prev :
" J...J...Jimin?"
Kedua insan yang tengah menempelkan bibir mereka satu sama lain sontak menoleh kaget dan melepaskan tautan bibir mereka itu. Apalagi sang pria yang sangat kaget sekali. Mata nya membulat tak percaya.
"Jinri ? "
Sontak Jimin langsung berjalan mendekati Jinri meninggalkan gadis yang tadi sedang bersama dengan nya.
Yujin yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala-nya tak percaya. sementara gadis yang tadi berciuman dengan jimin, dia menunduk ketika dilihat oleh Jinri dan Yujin dan juga dia malu kepada jimin. Wajah nya memerah seperti tomat sekarang. Dia langsung berlari pergi meninggalkan mereka bertiga.
Jimin dan Jinri saling menatap satu sama lain. Sepertinya Yujin mengerti sekarang, sepertinya ia harus meninggalkan mereka berdua untuk berbicara empat mata.
"Eum,aku akan mengantarkan buku ini sebentar, kalian bicaralah dulu"
Jimin menoleh lalu mengangguk bertanda meng-iyakan ucapan Yujin, tapi tidak dengan jinri. Jinri seperti memberi kode supaya yujin berada tetap disitu bersama jinri dan jimin. tapi yujin menggeleng keras dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
sekarang, Jimin dan Jinri saling berhadapan dan saling bertatapan satu sama lain.
"Maaf"
Satu kata terlontar dari bibir plum milik jimin. Mereka masih bertatap satu sama lain. entah apa yang mereka rasakan sekarang tapi yang pasti satu hal, jantung mereka berdegup sangat kencang ketika saling berhadapan.
Jinri mengerutkan dahi-nya mencoba mencerna perkataan jimin barusan."Maaf? Untuk apa meminta maaf? tenang saja jimin, Aku tidak marah pada-mu atas kejadian yang kulihat tadi. Dan juga aku tidak ada hak untuk marah kepada mu kan? itu hak mu bersama pacar-mu itu"
"Tapi -" Belum sempat jimin melanjutkan perkataan nya, sudah dipotong oleh jinri.
"Sudahlah tak apa. Dan untuk masalah perjodohan itu, aku akan menerima nya"
"B..benarkah kau akan menerima-nya?" Tanya Jimin sedikit gugup.
oh ayolah, sejak kapan ia menjadi gugup didepan jinri? bukankah mereka tak memiliki rasa apa-pun?.
"Aku menerima nya karena aku ingin melihat orang tuaku bahagia."
"Baguslah"
"Yasudah, kalau begitu, aku pergi." Jinri membalikkan badannya meninggalkan jimin yang masih menatapnya dalam diam.
sebenarnya, jinri sedikit risih ditatap seperti tadi oleh jimin, tapi dia menepisnya dengan bersikap seperti biasa saja.
Jinri berlalu meninggalkan jimin dan segera menuju yujin didalam perpustakaan.Jimin membuang nafas nya kasar.
huh . Apa-apaan tadi? Jinri menyaksikan nya berciuman dengan seorang gadis?Bodoh. Park Jimin Bodoh.
"Mengapa saat gadis itu mencium mu kau hanya diam Jimin?!" Bentaknya pada diri sendiri.
Pacar? Jinri berkata bahwa gadis itu adalah pacar-nya? Oh Ayolah bahkan ia tak mempunyai hubungan apapun dengan gadis itu. Gadis itu saja yang dengan lancang-nya mencium nya dibelakang perpustakaan.Jimin merutuki diri-nya sendiri.
Apa ia harus menjelaskan semuanya pada jinri? atau malah sebaliknya, jimin tak perlu menjelaskan apa-pun pada jinri, karena apapun penjelasan yang jimin berikan tetap tidak akan menimbulkan reaksi apapun kepada jinri bukan? Karena Jimin tahu Jinri tidak mencintainya sama sekali. tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)
FanficHEAVEN-BTS JIMIN FANFICTION Sepasang Anak muda yang tak saling mencintai bahkan tidak akrab yang dijodohkan oleh orang tua mereka hanya demi hubungan kekerabatan dan pekerjaan masing-masing. Akankah perasaan mereka bisa berubah? Atau malah tetap di...