HV.6
Prev :
"Semoga pilihanku,appa,dan eomma menjodohkan mu dengan jimin, bisa membahagiakan mu nanti-nya gadis kecil"
Batin sambil tatapan nya masih menatap mimik wajah jinri.
~~
Terlihat keluarga kim yang sedang berkumpul diruang makan tepatnya, mereka sedang menikmati makan malam .
"Ehm,Jinri , pertunangan kalian akan dilaksanakan besok lusa" Tuan Kim membuka pembicaraan.
"Mwo? besok lusa? Appa itu sangat cepat"
"Ne, Karena beberapa hari kedepan tuan dan nyonya park sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, jadi mereka hanya mempunyai waktu besok lusa"
Jinri menelan saliva-nya susah payah. Apa dia tidak salah dengar eoh?
Besok Lusa? Besok lusa jinri akan bertunangan dengan Jimin ?. Benarkah?
"Tenang saja, kau dan jimin tinggal perlu menikmati pertunangan kalian... Eomma appa dan orang tua jimin sudah menyiapkan nya dari jauh-jauh hari " Ucap Eomma lalu mengusap pelan kepala anak bungsu nya itu.
Jinri lalu menatap Taehyung dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Tapi, Taehyung mendekatkan bibir nya di samping telinga Jinri . Ya,dia membisikkan sesuatu.
"Kau tidak bisa menolaknya Jinri-ya, kau sudah terlanjur menyetujui pertunangan ini, dan juga tanpa kau setujui ini tetap akan terjadi "
Jinri membuang nafas nya lalu menatap Eomma dan Appa nya yang kini juga menatap nya.
"Baiklah"
Satu kata keluar dari bibir jinri. Seketika itu membuat Appa dan Eomma nya tersenyum lebar.
♡♡♡
Jimin mencerna apa yang orang tua-nya katakan barusan kepada nya.
"Besok lusa acara pertunangan-mu dengan jinri akan dilaksanakan Jimin-ah, Eomma appa beserta orang tua dari jinri sudah mempersiapkan semua-nya..kalian hanya tinggal perlu menikmatinya"
Jimin merogoh saku jeans nya dan mengambil handphone nya dari sana.
Handphone nya berbunyi,bertanda ada panggilan masuk.Jimin mengerutkan dahi-nya. aneh nya, dia tidak mengenali nomor ini,bahkan nomor ini tidak ada di dalam kontak milik-nya. Dengan ragu, ia menjawab panggilan itu.
"Yeobseyeo,Nuguya?"
"....."
"Benarkah? Kau... Hwang Naomi?"
"....."
"Baiklah. Aku kesana sekarang"
Seketika Sambungan telephone itu dimatikan. Jimin mengukir senyuman tipis dibibirnya, tat kala ia mengingat siapa yang baru saja menelpon-nya.
Gadis itu, Hwang Naomi.
Gadis keturunan Korea-China ini memang dulu sangat dekat dengan jimin, Park Jimin. Mereka bersahabat sejak masih duduk ditaman kanak-kanak sampai mereka menduduki bangku sekolah menengah pertama. Ya, hanya sampai bangku SMP namun sayangnya, saat mereka berdua akan naik ke tingkat Sekolah menengah Atas, Naomi, Sahabat kesayangannya harus pindah ke china karena Ayah Naomi dipindah tugaskan kesana. Jimin sangat terpukul. Bagaimana bisa sahabat yang sangat ia sayangi nanti-nya berpisah dengan nya?
Pasti jika kalian mengalami nya, kalian pasti akan merasakan apa yang jimin rasakan.Tapi suatu hal terjadi. Tanpa Jimin ketahui, Naomi sudah menyimpan perasaan lebih kepada-jimin. itulah Hal yang naomi rahasia-kan sampai saat ini.
Naomi ,mencintai Jimin.
♡♡♡
Jimin melajukan mobil-nya menuju tempat tinggal Naomi.
Pada intinya,Jimin sudah tak sabar lagi bertemu dengan sahabat-yang paling ia sayangi."Jimin-ah, Naomi sudah kembali. Naomi-mu sudah ada disini lagi,di korea. dia sudah tak jauh lagi"Jimin berucap pada diri-nya sendiri didalam mobil yang sedang ia kendarai.
Dan Akhirnya, Mobil yang dikendarai jimin pun sampai didepan sebuah rumah yang terbilang cukup mewah."Apa Paman Hwang membeli rumah baru,eoh?"Gumam Jimin setelah melihat rumah ini. Jimin diberitahu Naomi alamat rumah-nya, Jimin sempat heran karena Alamat rumah naomi berbeda dengan alamat rumah naomi dahulu sebelum mereka pindah.
Jimin lalu mengambil handphone nya dan kembali menghubungi naomi."Naomi-ah, Aku sudah didepan. Keluarlah"
Belum sempat 5 detik Jimin mematikan sambungan telephon itu, Naomi kini tengah berlari keluar dari arah pintu rumah menuju jimin yang berdiri disamping mobil. Terlihat senyum merekah dikedua bibir masing-masing.
Seketika, Naomi langsung berhambur ke pelukan Jimin.
"Jimin-ah, Nan Jeongmal Bogoshippeo-seo"(Aku benar benar merindukanmu)" Naomi semakin meng-eratkan pelukan-nya kepada Jimin. Naomi sangat merindukan pria ini. Pria yang sering membuat-nya frustasi akan perasaan-nya sendiri.
Begitu pula dengan jimin.
Jimim memper-erat pelukanya terhadap naomi."Aku juga sangat merindukan-mu Naomi" Jimin lalu melepaskan pelukan itu dan mengacak-acak rambut naomi sambil tersenyum manis,sangat manis.
"Temani aku jalan-jalan , sudah lama aku tidak menikmati korea dimalam hari"Bujuk Naomi menampilkan puppy eyes-nya. Jimin langsung menganggukkan kepala-nya bertanda meng-iya-kan ucapan Naomi.
"Apa sih yang tidak untuk-mu?"Ujar Jimin.
Naomi tersenyum bahagia dan langsung masuk kedalam mobil jimin.Setelah sekian lama, akhirnya naomi mengusulkan kepada jimin untuk pergi ke lotte world. Jimin kembali meng-iyakan.
Sesampainya disana,mereka berdua langsung menaiki wahana kincir angin (Bianglala). Mereka berdua saling bercanda satu sama lain,tertawa bahagia bersama juga pasti nya. dan, kincir angin itu tiba-tiba berhenti ketika mereka sampai dipuncak atas. Naomi membulatkan mata-nya pandangan nya menuju kebawah. Tepatnya ia sedang melihat Kota seoul dari atas sini.
"Jimin-ah, Ini sangat indah!"Jimin ikut melihat pemandangan seoul dimalam hari. Jika dilihat dari atas sini, sangatlah indah. Penuh lampu berwarna warni yang berkerlap-kerlip, Berbagai macam kendaraan yang sedang berlalu lalang dibawah sana, Cahaya dari berbagai gedung yang tampak membantu menerangi seoul dimalam hari.
"The best night of my life"
Gumam Naomi. Jimin tersenyum melihat naomi yang sangat menggemaskan sekarang. Ia lalu kembali mengacak-acak surai kecoklatan milik Naomi.
"Aku senang kau kembali Naomi"
TBC
Heyahh Gimana part ini?
CIYEH ADA TAMBAHAN CAST.
CIYEH HWANG NAOMI DATANG.GREGET GAK? ATAU KURANG?
Jangan Lupa Vomment chingu!!!!
Love u!Regards,
Greenwaterbvb95
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)
FanficHEAVEN-BTS JIMIN FANFICTION Sepasang Anak muda yang tak saling mencintai bahkan tidak akrab yang dijodohkan oleh orang tua mereka hanya demi hubungan kekerabatan dan pekerjaan masing-masing. Akankah perasaan mereka bisa berubah? Atau malah tetap di...