Dev mengantarkan gue plng dgn motor ninja merahnya.
Di tengah perjalanan tiba-tiba dev berhenti mendadak, dan itu jg yg membuat gue memeluk dia.
"Ada apaan sih dev, kok berhenti mendadak?" Tanya gue bingung. "Tadi ada kucing lewat" ucapnya. "Awas lo, cari kesempatan dalam kesempitan" ucap gue jutek. "Up to you lahhh..." ucapnya santai.
Tak lama kemudian, akhirnya nyampe dirumah gue jg.
"Masuk dulu yuk dev" ajak gue. Dev hanya mengangguk.
"Assalammualaikum, bu ve plng" ucap gue.
Dan ibu gue pun lngsng membukakan pintunya. Gue dan dev lngsng masuk.
"Lah, ini siapa lagi? Kmren leo, trs ini siapa?" Tanyanya. "Ohh tmn aku jg by, namanya dev" ucap gue tersenyum.
Dev lngsng memperkenalkan dirinya.
"Nama saya dev tante, tmnnya ve" ucap dev tersenyum. "Pdhl sih sbnrnya tmn berantem bu" ledek gue. "Ohh gitu, kok kalian sering brntem?" Tanyanya. "Gpp kok tan, cuma bercanda doang" ucap dev mencari aman.
"Tau ga bu, dia itu sering panggil aku 'cewe kaleng' kan parah ya bu" ledek gue lagi. "Ehh engga kok tan, itu cuma bercandaan doang. Lagian ve jg sering bilang saya cowo tepe2, emng bnr saya ganteng" ucapnya tertawa kecil.
"Ihh dia mah bukan selera aku bu" ucap gue.
Ibu gue hanya tertawa kecil melihat kelakuan gue dan dev.
"Aduhh kalian ini, pasangan serasi" ucapnya tersenyum dan pergi.
Gue dan dev saling menatap tajam, penuh kebencian.
"Gausah geer lu jadi cowo" ledek gue. "Ihh sorry ya, lu kali tuh udh ngefly. Sampe jebol tuh atap" ledeknya dan tertawa kecil.
Gue dan dev pun saling membelakangi. Tiba-tiba ibu gue membawa kotak.
"Itu buat apaan bu?" Tanya gue. "Tlng anterin kue ya buat bu mila" suruhnya. Gue hanya mengangguk. "Tapi dianterin aja sama dev ya, mmpng dia blm plng trs ada yg jagain kamu jg" ucapnya.
"Enggalah bu, aku naik sepeda aja" ucap gue. "Iya tante, lagian jg saya mau okng dulu" ucap dev. "Masa iya kamu nolak permintaan ibu" ucapnya.
Gue cuma bisa pasrah harus pergi sama dev ke rumah bu mila untuk mengantarkan kue pesanan.
"Dimana ve rumahnya?" Tanyanya. "Itu, sebentar lagi" ucap gue. "Katanya sebentar lagi, tp kok ga nyampe2" ucapnya. "Tuh yg paget biru" ucap gue menunjuk ke arah rumah bu mila.
Akhirnya sampe juga dirumah bu mila.
"Assalammualaikum bu" ucap gue. "Waalaikum salam" ucapnya dan membuka pintu. "Eh kamu ve, ada apa?" Tanyanya. "Ini bu kue pesenan ibu" ucap gue tersenyum. "Ohh iya ibu lupa, nih uangnya" ucapnya. "Iya bu makasih ya, ve plng dulu assalammualaikum" ucap gue dan pergi. "Waalaikum salam" ucapnya.
"Alhamdulillah" ucap gue bersyukur. "Itu cuma 100.000 doang untuk kue sebanyak itu?" Tanyanya. "Iya, knp emng?" Tanya gue balik. "Emng ga kurang ya ve?" Tanyanya lgi. "Enggalah selagi kita masih bisa hemat" ucap gue tersenyum.
Malam pun tiba, terasa bgt klo gue laper, dan tanpa gue sadari perut gue bunyi.
Kriuk.. kriukk.... kriuk....
