Maaf lama update.. :^ Green sibuk [][] Mianhae!!
This part special for you guys♡
-
Mata Jinri membulat ketika melihat siapa pria yang di depannya ini. Jinri tidak menyangka bahwa pria ini akan senekad ini kepadanya.
Apa salahnya? bukankah mereka berteman? bahkan mereka tidak pernah mempunyai masalah apapun sebelumnya. Pria ini selalu baik kepadanya setiap kali bertemu. Lantas,mengapa pria ini justru ingin membuatnya tidak berdaya sekarang?
"Kau?... Min Yoongi? "
"Ya, ini aku Yoongi , apa kau kaget Jinri? " Ujar Yoongi menampilkan smirk andalannya. Itu malah justru semakin membuat Jinri merasakan ketakutan yang mendalam. Jinri bungkam. Ia tidak berani dan tidak kuat untuk mengucapkan sepatah katapun. Ia terlalu takut.
"Hei cantik, kenapa kau diam saja hm? apa perlu kujelaskan alasanku melakukan semua ini? " Yoongi berucap seraya menampilkan senyum palsu yang ia buat di hadapan Jinri. Jinri menelan saliva-nya susah payah bersama dengan keringat yang keluar dari sekujur tubuhnya.
Ingin sekali Jinri berteriak sekarang, tapi itu sangatlah mustahil. Sangat berkemungkinan kecil untuknya berteriak di saat-saat seperti ini.
Yoongi mengusap pelan pipi Jinri menggunakan pisau kecil namun tajam itu. Bibir Jinri lebih tambah bergetar dibuatnya.Air mata Jinri menetes. Dia takut. Dia sangat takut sekarang. Dia membutuhkan seseorang yang dapat menolongnya, dia membutuhkannya!
Jimin...
Jimin...
Jimin...
Jinri berteriak nama Jimin namun hanya melalui suara hatinya. Ia tidak mampu berteriak secara langsung karena memang percuma saja jika melakukan itu, tidak akan ada hasil. Jimin telah pulang,semua siswa di sekolah telah pulang dan mungkin hanya tinggal ia dan Yoongi di sini.
Jinri pasrah, jika memang Tuhan berkehendak untuk mengambil nyawanya sekarang, ia akan di bunuh oleh Min Yoongi tapi jika tidak ia yakin Tuhan akan mengirimkan seseorang yang akan menolongnya sekarang juga.
"Ayolah, cantik. jangan takut. aku hanya ingin menyelesaikan tuga-" Jinri seketika langsung terkejut saat Yoongi terjatuh ke sampingnya karena lemparan buku yang menghantam kepala Yoongi.
Saat itu pula, Jinri melihat Jimin bersandar di samping rak buku dengan menggenggam sebuah buku yang mungkin akan di lempar lagi ke Yoongi. Jinri merasa berada di atas langit tetapi seakan-akan ada yang menghambatnya. Yoongi tiba-tiba bangkit menghadap Jimin dengan tatapan mengerikan.
"mau bermain? lempar lagi buku itu dan aku akan melempar pisau lipat ini ke yeoja bernama Kim Jinri"
seketika Jimin terdiam memandangi buku yang ia pegang. setelah lama ia memandang buku itu, tiba-tiba ia mengangguk lalu menghadap Jinri. Seakan bisa membaca pikiran Jimin, Jinri mengangguk pelan. Jimin menjatuhkan buku yang ia genggam ke lantai lalu menatap tajam Yoongi.
"Jangan bermain senjata jika kau seorang namja" seakan di remehkan, Yoongi melepas pisau lipat yang ia pegang ke lantai. Dengan cepat, Jinri mengambil pisau lipat itu lalu menyembunyikannya di kantong seragam miliknya.
Yoongi lalu berjalan mendekati Jimin, masih dengan tatapan menusuk miliknya. Yoongi mengepalkan tangannya, bersiap untuk mendaratkan pukulannya di wajah tampan milik Jimin.
tap tap tap
Yoongi menghadap ke arah tempat di mana tadi Jinri duduki. tidak ada. lalu melihat ke arah pintu dan pintu itu terbuka.
'sial! dia mempermainkan ku!' batin Yoongi.
Jimin tersenyum penuh kemenangan lalu mendaratkan pukulannya di kepala Yoongi lalu memperlihatkan buku yang tadi ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)
FanfictionHEAVEN-BTS JIMIN FANFICTION Sepasang Anak muda yang tak saling mencintai bahkan tidak akrab yang dijodohkan oleh orang tua mereka hanya demi hubungan kekerabatan dan pekerjaan masing-masing. Akankah perasaan mereka bisa berubah? Atau malah tetap di...