Luv

13.5K 981 7
                                    

♡♡♡

Naomi langsung berdiri dari tempat duduk-nya dan melangkahkan kakinya mengikuti dua orang gadis yang kini membuat diri-nya penasaran. Rasa penasaran kini melanda diri-nya.

Benarkah Jimin yang gadis itu bicarakan adalah Jimin sahabat-nya?

Dan

Ada apa dengan pertunangan?
Naomi melebarkan kedua bola mata nya ketika melihat Jimin bertemu dengan kedua gadis itu.

Apa yang terjadi??

♡♡♡

Jinri dan Yujin tengah sampai didepan kelas Jimin. Yaitu kelas 12-A. Jujur saja, ini pertama kali-nya Jinri yang ingin bertemu duluan dengan Jimin. Jinri menarik nafas dalam-dalam, ia harus memberanikan diri-nya.

"Jimin-ssi" Panggil Jinri dari luar kelas. Yang merasa nama nya dipanggil langsung menoleh ke-arah suara.

"Jinri?" Jimin berjalan keluar menemui Jinri. Kini,mereka berdua telah berhadapan. Yujin langsung menjauhkan dirinya dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Jinri menggigit bibir bawah-nya, berusaha bertingkah seolah-olah dia tidak gugup. padahal nyatanya ia tengah gugup didepan seorang Park Jimin.

Oh tuhan. Sejak kapan Jinri mulai gugup seperti ini? Bukankah dia tidak memiliki rasa apapun pada Jimin? Entahlah.

"K..kau, sudah tahu tentang acara pertunangan itu?"
Jimin terlihat berpikir sebentar dan mengangguk pelan . Jinri menelan saliva-nya.

"Kata Eomma , setelah pulang sekolah kita berdua harus mem-fitting baju pertunangan"Jinri menahan malu-nya ketika ia mengatakan itu pada Jimin. Jimin langsung mengangguk. "Baiklah, kalau begitu sepulang sekolah aku akan menunggu didepan kelas" Ujar Jimin dan langsung dibalas anggukkan pelan dari Jinri.

"Kalau begitu, Aku pergi" Jinri membalikkan tubuh nya dan langsung berjalan menuju kelas-nya yang hanya bersampingan dengan kelas milik Jimin.

Jimin melihat punggung Jinri yang mulai berjalan bahkan sudah mulai hilang dibalik pintu kelas itu. Tanpa sadar, seulas senyuman terukir dibibir plum milik Jimin.

♡♡♡

"Aish! Yang benar saja, aku tidak bisa mendengar percakapan Jimin dan gadis itu. Mengapa mereka berbicara terlalu pelan eoh? ah sudahlah, lebih baik aku pergi menemui jimin -ku " Oceh Naomi pada diri-nya yang berada dibalik pintu kelas 12-B.
Belum sempat Jimin melangkah-kan kaki nya masuk kelas, ada seseorang yang telah meneriaki namanya terlebih dulu.

"Jiminieeee" Suara yang terdengar familiar ditelinga Jimin, Jimin langsung membalikkan tubuh-nya dan melihat Naomi kini sudah berada didepan-nya.

"Kau membuat diriku kaget Naomi"
Ujar Jimin memegang dada-nya. Naomi hanya menampilkan cengiran khas-nya. "Aigoo... Jiminie kau lucu sekali" Naomi kini mencubit kedua pipi chubby milik Jimin.
Jimin menatap datar sahabat nya itu.

"Sejak kapan kau memanggil-ku jiminie? Ayolah Naomi itu terdengar seperti nama perempuan" Naomi tertawa lepas. "Tapi mulai sekarang itu akan menjadi panggilan sayangku untuk mu Jiminie" Naomi menekankan nada terakhir ketika menyebut Jiminie.

"Terserah kau saja"

" Jiminie ,temani aku makan. Aku lapar"

"Arra,kajja" Naomi langsung menggandeng tangan Jimin, mereka berdua pun berjalan menuju kantin sekolah.

Yang benar saja, para penggemar Jimin menatap Naomi dengan tatapan tajam milik mereka. Jujur Naomi merasa risih dengan tatapan mereka.

"Mengapa mereka menatap ku begitu? cih" Naomi tidak mau kalah, dia lalu memperlihatkan Death Glare nya kepada para penggemar Jimin.

"Karena kau sekarang sedang bersama dengan pria populer disekolah Naomi" Ujar Jimin. Naomi sontak membulatkan mata-nya.

"Siapa? disini itu hanya ada kau dan aku Jiminie"

Jimin membuang nafas-nya kasar dan menggelengkan kepalanya terhadap kepolosan sahabat-nya ini.

"Orang itu adalah Aku"

"Kau? Benarkah??"

♡♡♡

Jinri terlihat sedang melamun ditempat duduk-nya. Yujin yang melihat itu pun langsung menyenggol lengan milik Jinri. "Apa yang kau pikirkan?" Jinri masih tak bergeming,tanda nya dia masih berada didalam dunia khayalnya.
Yujin mengangkat bahu-nya,mungkin Jinri sedang tidak ingin diganggu-Mungkin-. Yujin lalu kembali ke kegiatan-nya (Membaca komik milik-nya).

"Aku tidak percaya ini akan terjadi. Bagaimana mungkin aku akan bertunangan dengan seorang pria bernama Park Jimin besok? Bukankah dia orang yang aku benci? Tapi,saat ini mengapa rasa benci itu aku merasanya sudah mulai hilang? Entahlah"Batin Jinri.

Jinri kini tersadar dari lamunan nya, ia melihat Jam milik-nya, sekarang sudah pukul 12.40 bertanda, 10Menit lagi Bel pulang sekolah akan berbunyi. Jinri menengok ke sebelahnya, dan ia mendapati Yujin yang sibuk membaca komik nya.

Meanwhile...

Dikantin, Jimin menatap Naomi meminum Jus Advocad milik nya. Jimin tersenyum sendiri melihat Naomi yang terlihat menggemaskan.
Yang merasa ditatap pun,langsung menatap balik Jimin.

"Kau terlihat lebih tampan,Jimin" Batin Naomi melihat Jimin yang kini juga tengah menatap nya.Semakin lama Jimin menatapnya, Naomi semakin menjadi salah tingkah. Naomi mencari objek lain yang bisah memalingkan tatapan nya dari Jimin dan menutup salah tingkah nya itu. Ia lalu berpikir bahwa ia akan meneguk langsung Jus advocad ini tanpa sedotan agar Jimin tidak melihat rona merah dipipi-nya.

Glub
Glub
Glub




Akhirnya, Dalam beberapa kali tegukan, Jus Advocad itu langsung habis. Tapi tanpa Naomi ketahui, disudut bibirnya tertera sisa jus advocad yang diminumnya tadi.
Jimin langsung tertawa dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Naomi.

Blush! Rona merah lebih tertamba dipipi chubby nya itu.
Jimin mengangkat tangan-nya dan membersihkan sisa Jus Advocad yang berada disudut bibir mungil milik Naomi. Naomi hanya diam seribu bahasa.

"Naomi , pipi-mu berwarna merah" Gumam Jimin.

TBC

Fyuhh... akhirnya update lagi...
Ini sengaja loh dibuat pendekk

biar greget sih

Keep Vomment loh yah...

Regards,
Greenwater

HEAVEN - (BTS JIMIN FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang