#14

1.2K 117 13
                                    

Huhuhuhu T_T
Ketemu lagi bersama saya yang alhamdulillah udah selesai hiatus :) /tepokin.
Okeh lanjut bawain part 14 nih ;)
Happy reading /kasihcocacola

###

Hari ini adalah hari yang berat bagi Seokjin. Kalau bisa ia hanya ingin hari ini hilang dan dia tidak harus menjalani pertunangan sialan ini. Bahkan sedari tadi Seokjin hanya menatap jendela kamarnya padahal acara pertunangannya hanya tinggal beberapa jam saja.

Ceklek..
Seokjin hanya diam meskipun ia mendengar pintu kamarnya dibuka.

"Oppa.. Kenapa belum bersiap? Acaranya tinggal beberapa jam lagi"

Seokjin memilih diam dan terus menatap keluar. Yeri mendekati Seokjin.

"Oppa.. Aku tau kau tidak suka dengan pertunangan ini. Sebelum terlambat aku bisa membantumu keluar dan bertemu Seulgi"

Seokjin menatap Yeri sebentar kemudian ia tertawa miris.
"Tidak perlu. Mungkin ini memang takdirku. Takdir yang tak bisa bersatu dengan Seulgi"

Yeri menatap Seokjin dengan tatapan sendu.
"Oppa.. Cinta itu tidak bisa dipaksakan. Bagaimana mungkin kau tetap bertahan dengan Hani eonni sedangkan hatimu memilih Seulgi. Itu tidak hanya membuatmu tersiksa tapi Hani eonni juga akan terluka. Lebih baik kau katakan yang sejujurnya pada Hani eonni"

Seokjin menepuk pelan kepala Yeri kemudian mengusapnya.
"Aku akan mencoba menerimanya meskipun aku tau kalau itu sulit"

Yeri tidak tahan lagi dia langsung menghambur kepelukan Seokjin.
"Aku beruntung sekali mempunyai oppa sepertimu."

Seokjin mengusap rambut Yeri.
"Aku juga beruntung punya adik yang cerewet dan pendek sepertimu"

Yeri sontak memukul dada Seokjin.
"Berhenti menggodaku oppa"

"Hanya bercanda adik manis"

Tanpa mereka ketahui Hani mendengar semua yang mereka katakan. Tatapan Hani terasa berbeda. Segera ia meninggalkan kedua kakak beradik itu sebelum ia ketahuan.

Terima kasih kepada tamu undangan yang hadir pada acara yang bahagia ini. Saya selaku pembawa acara akan memulai acara pertunangan Kim Seokjin dan Ahn Hani wow benar-benar pasangan yang serasi

Prok prok prok..
Semua undangan bertepuk tangan saat melihat keduanya berjalan beriringan menuju tempat pertunangan. Seokjin sangat tampan sekaligus berkharisma dengan tuxedo hitam dan rambutnya yang ditata sangat rapi juga Hani yang sangat cantik dengan gaun yang tidak terlalu panjang berwarna pink lembut lengkap dengan tatanan rambut kecoklatannya yang digerai.

Semuanya tampak terlihat bahagia. Begitupun dengan Seulgi yang datang meskipun hatinya merasakan sakit yang luar biasa. Irene yang berada disebelahnya merasa iba dan mengusap bahu Seulgi untuk menenangkannya. Seulgi tersenyum tipis pada Irene.

"Kau yakin akan baik baik saja?"

Seulgi mengangguk mantap tidak ingin membuat Irene khawatir.

Baiklah sekarang acara pertukaran cincin. Kepada saudari Hani silahkan untuk memasang cincin di jari saudara Seokjin

Hani tidak mengambil cincin yang diberikan oleh Yeri tapi ia berjalan tepat kearah Seulgi dan berhenti tepat dihadapan Seokjin.

"Pasangkan cincin itu untuknya" Hani memerintah dengan nada ketusnya. Seokjin tidak mengerti dengan maksud Seulgi.

Seokjin akan protes tapi Hani segera membantah.
"Oppa apa kau tuli? Cepat pasangkan cincinnya pada Seulgi. Bukankah kalian saling mencintai?"

"HIGH SCHOOL MOMENT"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang