Haduhh udah part9 aja :v
Okeh happy reading yepp ^-^
Jangan lupa voment insyallah Sseuldy bakalan balas komenannya ^-^
.
.
.
.
.
.
.
.Joy mengambil napas dalam-dalam kemudian dihembuskan secara perlahan.
"Tuhan... tolong aku kali ini saja."
Joy membuka pintu perlahan dan sosok yang dia takuti sudah duduk manis disofa dengan sebatang rokok dimulutnya. Joy menunduk tidak berani menatap bibinya.
"Berapa banyak yang kau dapatkan hari ini?" Ujar sang bibi membuat Joy ketakutan.
"I-ini bi.. Aku baru menerima gajiku mungkin ini tidak sebanyak kemarin" ujar Joy sambil menyerahkan amplop coklat yang didalamnya berisi uang hasil kerja paruh waktunya. Bibi Joy memukul meja dihadapannya membuat Joy gemetar.
"Hanya segini? Kau benar-benar tidak berguna aku merawatmu sampai kau dewasa tapi kau tidak pernah memberi apa yang ku mau!!" Ujar bibi Joy dengan nada tinggi. Mata Joy berkaca-kaca dan tangannya bergetar.
"Ma-maaf bi.. Aku janji akan membe-Akhhh.." Joy kesakitan saat bibinya menarik rambutnya. Air mata Joy kembali mengalir.
"JANJI?! KAU PIKIR AKU AKAN PERCAYA PADAMU HUH?!! DASAR GADIS TIDAK TAHU DIRI!!"
Plakk
Kali ini bibi Joy menampar pipinya. Joy berlari kekamarnya dan menangis menumpahkan segala kesedihan serta penderitaannya. Tangan Joy begitu bergetar dan air mata yang terus menerus menangis. Joy mendengar suara berisik dari luar, Joy tidak begitu mendengar apa yang mereka katakan tapi ada satu hal yang membuatnya hancur."Bagaimana kalau putriku saja yang menjadi uang tebusannya? Terserah kau mau berbuat apa terhadapnya. Aku benar-benar sudah muak dengan anak itu"
Joy mendengar itu semua dan rasanya ia benar-benar sakit saat bibinya menjualnya seakan ia adalah barang. Joy kembali menangis.
"Ibu ayah... aku tidak tahan lagi. Izinkan aku untuk menyusul kalian berdua" batin JoySementara di sisi lain, Chanyeol menatap gelang bertuliskan "ParkSY".
"Aku harus bagaimana sekarang?" Gumam Chanyeol.
Chanyeol tiba-tiba terpikir dengan Yeri. Ia segera merogoh sakunya dan mengirim pesan pada Yeri.To: Yeri
Yeri... aku ingin bertanya sesuatu. Bolehkah? Tolong jangan abaikan pesan iniChanyeol mengirim pesan ith dengan sedikit ragu. Tapi tak selang beberapa lama Yeri membalas pesannya. Chanyeol tersenyum senang
From: Yeri
Tentu oppa..Chanyeol segera bertanya tentang hal yang membuatnya penasaran tapi sama sekali tidak ada pencerahan yang ditemukannya. Chanyeol memilih mengbaikan ponselnya dan menatap keluar jendela kamarnya.
###
Yeri terus memikirkan kejadian semalam saat Chanyeol tiba-tiba menghubunginya dan bertanya hal yang aneh menurutnya. Seokjin yang menyetir disamping Yeri melihat keganjilan Yeri dan segera menyentil dahinya.
"Akhh.. oppa apa yang kau lakukan" ringis Yeri sambil mengusap dahinya."Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau melamun tadi? Apa yang kau pikirkan?" Tanya Seokjin
Yeri bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin kalau ia harus berkata yang sebenarnya. "Ehm.. tidak kok. Aku hanya memikirkan tugas sekolah oppa~" ujar Yeri. Seokjin melirik Yeri sekilas.
"Baiklah aku percaya padamu. Kalau kau ada masalah beritahu oppa. Ayo kita sudah sampai" ujar Seokjin sambil mengacak rambut Yeri. Yeri hanya mengangguk.
Dari kejauhan Seokjin melihat Seulgi masuk gerbang sekolah. Otomatis Seokjin tersenyum penuh arti dan merencanakan sesuatu.
"Yeri.. kau duluan saja kedalam. Oppa harus mengurus sesuatu." Ujar Seokjin sambil menatap Seulgi. Yeri juga mengikuti arah pandang Seokjin dan menggeleng.
"Eoh baiklah oppa. Jangan macam-macam padanya oppa" ujar Yeri yang dibalas anggukan oleh Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
"HIGH SCHOOL MOMENT"
OverigMain Cast: Red velvet's member ^Yeri, Seulgi, Irene, Wendy, Joy With: ^Taehyung&Seokjin {BTS} ^Chanyeol {EXO} ^Jaebum {GOT7} ^Sungjae {BTOB} JUST FOR FICTION ^-^