"Tapi nnti gue yakin lu berdua bakal jadian" ucap iyas. "Ga akan!" Ucap gue dan dev serentak. "Ekhem, ngomong aja barengan gitu. Jodoh tuh berarti" ledek iyas. "Sorry lo bukan tipe gue ya cewe kaleng" ledek dev. "IDIHH, lu juga bukan tipe gue kali" ledek gue menjulurkan lidah..
Gue dan dev saling membelakangi. Sementara iyas bingung dengan sikap konyol gue dan dev.
"Udah deh yaa, gausah berantem. Mending sekarang kita ke kantin aja" ucap iyas sambil merangkul gue. Gue dan dev hanya mengangguk.
Sesampainya di kantin, semua mata tertuju pada gue dan iyas.
"Ada apa ini? Kok jadi pada ngeliatin gue?" Ucap gue. "Bukan ngeliatin lu, tapi ngeliatin si iyas tuh" ucap dev.
Gue, dev dan iyas segera duduk dan memesan makanan. Tapi, tiba-tiba stevani datang.
"Hai kalian?" Ucapnya. Gue hanya menatapnya bingung. "Ohh iya, anak baru ya? Kenalin nama gue stevani" ucap stevani sambil mengulurkan tangan. "Iya gue iyas" ucap iyas tersenyum. "Awas yas, kepelet" bisik gue. "Apa lu bilang?" Tanya dia sewot. "Engga kok" ucap gue tertawa.
Stevani pun pergi meninggalkan gue, dev dan iyas.
"Mau pesen apa pai?" Tanya iyas. "Kok pai sih?" Tanya gue bingung. "Iyalah, kan lu semampai jadi gue panggil pai" ledeknya tertawa. "Seperti biasa aja cip" ledek gue tertawa kecil. "Cip? Mksudnya?" Tanya iyas bingung. "Iyalah, kan lu cokocip jadi gue panggil cip lah" ucap gue menjulurkan lidah. Iyas langsung mencubit hidung gue. "Aww aduhh lepasinn, gue gabisa napas cokocip' ucap gue sambil menepis tangan iyas. Iyas hanya tertawa kecil melihat hidung gue merah.
_____________________________
Dev hanya diam melihat tingkah gue dan iyas.
"Serasa jadi kambing conge gue disini" ucapnya dalam hati.
Iyas tau kalo dari tadi dev jealous.
"Ekhm,,, keknya Gue harus ke toilet dulu deh" ucapnya dan pergi. Gue hanya menatap iyas bingung. "Ve" panggil dev. "Iya dev knp?" Tanya gue. "Lu serius ga ada komitmen apapun sama iyas?" Tanyanya. "Em, ga ada sih. Tapi mungkin bisaa" ledek gue. Dev terdiam. "Bercanda kaliii,,,, gausah jealous juga kaliii" ledek gue tertawa kecil. "Gasih gue ga jealous sama lu" ucapnya. "Iyadeh, iyaa aja" ucap gue.
________________________
Akhirnya iyas datang membawa makanan.
"Ekhm,,, keknya ada yg cemburu nih sama gue" ledek iyas. "Siapa yas siapa?" Ledek gue. "Itu tu yg disana, ngeliatin gue mulu. Takuttt" ledek iyas tertawa kecil sambil menunjuk ke arah dev. "Ohh itu" ucap gue. "Stop deh ya ngeledekin guenya" ucap dev. Gue dan iyas hanya tertawa.
10 menit berlalu....
"Gue duluan ke kelas ya, ada urusan" ucap gue dan langsung meninggalkan mereka.
Saat gue ingin masuk kelas, gue langsung ditarik sama stevani.
"Apa2an ini narik2 gue?" Tanya gue sewot. "vee, bantuin gue yaaa" pintanya. "Bantuin apaan?" Tanya gue. "Bantuin gue ya, comblangin gue sama iyas" pintanya. "Ha? Lu pgn gue jadi mak comblang lu? Gile aje" ucap gue tertawa. "Bantuin dong, kan lu baik, cantik lagi" rayunya. "Idihhh merayu dia, sorry ga ngaruh" ucap gue. "Ih lu mah jahat ve sama gue" ucapnya. "Emng" ucap gue dan pergi.
_____________________
"Yas" panggil dev. "Iya dev, apaan?" Tanya iyas. "Lu suka ya sama ve?" Tanya dev. "Emm,, emng kalo gue suka knp? Kalo gue ga suka jg knp?" Tanya iyas. "Gpp sih, nanya doang" ucap dev. "Lu suka kan sama ve?" Tanya iyas. "Eh em, engga kata siapa" ucap dev gugup. "Udhlah gausah boong, keliatin juga kali" ucap iyas. "Tapi kalo gue juga suka sama ve gmn?" Tanya iyas. "Yaaaa gpp lah" ucap dev. "Berarti kita bersaing secara sehat yaa" ucap iyas. "Oke, siapa takut" ucap dev.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
RomanceDiawali dari sebuah kebencian yang diakhiri sebuah cinta yang berujung pada perpisahan.