The Day

13.6K 1K 75
                                    

Warning!!!

TYPO dan GAJE MASIH MENGHANTUI CERITA INI.

Happy Reading!

♡♡♡

Setelah dari Namsan Tower , Jimin mengantarkan Jinri pulang sampai dirumahnya. Setelah itu lalu Jimin melanjutkan kerumah miliknya.
Sesampainya disana, Ia langsung melangkah masuk kekamar nya. Jimin berdiri didepan kaca melihat pantulan dirinya yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
Dia tersenyum memandangi dirinya sendiri. Dia lalu melepaskan dasi yang dipakainya menaruh itu disembarang arah .

Jimin kemudian membuka satu persatu kancing kemeja nya setelah semuanya terbuka, ia melepaskan kemeja itu dan tinggalah dia dengan lapisan kaos tanpa lengannya itu dan celana sekolahnya. Ia kembali melepas kaos itu dan terlihatlah sebuah perut kotak-kotak disana. Yup. Jimin memang senang berolahraga, apalagi di GYM ia sangat senang pergi kesana dari sejak ia menduduki sekolah menengah pertama , makanya sekarang ia telah memiliki tubuh yang bisa dibilang perfect dan idaman para wanita.

Jimin melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan dirinya.

Jimin merebahkan tubuhnya di bathub yang menyatu langsung dengan dinding. Bathub itu terisi penuh dengan air hangat, Jimin menutup matanya dan merasakan kehangatan air yang sedang mengurung tubuhnya itu.

"Besok aku akan bertunangan dengan Kim Jinri" Batin nya.

"Ya, Kim Jinri. Aku bahkan tidak pernah menyangka aku akan menjadi tunangannya. Gadis yang terkenal pintar , namun cuek pendiam dan angkuh disekolah Kini menjadi tunangan ku"

Jimin membatin. Lalu, terlintas seketika bayangan seorang gadis bersurai kecoklatan didalam pikirannya.

"Hwang Naomi"

Jimin membuka matanya perlahan. Bagaimana ia harus memberi tahukan Naomi tentang pertunangannya dengan Jinri?. Pasti Naomi akan sangat kaget. sangat.

"Besok aku harus memberitahukan itu kepada Naomi" Gumamnya.

♡♡♡

Jinri duduk dibalkon kamarnya tepatnya disebuah kursi. Ia memandang pemandangan-pemandangan diluar rumah.
lalu ia membayangkan saat-saat dia dan Jimin di Namsan Tower tadi.
Tanpa sadar senyum dibibir nya tercipta tatkala ia mengingat perkataan Jimin tadi.

"Dan kita bukan pasangan? Begitu?"

Jinri tak menyangka bahwa Jimin telah menganggap mereka berdua adalah pasangan.

"Bukankah aku membencinya? Kenapa rasa benci itu seperti sudah mulai hilang, huh?" Jinri memegang dada-nya yang berdebar-debar sekarang.

Dari belakang, sebuah langkah kaki berjalan mendekat ke arah Jinri.
Taehyung menghentikan langkahnya ketika ia sudah berada tepat disamping Jinri.

"Sedang jatuh cinta rupanya"

Pernyataan Taehyung berhasil membuat Jinri tercengang dan sontak menoleh ke arah nya.

"Tidak"

Taehyung tersenyum melihat kepolosan adiknya yang tidak ahli dalam membohongi orang, bisa dilihat dari mata Jinri jika perkataan Taehyung tadi memang benar.
Taehyung kini bersandar di dinding di samping Jinri sambil melipat kedua tangannya. Lalu tersenyum menatap adiknya itu.

"Kau tak pandai berbohong Jinri-ya, Oppa sangat tahu itu. "

Jinri menggigit bibir bawahnya.

"Siapa dia? Jimin kah?" Tanya Taehyung kembali. Jinri hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat dan mengangguk. Taehyung mengerutkan dahinya.
Jinri tersenyum pada Taehyung dan berdiri disebelahnya.

HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang