dengan hati hati memperhatikan wajah Cassy.

Tidak ada pergerakan dari wanita itu, pertanda memang seperti dugaannya.

Dave melumat bibir Cassy perlahan, mengecapnya, dan menjilat permukaannya, kemudian berhenti sejenak melihat respon dari tindakannya.

Ternyata sukses membuat wanita itu menggerang pelan. Dave melumatnya lagi sedikit lebih bergairah kali ini.

Cassy membuka matanya merasakan bibirnya sedang dilumat oleh seseorang yang siapa lagi jika bukan Dave. Sebenarnya ia sangat mengantuk. Tapi karena Dave terus mengodanya dengan ciumannya yang bergairah dan ditambah ia kini merasakan kejantanan pria itu sudah berdiri tegak, tentu saja membuat selangkangannya ikutan basah oleh gairah. Bahkan pria itu membuatnya mendesah tanpa sadar.

"Aku ingin melakukannya sayang. Agar aku bisa tertidur setelahnya. Mmhh .." Dave tanpa henti mencium bibir Cassy. Tangannya dengan nakal masuk menyingkap lingerienya dan membuka gstringnya dengan lihai. Dave memainkan kewanitaan Cassy dengan ahli. Membuat pemiliknya terus mendesah menahan gairahnya.

Sejenak Dave melepaskan ciumannya dan terus memperhatikan wajah Cassy yang sedang dilanda gairah dari dekat. Ia tersenyum senang karena berhasil membuat wanita itu tak tahan oleh permainan jarinya.

"Hmmm shhh ahhh shhh uhhhh Dave.." Berkali kali Cassy berusaha merapatkan pahanya agar menutup akses tangan Dave bergerilya menggoda vaginanya yang sudah basah.

Namun dengan cepat Dave dapat membuka paha Cassy dan membukanya, membuat wanita itu mengangkang lebar lebar kemudian menjepitnya dengan pahanya yang kokoh. Tentu saja membuat nya tidak bisa berkutik lagi.

"Dave jangan ahhhh shhh Dave ahhh aku .. Ahh .." cassy merancau tidak jelas ketika tangan Dave menyapu dengan cepat permukaan vaginanya.

"Aku apa sayang hmm ?" Dave hanya tersenyum penuh kemenangan melihat Cassy yang diliputi gairah saat ini. Tubuhnya mulai bergetar. Dave paham sepertinya wanita itu sudah sangat bergairah.

Dave menghentikan tangannya, namun tetap berada di kewanitaan Cassy. Ia sengaja membuat Cassy tidak tahan. Ia ingin Cassy meminta padanya. Entahlah ia senang melihat ekspresi Cassy.

Cassy merasa kesal ketika akan mendapati klimaksnya, justru Dave menghentikan permainannya. Tanpa malu lagi, Cassy memegang tangan Dave yang masih berada di kewanitaannya, dan memintanya agar melakukannya lagi. Namun tidak ada pergerakan dari pria itu, membuat Cassy menekan tangan Dave untuk mengusap kewanitaannya.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang