INEFFABLE

The plan !

Pasti udh lupa ya reader sm ceritanya .. maaf ya authornya dr kapan tau udh berhayal cerita lain jd ga ada inspirasi mau namatin ini gmn caranya . Stega maksa setega gajebo yasudalah ya .. hahhaha cusss

Pagi ini Cassy sebenarnya sudah merencanakan untuk mengatakan yang sejujurnya pada Dave. Pagi pagi sekali ia bangun lebih awal untuk menyiapkan segala kebutuhan Dave sebelum pria itu berangkat ke kantor. Namun urung dilakukannya karena sepertinya Dave tampak kelelahan pagi ini. Tadi saat menghabiskan sarapan bersama, ia mengatakan ada meeting penting pagi ini menyangkut masalah perusahaan. Sehingga Cassy akhirnya memilih untuk mengatakannya nanti malam saat mereka memiliki waktu santai menjelang tidur. Pasti itu waktu yang sangat tepat untuk mengatakan semuanya. Cassy menarik nafas dalam dalam. Berdoa agar Dave mau memaafkan dirinya. Ia memutuskan untuk berbelanja ke swalayan terdekat, membeli beberapa bahan makanan yang dibutuhkan untuk membuat menu makan malam spesial untuk mereka berdua nanti. Menghias kamar dengan sedikit bunga dan lilin diyakini Cassy akan membuat kondisi lebih mendukung. Yaaa ia akan mampir ke toko bunga nanti siang untuk membeli beberapa untuk mempersiapkan semua ini. 

Cassy menghembuskan nafas panjang. Jujur ia frustasi memikirkan hal ini. Ia mengakui dirinya telah salah melibatkan hati dalam hal ini. Tapi siapa yang dapat mencegah perasaan ini. Ia sejak awal tidak mengharapkan Dave akan bersikap baik padanya. Ia justru berharap Dave adalah pria yang sedikit brengsek. Sehingga dirinya mudah bersikap sedikit kejam padanya. Tapi yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Dave datang dengan segala kelembutan dan kebaikannya berhasil menyentuh hatinya. Pria itu bahkan datang memberikan hal hal yang dibutuhkan oleh perasaan dan hatinya.

Bagaimana mungkin ia bisa melakukan hal kejam padanya. Sebelumnya tidak sedikit target sasarannya yang bersikap baik padanya. Bahkan mereka sangat royal memberikan hartanya pada Cassy. Mereka memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhannya sama halnya seperti yang dilakukan Dave.

Tapi ini berbeda.

Mereka tetap saja pria brengsek yang rata rata menghianati isteri mereka dibelakangnya. Berselingkuh dan menjadikan Cassy simpanannya, tidak bisa dibilang pria baik bukan ? Well, dengan ini cukup membuat Cassy bisa melakukan hal kejam meski semua pria pria itu tidak pernah menganggapnya seperti itu. Semua itu karena mereka melakukannya dengan sukarela. Hanya beberapa yang tidak terima, bukan karena Cassy merampas asetnya tapi karena wanita itu meninggalkan nya sehingga mereka tidak dapat merasakan permainan ranjang bersama wanita itu lagi.

Tidak hanya itu yang membuatnya berat, Cassy tidak mengerti apa yang dirasakannya. Ia begitu merasa nyaman berada dekat dengan Dave. Mereka begitu cocok diranjang. Bukan karena nafsu tapi ia merasa begitu disayangi setiap Dave melakukannya dengan tubuhnya. Pria itu tulus. Ia dapat merasakan hal itu. Cassy menyukai setiap kali Dave menyentuhnya. Dengan pria pria sebelumnya ia hanya melakukannya untuk membuat mereka terikat dan bergantung padanya. Sama sekali Cassy tidak pernah menikmatinya. Ah sebenarnya bukan ini ! Cassy memijit pelipisnya. Menunggu setiap detik demi detik waktunya tiba.

*****

Dave melirik ponselnya yang bergetar menandakan panggilan masuk. Tersungging senyuman di bibirnya menilik siapa yang meneleponnya. Tentu saja wanitanya.

"Hallo sayang ?" Dave tersenyum sambil menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. Letihnya sekejap hilang setelah mendengar suara wanita yang dicintainya. Memang efek dari cinta sungguh luar biasa.

"Dave ? Apa kau sibuk ?" Tanya Cassy sambil menunggu jawaban dari Dave. Digigitnya pelan bibir bawahnya berharap ia bisa mengurangi kegugupannya. Ya Tuhan mengapa begitu mengerikan rasanya untuk mengatakan sebuah kejujuran. Seakan yang ia lakukan adalah sebuah dosa besar yang tak termaafkan saja. Walaupun sepertinya memang begitu adanya.