#12

1.2K 115 6
                                    

Happy reading guys~ ^-^

###

Yeri melihat papan besar dihadapannya dengan serius. Matanya terus mengarah pada secarik kertas yang tertempel di mading sekolahnya.

Pagelaran Drama Sekolah
"Beauty and The Beast"

Ps. Hanya untuk tingkat2dan1

"Sepertinya menarik. Apa aku ikut saja audisi ini?" Yeri bergumam dan terus melihat kertas itu sembari membayangkan bagaimana jika ia mendapatkan peran sebagai Belle pemeran utama wanitanya. Membayangkannya saja sudah membuat Yeri senang.

"Kyaa.. kurasa aku akan mengikuti audisinya dan mendapatkan peran utama" ujar salah satu siswi centil. Sujeong.

"Benar. Kau akan mendapatkan peran Belle. Oh gaun nya pasti indah" ujar Kei teman satu geng nya Sujeong yang juga sama centilnya dengan Sujeong. Yeri melihat mereka dari ujung kepala sampai kaki. Kemudian Yeri geleng-geleng kepala.

"Lebih baik aku pergi dari sini" gumam Yeri dan segera pergi tapi belum selangkah ia sudah dicegat oleh seseorang. Yeri mendongak dan ternyata Chanyeol yang menghalangi jalannya.

"Kita perlu bicara Yeri"

Disinilah Chanyeol dan Yeri duduk ditaman sekolah dalam keadaan diam. Chanyeol sebenarnya sedang mencari kata yang tepat.

"Yeri aku mohon berhentilah bersikap seperti ini." Akhirnya Chanyeol berbicara. Yeri hanya diam.

"Apa kita harus seperti ini terus? Yeri aku khawatir padamu dan tolong kita bisa mulai dari awal seperti dulu" ujar Chanyeol memohon pada Yeri.

Yeri diam tapi ia tak bisa menahan tangisnya. Yeri menangis sesenggukan.
"Oppa.. maaf maafkan aku. Aku sudah bersikap egois. Oppa sekarang aku mengerti kalau cinta tidak bisa dipaksakan" ujar Yeri sambil mengusap air matanya.

Chanyeol tertegun. Dia hampir tidak percaya kalau Yeri akan meminta maaf seperti itu.
"Tidak. Aku yang bersalah. Ini semua karenaku" ujar Chanyeol. Yeri menggeleng dan menggenggam kedua tangan Chanyeol.

"Oppa aku bahagia dan sudah melupakan semuanya. Aku tetap adikmu kan?" Tanya Yeri dan tersenyum.

Chanyeol mengangguk.
"Tentu. Kau tetap adikku"
Chanyeol mengacak rambut Yeri dan mengusap air matanya.

###
Seokjin sedari tadi mencari-cari Seulgi. Sudah beberapa hari dia tidak melihat Seulgi dan itu membuatnya gila. Seokjin seperti orang yang kehilangan arah.

"Permisi. Apa kau melihat Kang Seulgi?" Seokjin tak menyerah untuk mencari Seulgi.

"Eoh aku melihat nya di perpustakaan" ujar salah satu siswi. Seokjin membungkuk sekilas kemudian berlari menuju perpustakaan.

"Hosh..hosh..hosh" Seokjin terengah-engah begitu masuk perpustakaan. Hembusan nafasnya yang berat membuat semua orang diperpustakaan melihat kearahnya. Seokjin tidak peduli yang dipikirkannya hanya Seulgi. Seokjin melihat seluruh perpustakaan dan Bingo! Seokjin melihat Seulgi dipojok perpustakaan sedang fokus dengan bukunya. Tanpa pikir panjang Seokjin segera menghampiri Seulgi. Seokjin menarik tangan Seulgi dan membawanya keluar dari perpustakaan. Seulgi kaget dan hampir berteriak namun saat ia tau itu Seokjin. Seulgi memilih diam.

Seokjin membawa Seulgi ke rooftop sekolah. Karena yang dia butuhkan hanya bicara berdua dengan Seulgi. Seulgi melepas genggaman Seokjin begitu sampai dirooftop.

"Sunbae ada apa denganmu?" tanya Seulgi dingin dan tidak menatap Seokjin.

"Kenapa kau menghindari ku?" Seokjin menatap Seulgi tajam.

"HIGH SCHOOL MOMENT"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang