Confused.

18.5K 1.3K 16
                                    

Heaven ch.4

Koridor sekolah ramai seperti biasa. Jinri berjalan sambil mengunyah permen karet nya. Kekesalan yang dialami nya kemarin,masih membekas didalam hati.
Seketika aktivitas jinri mengunyah permen karet terhenti ketika berpapasan dengan seseorang.

sepasang mata mereka bertemu,saling tatap satu sama lain.
Jinri menatap jimin masih dengan tatapan datar-nya sebaliknya dengan jimin yang tak kalah datar. Akhirnya Jinri lebih dulu membuang wajah nya ketempat lain dan kembali berjalan seperti biasa. sedangkan jimin, ia memasang smirk andalannya dan berjalan melewati jinri.

"Sialan! hampir saja mood-ku turun karena berpapasan dengannya" Gerutu jinri sambil mengeratkan genggaman nya kepada tali tas dukung nya.

Jinri melangkahkan kaki nya menuju kelas nya.

"Jinri-ya....." Yujin yang tak lain notabenya adalah sahabat Jinri bergelayut manja disamping jinri.

"hm?"

"Aish kau ini kenapa dingin sekali? Tak biasanya...."

Jinri tak menggubris perkataan yujin. ia lebih memilih langsung pergi ke tempat duduk-nya dan berdiam diri disana menatap halaman luar dibalik jendela.

Yujin mengerutkan dahi-nya.
Dia kembali berjalan mendekati jinri.

"Kau kenapa eoh? punya masalah? ceritakanlah, aku akan mendengarnya"

Jinri membuang nafas nya kasar.
Haruskah ia menceritakan semua kepada yujin? ya ,jinri tahu jika setiap masalah yang ia ceritakan pada yujin, dia selalu mendapatkan nasihat dari sahabat-nya itu.

Tapi

Masalah ini lebih rumit diantara masalah nya yang sebelumnya. Haruskah jinri menceritakan pada yujin bahwa dirinya dijodohkan dengan jimin yang tak lain adalah pria yang ia benci? Memang-nya harus?
Lalu apa yujin akan kembali memberikan nya nasihat sama seperti dulu? atau yujin malah tidak tahu harus berkata apa? Kita lihat saja nanti.

"Nanti saja, sekarang pelajaran pertama akan dimulai yujin-ah" Ucap jinri dan bersandar di sandaran bangku-nya.

"Kau lupa? bukan nya Han ssaem tidak akan masuk hari ini? dia kan sudah mengatakannya kemarin. astaga jinri bagaimana mungkin kau bisa melupakannya? " ucap yujin disamping jinri.

Jinri lupa akan hal itu.
Jinri lalu mempoutkan bibir nya dan berbalik badan menghadap yujin.

"Jadi sekarang kau akan menceritakan nya pada-ku kan?" Yujin memastikan. Jinri terlihat berpikir sebentar, dan mengangguk pelan. Yujin tersenyum lebar sambil duduk dengan posisi yang benar dan nyaman agar enak mendengar cerita jinri.

"Jadi begini.....-" Jinri menceritakan semua nya pada yujin secara detail. Jinri menceritakan masalah yang dimilikinya dari titik awal sampai titik akhir. yujin yang sedari tadi memperhatikan nya, membulatkan mata-nya dan membungkan mulut nya menggunakan tangan nya sendiri.

"Kau bersungguh-sungguh dengan cerita ini ? Kau tidak 'mengarang-nya kan? " Yujin sekali lagi memastikan. Claps! Jinri tahu pasti yujin tidak akan percaya.

"Memangnya aku pandai mengarang cerita huh? " Jinri menatap sebal yujin didepan nya yang masih tak percaya akan cerita nya.

"Baiklah aku percaya. Jadi, kau akan menerima perjodohan itu? dengan 'Park Jimin'? " Ucap yujin dengan nada yang ditekankan saat menyebut nama 'Park Jimin'.

" I don't know yujin. apa kau punya masukan untuk ku? "

"Hmm, menurutku mau tak mau sebaiknya kau memang harus menerima perjodohan itu. Karena itu sudah keputusan dan kesepakatan dari dua belah pihak. walaupun kau menolak pasti tidak akan ada hasil nya jinri-ya, contohnya saja alasan kau lari dari rumah jimin malam itu, itu karena ayah-mu membentak mu kalau kau tidak boleh menolak-nya bukan? so, menurutku kau harus menerima nya, dan mungkin......akan menjadi dekat dengan seorang 'Park Jimin' tidak. maksudku akan menjadi tunangan dari seorang 'Park Jimin' " Yujin memberi masukan pada jinri. Jinri terlihat masih berpikir sebentar.

HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang