Too Sudden!

21.7K 1.5K 12
                                    

Heaven ch.2

♡♡♡

Pertemuan yang mendadak,atau bahkan tak dipikirkan oleh keduanya,membuat mereka harus bertatap mata dan mengguncangkan sebuah perasaan di-diri masing-masing.

"Silahkan masuk"ucap jimin yang baru saja tersadar setelah menatap jinri lekat-lekat. dia bahkan tidak tahu mengapa dirinya menjadi gugup saat ini,sangat beda dengan waktu dia bertemu jinri disekolah.

Keluarga Kim pun masuk didalam rumah keluarga park.

Tatapan Jimin dan Jinri kembali bertemu saat Jinri memasuki rumah jimin. Jinri menatap Jimin. ada tatapan aneh,dan juga kagum disana. dan juga jimin yang menatap jinri tanpa berkedip.

setelah semuanya masuk, jimin kembali menutup pintu dan menggelengkan kepalanya.

"Aish,apa yang aku pikirkan?" Jimin lalu melangkahkan kakinya menuju dimana semuanya berkumpul.

Akhirnya,keluarga kim dan keluarga park pun berkumpul dimeja makan.
mereka banyak berbincang terutama tuan kim dan tuan park. sementara jinri sendiri,masih dilanda kebingungan.

"Oppa,sebenarnya ada apa ini? aku sama sekali tidak mengerti" Bisik Jinri tepat ditelinga taehyung yang berada disebelahnya. Taehyung menarik nafas nya dan membuang nya perlahan.

"Nanti kau juga pasti akan tahu,bersabarlah sedikit .. ehem" Taehyung berbisik kembali ditelinga Jinri dan berdehem kecil. Jinri pun tersenyum simpul dan menganggukan kepalanya.

Tapi, dia masih dilanda bingung ketika matanya menatap manik mata jimin yang juga sekarang sedang menatapnya. Dengan cepat Jinri memalingkan wajahnya dan membuang nafas nya kasar.

"Ehm"
Tuan Park berdehem kecil. Disambut anggukan oleh Tuan Kim.

"Jadi begini,Kami mengumpulkan kalian berdua, Jimin dan Jinri karena ada suatu hal yang penting yang akan kami sampaikan"

Jimin dan Jinri sama-sama mengerutkan dahi-nya.

"Hal Penting?" batin Jinri.

"Untuk kenaikan saham bisnis keluarga kim dan keluarga park, kami memutuskan jika kalian berdua akan dijodohkan"
Tuan Park menggantungkan sedikit perkataan nya.

DEG
DEG
DEG

Jantung jinri berpacu dua kali lebih cepat. bahkan ketika menelan saliva nya,terasa sangat sulit.

Dijodohkan?
Dengan Jimin?
Apa ini mimpi? Kalau ini mimpi,tolong bangunkanlah Jinri sekarang karena dia tidak mau ini terjadi.

"Terutama kepada mu jimin,karena kau adalah satu satu nya pewaris JJ CORP, maka appa- menjodohkan mu dengan Jinri yang akan mengambil ahli perusahaan tuan kim 30% karena 70% akan diambil alih oleh Taehyung,anak pertama tuan kim"

Mata Jimin membulat. dia bahkan tidak mengerti. kenapa ini begitu mendadak?

Dan..

Mengapa harus Jinri? mengapa harus gadis cuek itu?. Mengapa harus dia?bahkan mereka berdua tidak memiliki rasa apa-pun.

"Appa tapi-" Ucapan Jimin langsung dipotong oleh nyonya park.

"Jimin-ah, eomma mohon pada-mu, ini juga demi kebaikan kalian berdua,supaya masa depan kalian lebih terjamin,dan juga pasti kalian akan menjadi pasangan yang bahagia" Kali ini nyonya park angkat bicara.

Jimin membuang nafas nya kasar.
Masa depan?pasangan bahagia?. memangnya mereka bisa menjamin bahwa jimin dan jinri akan menjadi pasangan bahagia? .
Ini justru lebih serius dibandingkan apapun, bukankah orang tua nya hanya memikirkan perusahaan mereka? sejak kapan mereka berpikir bahwa jimin dan jinri akan menjadi pasangan bahagia? oh ayolah pasti mereka bercanda. bahkan jimin dan jinri tak saling mencintai .

Lelucon macam apa ini?.

"Tapi maaf,Eomma Appa Tuan Park dan Nyonya park. aku tak bisa menerima perjodohan ini. kami bahkan tak saling mencintai " Ucap Jinri dengan nada suara lembut. Taehyung menoleh kepada adik-nya.

Kasihan juga jinri.

"Jinri kau tak boleh menolak perjodohan ini!" Tuan Kim sedikit membentak Jinri. Membuat Jinri kaget,matanya langsung berkaca-kaca. air bening itu memaksa turun dari mata-nya. Jinri yakin, dia sekarang telah menjadi pusat perhatian.
Jinri menunduk.
Taehyung menoleh melihat ke arah adiknya yang tengah menunduk saat ini.

Tanpa diduga, Jinri bangkit dari duduknya dan berlari keluar dari kediaman tuan park. Air matanya jatuh begitu saja setelah itu.
Tuan Kim yang melihat reaksi Jinri langsung saja meminta maaf pada tuan park atas kekacauan ini. Taehyung langsung membulatkan mata-nya berniat mengerjar adik-nya, namun langsung dicegat oleh tuan park.

"Taehyung-ssi,kau tidak perlu mengejar Jinri, Aku akan menyuruh Jimin untuk mengejarnya" Sang empu yang merasa namanya disebut langsung melihat kepada appa-nya.

Jimin mengerutkan dahi-nya .

"Aku?" Tekan Jimin lagi.
Tuan park mengangguk.

"Jimin, Cepatlah kejar Jinri sebelum dia jauh" Ucap Tuan park menyuruh jimin. Jimin melirik sebentar kearah Taehyung yang kini tengah menatapnya. Taehyung lalu menganggukkan kepala-nya bertanda ia juga menyuruh jimin mengejat adik satu-satu nya yang sangat ia sayangi. Jimin lalu berlari pergi mengejar jinri.

♡♡♡

Angin malam menembus kulit putih susu yang dimiliki Jinri. sambil sesenggukkan menangis, Jinri memeluk diri-nya sendiri erat-erat. Jinri berjalan dipinggir jalan.
Malam ini sangat dingin,apalagi Jinri yang hanya memakai dress lengan pendek.

"Hikss...Hikss"

Tidak peduli make-up nya luntur karena ia yang terus mengeluarkan airmata. Tidak peduli jika ia terlihat cengeng saat ini. Jinri tak peduli itu sekarang.

-

Jimin masih berlari mencari sosok Jinri.

"Kemana gadis itu?"

Jimin menengok ke arah kanan dan kiri. tak ia temukan gadis itu. Jimin akhirnya memutuskan untuk kembali berlari mencari Jinri. Akhirnya, ia menemuka jinri . walaupun jinri belum mengetahui keberadaannya sekarang, tapi setidaknya ia bisa bernafas lega-sudah menemukan jinri sekarang.

Jimin melangkah mendekati Jinri. dilihatnya bahu gadis itu yang bergetar, bertanda ia sedang menangis.

tskkk

Jimin menarik tangan Jinri dan membalikkan tubuh jinri menghadap ke-arah nya.
Jinri nampak terkejut,dan memperlihatkan tatapan tajam nya pada jimin.

"Aku tahu ini semua salah. aku bahkan tidak setuju dengan perjodohan ini. Tapi mengapa kau lari huh? Kau hanya bisa mencemaskan orang tua mu dan kakak mu kalau begini.ck" Ucap Jimin datar dihadapan Jinri. Jinri melepaskan tangan nya dari tangan jimin dan menghapus air mata nya.

"Aku bahkan pergi itupun karena mereka. Egois bukan?" Ucap Jinri tak kalah datarnya didepan Jimin. Jimin masih menatap manik mata Jinri yang juga kini menatap-nya. bola mata milik jinri seakan-akan menunjukkan sebuah kesedihan dan kemarahan disana.

"Sudahlah, aku bosan. aku ingin pulang." Jinri lalu membalikkan badannya tapi langsung dicegat oleh jimin.

"Aku akan mengantarmu, ayo" Jimin menarik tangan Jinri berjalan mengikuti nya. Jinri kembali melepas dengan kasar genggaman jimin itu.

"Tidak perlu menjadi pahlawan secara tiba-tiba. aku bisa sendiri." Kata Jinri ketus pada Jimin. Jimin hanya bisa diam menatap kepergian Jinri.
Untuk apa juga Jimin melarang jika jinri tetap keras kepala?.

"Argh! Aku benci ini!" Jimin berteriak kecil mengacak rambut nya, dan kembali menuju rumah-nya.

TO BE CONTINUED~~~♡♡

OKAY.
tiba tiba ide meluncur terus aku langsung nulis ini deh. hanya 30menit doang kok... kekekeke....

BTW JIMIN dan JINRI dijodohin?

Apaan weh:x

OKE SEMOGA KALIAN PUAS DENGAN PART INI YAH. SOO SEE U NEXT PART SALAM CINTA DARI AKU....

JANGAN LUPA VOMMENT OKEY?
DAN JANGAN LUPA UNTUK BACA FF AKU YANG 'REMEMBER ME'

PAPAYY....

HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang