Dia

107 14 1
                                    

Seperti biasanya gue sekolah menggunakan sepeda mini gue.

"Lu harus tersenyum ve, lu ga boleh ngeliatin muka lu yang galau ini, gara-gara mikirin dev terus"

Tiba.....

"Ehh kenapa nih sepeda?" Ucap gue yang segera memberhentikan sepeda lalu memeriksanya.

Dan ternyata ban sepeda gue bocor, mau ga mau harus di bawa ke bengkel.

"Aduh bete deh, udh jam segini lagi. Ga ada satupun bengkel yg buka" ucap gue sambil menuntun sepeda.

Akhirnya di sebrang jalan, ada bengkel yang baru buka.

"Akhirnya ada juga tuh bengkel yg buka" ucap gue yang langsung menghampiri bengkel tersebut.

______________________________________

Sesampainya...

"Pak, saya mau nambal bisa?" Tanya gue. "Bisa neng, tunggu bentar ya. Baru buka soalnya" ucapnya tersenyum. Gue hanya mengangguk lalu tersenyum.

Sudah 10 menit berlalu, tetapi sepeda gue belum selesai juga.

"Pak, masih lama ya?" Tanya gue. "Ga neng, bentar lagi nih" ucapnya.

5 menit berlalu, akhirnya sepeda gue selesai juga.

"Makasih ya pak" ucap gue tersenyum lalu pergi.

Gue langsung mengayuh sepeda gue sekuat tenaga agar cepat sampai sekolah. Karena sekarang jam menunjukkan pukul 06.50 yang artinya 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

"Ayo ve, lu ga boleh telat"

Akhirnya sampai juga di depan gerbang sekolah, yang ternyata sudah ditutup.

"Pak maaf saya telat, tapi saya cuma telat 2 menit pak" ucap gue memohon. "Tidak bisa, kamu tau kan peraturan di sekolah ini. Ga boleh telat, walaupun 1 menit?" Tanyanya. "Iya pak saya tau, tapi saya janji ga akan ngulangin lagi" ucap gue. "Tidak bisa, sekarang kamu boleh pergi" ucapnya.

______________________________________

Gue menarik napas panjang2, "aduh ve, apes banget ya lu"

Gue mengayuh sepeda gue menuju sebuah taman.

"Andai lu ada disini dev" ucap gue sambil menatap langit yang cerah.

Tiba-tiba,

DOOORRRR!!!!! *teriak seseorang dari belakang.

Sontak gue kaget, dan langsung menengok ke belakang.

"Eh lu vin, gue kira siapa. Ngagetin aja" ucap gue. "Maaf deh maaf, ohh iya kamu ngapain disini?" Tanyanya. "Gue tadi telat berangkat sekolah gara-gara ban sepeda gue bocor. Eh pas sampe sekolah pintu gerbangnya ditutup, dan gue disuruh pulang" ucap gue sambil mengesek-gesekan sepatu gue. "Lah lu ngapain disini? Kok lu ga sekolah?" Tanya gue. "Aku males sekolah, hari ini gurunya killer semua" ucapnya santai. "Kalo aku liat, kamu lagi ada masalah ya?" Tanyanya. "Engga kok, i'm fine. Don't worry" ucap gue tersenyum. "Tapi mata kamu ga bisa boong, pasti kamu lagi mikirin dev ya?" Tanyanya lagi. Gue hanya tersenyum.

______________________________________

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, karena gue keasikan mengobrol dengan Revin. Sekarang jam menunjukkan pukul 15.00

"Vin, gue pulang duluan ya. Udh mau sore juga, jadi lupa pulang kalo udh keasikan ngobrol" ucap gue tersenyum. "Ywd, hati-hati ya" ucapnya tersenyum. Gue hanya mengangguk lalu tersenyum dan pergi meninggalkannya.

Banyak sekali pertanyaan yang muncul di pikiran gue, setelah gue dari taman tadi.

"Kenapa ya, gue ngerasa kalo dev ada di deket gue pas gue di taman sendirian sebelum Revin dateng?"

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang