Enam tahun kemudian....
"Horeee!!! Tou-chan pulang!!!" ucap seorang anak berambut kuning cerah, bermata blue shappire dengan dua garis di kedua pipinya.
Naruto tersenyum bahagia, seketika rasa lelahnya terobati melihat anak itu.
"Kemarilah, Boruto.. peluk Tou-chanmu ini," ujarnya.
Anak itu berlari berhambur memeluk Naruto, well... dia anaknya. Betapa eratnya Boruto memeluk sang Ayah.
"Jagoanku, ternyata kau berat sekali sekarang, ttebayo!"
Boruto hanya tertawa dengan ungkapan ayahnya.
"Dimana Kaa-chanmu?" tanya Naruto.
Sesaat kemudian Hinata datang dari arah dapur dengan senyuman hangatnya, wajahnya yang manis dengan rona merah dikedua sudut pipinya membuat Naruto semakin gemas padanya.
"Tuh..." jawab Boruto sambil menunjuk ke arah Hinata.
Naruto memandang Hinata, begitu pun sebaliknya.
"Tou-chan... aku akan jadi kakak!" ujar Boruto dengan riangnya, menyadarkan Naruto dan Hinata yang saling beradu pandang.
Naruto memandang sekilas Boruto, lalu dia beralih lagi ke Hinata dengan mengerutkan dahinya dengan raut penuh tanya.
Hinata hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.
Naruto langsung tersenyum bahagia, berlari untuk memeluk Hinata.
"Arigatou Hinata-chan! Aishiteru!!"
"Aishiteru mou, Naruto-kun!!"
"Boruto juga sayang tou-chan dan kaa-chan!!"
Mereka pun berpelukan.
'Terimakasih kami-sama, kau telah memberi beribu kebahagiaan pada keluarga kecilku.. Boruto adalah anugrahmu yang tak bisa tergantikan, bahkan kau pun akan menghadirkanku anugrah kedua.. arigatou gozaimasu Kami-sama'
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
PKN (Pemilihan Kekasih untuk Naruto)
RomancePara fansgirl Naruto selalu genit padanya, namun Naruto sama sekali tak tertarik pada satu orangpun. Kalo bukan karena taruhan dengan Sasuke, dia tidak akan mau memiliki kekasih. . . Hingga pada akhirnya sebuah taruhan itu membuat Naruto sadar bahwa...