Akhirnya gue dan Dev sampai dirumah.
"Thnks ya dev udh nganterin gue pulang" ucap gue tersenyum. "Iya sama-sama, kan motor gue juga ada disini" ucapnya tersenyum. "Ohh iya ya, ywd hati-hati ya" uca p gue tersenyum. Dev hanya mengangguk yang kemudian langsung pulang dengan motor ninjanya itu.
Gue langsung merebahkan tubuh gue di kasur. Dan langsung membayangkan kejadian hari ini.
Hal yang lebih menyakitkan ketika udah saling sayang dan udah saling tau persaan masing-masing, tapi tetep aja belum ada komitmen apapun.
"Kapan ya kita bersama dev?" Tanya gue sambil memandangi foto dev di hp.
__________________________________
Sementara itu dev yang baru saja sampai dirumahnya.
"Den, nyonya nitip pesen ke bibi. Kalo selama nyonya pergi aden ga boleh pulang malem-malem" ucap bi uci. "Emng mama kmn bi?" Tanya dev. "Nyonya ke aussie, den" ucapnya. "Berapa lama?" Tanya dev lagi. "Aduh bibi kurang tau den, tapi sih keknya lama" ucapnya. "Ohh gitu, ywd makasih ya bi" ucap dev tersenyum. Bi uci hanya mengangguk dan langsung melanjutkan pekerjaannya.
Dev langsung masuk kedalam kamarnya, melempar tas ke atas tempat tidur. Dan dev langsung merebahkan tubuhnya juga.
Ve gue tau mungkin gue bukan cowo yang gentle buat nyatain nembak lu, tapi setidaknya gue sering bilang kalo gue sayang sama lu.
Dev langsung mengambil hpnya dari saku celananya. Dev langsung membuka galeri mencari foto gue lalu memandanginya.
Maaf ya ve, kalo selama ini kita cuma jadi FriendZone, tapi suatu hari nanti gue bakal bikin semuanya berubah.
________________________________
Sementara itu gue yg masih dikamar, langsung mengambil 'Boneka Monyet' pemberian dev.
Gue seneng walaupun kita cuma FriendZone, tapi kita bisa terus bersama. He is always there for me, disaat apapun itu.
Gue senyum-senyum sendiri sambil memeluk boneka itu sambil memikirkan dev.
Sementara itu dev di kamarnya.
"Ohh iya kenapa ga gue ajak ve jalan ya?" Ucap dev yang langsung mengambil hp dari sakunya.
GUE yang masih memeluk boneka dan memikirkan dev, harus terganggu dengan hp gue yg tiba-tiba berdering.
Dan ternyata itu dev yang menelpon.
"Ada apa ya si dev tlpn?" Tanya gue sendiri.
Gue langsung mengangkat tlpnnya.
Isi Pembicaraan
Gue: hallo dev, ada apa?
Dev: em, nnti malem jalan yuk
Gue: tumben lu ngajakin gue jalan, ada apa nih?
Dev: mau ngajak jalan aja, mau ga?
Gue: em, emng kemana?
Dev: kemana ya enaknya?
Gue: kok malah balik nanya ke gue?
Dev: ke tempat anak2 aja.
Gue: anak2 mana?
Dev: itu yg pengamen anak2 itu loh.
Gue: ohh, ywd tapi emng lu tau tmpt mereka dimana?
Dev: tau gue dimana mereka ngumpul, ywd jam 7 ya.
Gue: oke sipp
______________________________________
Malam hari pun tiba, gue langsung siap2. Gue memilih kaos lengan pendek dan celana pendek di atas lutut, serta gue memakai sepatu vans berwarna merah. Dan gue juga mengikat satu rambut gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
RomanceDiawali dari sebuah kebencian yang diakhiri sebuah cinta yang berujung pada perpisahan.