"Bunyi apaan tuh?" Tanya dev. "Ah engga, bukan apa2" ucap gue gugup. "Gue tau, pasti itu bunyi perut lu kan? Ya kan?" Ucapnya. "Iyaa, gue laper" ucap gue. "Ywd makan dulu yuk, ke tempat favorite gue" ucapnya. "Oke deh, selagi gue laper, jadi ikutin aja deh" ucap gue.
Dev membawa gue ke sebuah tempat makanan di kaki lima. Tepatnya di dpn warung pecel lele.
"Kita makan disini aja yuk, gue jamin enak deh" ajaknya dan menarik tangan gue. Gue cuma bisa mengikutinya.
Sesampainya di dlm, dev masih menggenggam tangan gue. Sampai akhirnya dev tersadar.
"Eh maaf, jgn ngefly dulu ya" ledeknya. "Sebenernya lu tuh yg pgn megang gue lama2 kan?" Ledek gue. "Ribet lu, mending makan" ucapnya.
15 menit kemudian makanan pun datang. Gue dan dev lngsng menikmati makanannya.
"Enak ya dev" ucap gue tersenyum. "Enak sih enak, tap gaush berantakan jg kali" ucapnya sambil mengelap kotoran yg ada di mulut gue. Gue cuma bisa diem kek patung.
"Jgn geer, gue cuma pgn biar lu ga malu diliatin orang makannya kek anak kecil" ledeknya. "Iya, makasih" ucap gue jutek.
Setelah selesai makan, dev mengantarkan gue pulang.
"Thnks ya dev" ucap gue tersenyum. "Iya sama-sama ve, gue plng dulu ya" ucapnya dan pergi. "Hati-hati ya" ucap gue sambil melambaikan tangan.
Gue pun lngsng masuk kamar, dan memikirkan atas kelakuan dev yg berubah.
"Knp si dev jadi tiba2 care gini ya?" Tanya gue. "Mngkin cuma firasat gue doing, mending gue tidur" ucap gue dan segera tidur.
Keesokan harinya, seperti biasa gue pergi ke sekolah memakai sepeda mini gue.
"Semoga hari ini ga ada lagi deh, kesialan" ucap gue yg sdng mengaca.
Gue pun lngsng berangkat ke sekolah, dan nampaknya ibu gue udh pergi duluan.
Saat di jalan tiba-tiba ada mobil jazz merah berhenti di dpn gue. Dan ternyata...
"Lo?" Ucap gue kaget. "Iya cantik, knp kok kaget gitu sih?" Ucap stevani. "Ngapain lo, gue mau jalan awas" ucap gue yg mencoba menghindar tp ga bisa.
"Sekarang lu peganin dia cinta, gue mau kasih pelajaran ke dia" ucap stevani yg segera mengambil sepeda gue.
"Sepeda lo bakal gue bawa, dan lo bakalan telat dan di hukum" ucap stevami tertawa kecil. "Ayo cinta, kita tinggalin cewe songong ini" ucapnya dan pergi.
Gue cuma bisa terdiam dan jalan ke sekolah, karena ga ada satupun angkot yg lwt pagi ini. Shit!!!
Tapi tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna putih berhenti di hadapan gue. Dan ternyata...
"Lo? Ngapain lo disini?" Tanya gue sewot. "Lu knp ve?" Tanyanya. "Gausah pura2 gatau lo, lo kan yg nyuruh stevani buat ambil sepeda gue" tuduh gue sambil menunjuknya. "Maksud lo apasih ve? Gue ga ngerti" tanyanya bingung. "Ga ada puas2nya ya lo ngerjain gue tiap hari, gue kira kmren sikap lu yg tiba2 care itu menandakan kalo lo berubah, tapi apa kenyataannya? Bulshit!" Ucap gue marah dan pergi meninggalkannya.
Akhirnya gue pergi ke sekolah dgn jalan kaki. Dan sesampainya disekolah pintu gerbang udh ditutup. Dan sepertinya gue bakal kena hukuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
RomanceDiawali dari sebuah kebencian yang diakhiri sebuah cinta yang berujung pada perpisahan.