"No problem, kek gini aja udh cantik kok" ucapnya tersenyum. "Ywd yuk kita berangkat" ucapnya lgi. Dan gue hanya mengangguk.
Gue dan Leo pun pergi ke sebuah tempat. Mobil Leo berhenti di dpn tukang sate ayam.
"Gpp kan gue ajak lo ke tempat kaki lima kek gini?" Tanyanya. "Aelah selaw aja kali, gue juga udh biasa makan di kaki limaan begini" jawab gue tersenyum. "Ywd yuk kesana" ucap leo.
Gue dan Leo memesan 1 porsi sate ayam. Dan beberapa lama kemudian makanannya pun itu datang.
"Makasih bang" ucap gue. "Iya neng sama-sama" ucap seorang tukang sate.
Gue dan Leo pun menikmati makanannya. Tiba-tiba Dev dtng...
"Ehh leo, ngapain lo disini?" Tanya dev. "Gue lg makan sama ve, lu ngapain?" Tanya leo. "Gue lagi beli makanan buat nyokap dirumah. Ohhh iya, kok lu mau sih jalan sama dia" ucap dev sambil menunjuk ke arah gue.
Gue bingung kenapa dev tiba-tiba menunjuk ke arah gue. Dan kemudian dev menghampiri gue.
"Cantik-cantik kok makannya di pinggir jalan" ledeknya. "Ya suka2 gue lah, ribet amat lu jadi cowok" ucap gue jutek.
Seorang pedagang sate itu memanggil dev.
"Mas, ini pesanannya udh jadi" ucapnya. "Ehh iya bang makasih" ucap dev.
Dev menoleh ke arah gue dan Leo.
"Aduh ve, makannya gausah berantakan jg kali" ucap leo yg kemudian mengelapnya di bibir gue.
Gue cuma bisa diem seakan melayang.
"So romantissssss!!!" Teriak dev.
Gue dan leo hanya saling pandang yg kemudian disusul saling mengangkat bahu.
Akhirnya acara makannya selesai juga, sekarang leo nganterin gue pulang.
"Thnks ya ve udh nemenin gue malem ini" ucapnya tersenyum. "Iya sama-sama" jwb gue tersenyum.
Tak lama, akhirnya nyampe juga dirumah.
"Hati-hati ya leo" ucap gue sambil melambaikan tangan. Dan leo hanya tersenyum.
"Baru kali ini gue ngerasa seneng bgtt makan sama cowo, pdhl dia bukan siapa2 gue" ucap gue yg kemudian disusul ketawa kecil.
Sementara keadaan dev dirumanya...
"Dasar leo, knp sih dia harus deket sama cewe kaleng itu, kek ga ada yg lbh cantik aja" marah dev.
Tiba-tiba datanglah nyokapnya dev.
"Kamu knp sayang?" Tanyanya. "Gpp mah, dev cuma lg kesel doang" ucap dev. "Lagi marahan sama stevani?" Tanyanya lagi. "Engga mah, ywd ya dev cape mau tidur" ucap dev dan kemudian pergi.
Di dalam kamar, dev merasa dirinya pusing karena yg ada dipikirannya hanyalah ve.
"Knp sih gue mikirin ve mulu dari tadi, kek ga ada cewe lain aja" marahnya dan kemudian dev menjambak rambutnya tersebut yg bertanda dia prustasi.
Sementara itu, gue merasa hari ini indah karena gue bisa mendapat tmn yg deket dan mengerti perasaan gue.
Keesokan harinya, disaat gue ingin berangkat sekolah. Tiba-tibaaa...
Tinnn... tin.. tinnnnn....
"Siapa ya pagi2 kek gini?" Tanya gue dalam hati.Dan gue segera keluar untuk melihat siapa yg ada di dpn rumahnya itu. Dan ternyataa.....
"Leoo?" Ucap gue kaget. "Iya ve, berangkat bareng yuk" ajaknya. "Gausah lah gue juga biasanya naik sepeda kalo sekolah" ucap gue. "Udhlah ga usah sok jual mahal gitu deh. Ayo berangkat, ntar telat" ucapnya. "Ywdehh, bntr yaa" ucap gue yg segera mengambil tas.
Sesampainya di sekolah, gue yg keluar dari mobil leo, mendapat sambutan yg sangat aneh dari para cewe2 penggila leo ataupun The Cool Boys.
"Serasa artis yee diliatin mulu" ucap gue. "Biarin aja" ucapnya santai. "Keknya cewe2 penggila lo mulai cemburu karena gue jalan sama lo" ucap gue yg melirik ke arahnya. "Emngnya salah gue jalan sama lu?" Tanyanya. "Mending lo tanya deh sama cewe2 penggila lo itu, gue duluan ke kelas ya, tatapan mereka semakin tajam" ucap gue tersenyum dan meninggalkannya.
Di saat gue pgn duduk, tiba2...
"Awww...." Gue terjatuh karena keselengkat kakinya stevani.
"Ehhh bisa ga sih kaki lu gausah nyelengkat gue?" Marah gue. "Oopss maap, ga liat tuh" ucapnya yg kemudian tertawa kecil.
Gue pun segera duduk di sblh dev.
"Knp lo?" Tanyanya. "Gpp" ucap gue jutek.
Tak lama kemudian, Guru pun masuk...
"Pagi anak2" ucapnya. "Pagi pakk" jwb semua murid. "Hari ini bapa ingin ngasih tugas kelompok untuk kalian" ucapnya. "1 kelompok terdiri dari 2 orng, oke akan bapa pilih sesuai tempat duduk kalian" ucapnya lagi.
Gue dan dev kaget mendengar perkataan pak gue tadi, gue dan dev hanya saling pandang menandakan tidak setuju.
"Pak pakk" teriak stevani. "Ada apa stevani?" Jwbnya "pak saya mau sama dev boleh ya pakkk" mohon stevani. "Tidak bisa, ini sudah keputusan saya" ucapnya.
"Saya tidak setuju" ucap gue dan dev kompak. "Ini Sudah keputusan saya, kalo kalian tidak mau. Kalian boleh pilih mau satu kelompok/kalian tidak akan mendapat nilai di pelajaran saya" ucapnya tegas.
"Tolong kalian buat laporan tentang kegiatan kalian di jalanan. Contohnya: kalian bisa ikut mengamen/yg lain. Saya kasih waktunya 1 minggu. Kalian mengerti?" Tanyanya. "Iyaa pakk" jwb semua murid.
Gue merasa kesel banget harus satu kelompok dgn dev.
"Sumpah yaa, kalo ini bukan karena tugas gue males bgtt deket2 sama lo" ucap gue jutek. "Lu kira gue jg mau deket lo" ucapnya.
Ini adalah hal tersial gue karena harus satu kelompok dgn dev yg artinya jg gue bakalan selalu ketemu hampir tiap hari sama dev. Hft...
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell
Roman d'amourDiawali dari sebuah kebencian yang diakhiri sebuah cinta yang berujung pada perpisahan.