Fakta Baru

80 1 0
                                    

"Shhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Shhhh ... sudah tidak perlu diteruskan. Berhentilah menangis. Kau mau tetap bersamaku hm ?"

Cassy mengangguk. Sudah saatnya ia berhak merasakan  kebahagiaan. Tanpa perlu merasa takut kehilangan orang yang dicintai setiap saat. Ia harus menghilangkan hal hal yang tak perlu ia cemaskan seharusnya.

Tidak perlu takut kehilangan dunia jika ada satu orang yang akan selalu ada.

Tapi masih ada satu hal yang mengganjal di hatinya. Bagaimana pun ia tidak mau mengurung Dave dalam menjalani kehidupan bersama nantinya. Pria itu pasti menginginkan kehadiran seorang anak dan ia tidak bisa mewujudkan hal itu. Meski tidak bisa mendapatkannya dari rahimnya, akan kah ia bisa merelakan Dave untuk mendapatkan anak dari wanita lain ? Jawabannya pasti tidak akan bisa. Tidak ada satu pun wanita di dunia ini yang dapat sepenuhnya iklas merelakan.

"Tapi Dave kau pria yang baik. Akan selalu ada konsekuensi disetiap hubungan nantinya. Begitu juga dengan hubungan yang akan kita jalani nanti. Kau tau kan aku tidak akan bisa memberimu keturunan. Dan aku tidak mau menjebakmu dengan hubungan seperti itu. Kau pria normal dan diluar sana banyak wanita yang menginginkan untuk bisa bersama mu.."

"Aku tidak mempermasalahkan itu. Kita bisa mengadopsi anak jika kau menginginkannya. Lagipula yang kubutuhkan, kau selalu menemaniku," Dave mempererat pelukannya.

"Tidak Dave itu hanya akan membuatku merasa bersalah. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik. Lagipula orang tua mu pasti menginginkan keturunan darimu."

"Hei kau tau orang tua ku bukan orang seperti itu. Lagipula mereka sudah mendapatkannya dari adikku. Sayang, didunia ini tidak ada yang mustahil. Kau percaya hal itu?" Dave  mengecup kepala Cassy. "Kita akan sama sama berusaha. Kita akan berkonsultasi ke dokter dan mencobanya setiap malam."

Perkataan vulgar Dave membuat Cassy tertawa kecil.

Tidak ada yang salah dari perkataannya bukan, Dave membatin.

"Aku sendiri belum bisa dikatakan sempurna seratus persen. Aku bahkan tidak pernah mengeceknya ke dokter. Kau tau, aku belum pernah menghasilkan anak, bisa jadi apa yang kau alami terjadi juga padaku sayang."

Ya itu hal yang terlintas begitu saja dipikirkan Dave. Selama ini ia tidak pernah mengeluarkan benihnya di rahim seorang wanita. Jadi belum bisa ditarik kesimpulan bahwa ia pria yang 'sempurna'.

"Jangan berbicara seperti itu Dave. Ucapan itu adalah sebuah doa."

Dave menarik nafas dalam dalam, "Tinggalah bersamaku dan jadilah isteriku. Aku tidak berjanji tapi aku akan berusaha untuk selalu membahagiakanmu."

Cassy menangis. Ia menganggukan kepalanya. Ia menerima Dave. Walaupun ini akan sulit mengingat statusnya yang masih menjadi isteri sah Thomas Alvaro saat ini. Masalah pasti akan datang menimpa mereka.

Thomas tidak akan membuat semua ini menjadi mudah. Pria itu tidak akan tinggal diam menerima kegagalannya.

Ia akan membicarakannya lebih dulu semoga saja semua berjalan lancar. Biarlah sejenak ia menikmati kebersamaan ini bersama pria yang akan menemani hari harinya nanti. Tanpa ada gangguan.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang