"Merindukan ku sayang ?" Pria kini tengah berada di hadapan Cassy memandangnya dengan santai. Pria itu melangkah mendekati wanita yang berdiri kaku di depannya. Bibirnya tersenyum melihat ekspresi tegang yang terlihat dengan sangat jelas dikarenakan oleh kehadirannya.Betapa Cassy begitu terkejut begitu menyadari Thomas suaminya kini sudah berada di depan matanya. Entah sejak kapan Thomas mengikutinya. Yang ia tau kini pria itu sudah ada di hadapannya tanpa jarak diantara mereka.
Cassy berjalan melewati Thomas. Entah lah ia tidak bisa berfikir, pikiran dan tubuhnya tidak sejalan. Sebaiknya ia segera menghindar.
Thomas menarik pinggang Cassy untuk mendekat ketubuhnya dengan mudah. Menariknya untuk menghadap padanya dan menatap ke wajahnya. Jika sudah begini Cassy tidak bisa melakukan apapun selain menatap manik mata suaminya.
Cassy hanya diam. Ia tak harus menjawab pertanyaan itu bukan ? Karena sejujurnya ia sendiri tidak tau bagaimana perasaannya saat ini.
Alih alih Cassy malah bertanya balik pada suaminya, "Apa yang kau lakukan disini ?"
"Aku hanya mengingatkan isteriku saja," Thomas menjawab tanpa merasa salah. Bibirnya hanya berjarak beberapa centi dari isterinya.
Thomas terus mendekatkan wajahnya, memberi sedikit jarak sebelum akhirnya bibir mereka bertemu. Tanpa aba aba ia melumat lembut bibir isterinya sambil sesekali menghentikan ciumannya untuk mengatakan sesuatu.
"Sepertinya isteriku melupakan sesuatu. Sayang jangan membuatku menunggu terlalu lama. Tidak kah kau ingin segera kembali kepelukanku. Aku merindukanmu," Thomas kembali mencium Cassy.
Biasanya jika sudah begini Cassy akan seperti orang terhipnotis. Namun entah mengapa kali ini banyak hal yang ia pikirkan. Ia tidak lagi mengerti tentang perasaannya. Apakah ini benar?
"Aku harus pergi. Bagaimana jika nanti ada yang melihat kita ?" Cassy sedikit cemas. Ia bukan lah orang yang jago berakting seperti dulu. Ia menyadari ia mulai kehilangan kepiawaiannya itu. Entah sejak kapan..
"Hey hey hey sayang kau mau kemana ? Aku bahkan belum selesai berbicara denganmu ?" Thomas menahan tubuh Cassy tetap pada posisinya. Bibirnya terus bergerak menyentuh bibir pipi telingga leher dan dada isterinya. "Lihatlah sayang warna gaunmu sangat serasi berada di sampingku."
Tidak ! Apa apan ini bagaimana ia bisa mengatakan hal hal yang tidak penting seperti ini. Ya memang kami sama sama memakai gaun berwarna putih.
Cassy kembali merasakan sentuhan dari suaminya, menyadarkannya untuk segera mnghentikan aksi suaminya. Thomas tidak boleh melakukan ini bagaimana jika ada yang melihat, Cassy cemas. Entahlah hal itu yang terus mengusiknya sejak tadi. Thomas selalu saja bertindak semaunya tanpa memikirkan akibat atas perbuatannya. Tapi ia tidak bisa melarang suaminya. Walau bagaimanapun, tubuh ini masih miliknya. Bukankan sentuhan ini yang selalu ia rindukan untuk menyentuh setiap inch tubuhnya.
"Beri aku waktu. Saat ini aku belum bisa melakukannya. Aku tidak bisa berlama lama disini. Pria itu pasti akan mencariku," Cassy mulai gelisah. Gelisah akan sentuhan suaminya dan juga gelisah karena takut ada orang yang akan melihat mereka. Tangan kiri Thomas mengambil tangan kiri Cassy yang berada di dadanya untuk kemudian mengecupnya pelan. Tanpa melihat pun Thomas merasakan ada sesuatu yang melingkar disana. Pria itu hanya menatap manik mata istrinya terus dengan tatapan yang terbaca.
"Ayolah sayang bahkan ini sudah melewati waktu kesepakatan. Kau sudah mengulur dan membuang waktuku. Apa kali ini kau menggunakan perasaanmu hm ?" Thomas menekan tubuhnya semakin dekat sambil menatap mata Cassy. Cassy tidak menyukai ini. Tatapan yang tidak pernah dapat dimengerti oleh Cassy maksutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Romance• Takluk kan dia. Buat dia tergila gila padamu ! Disaat kau telah berhasil membuat dirimu menjadi titik kelemahannya, hancurkan dia hingga ke jurang tanpa dasar ! • My second story :) NOTE : Beberapa part di private ya .. biar full ceritanya ayo fo...