Friendzone

169 12 1
                                    

______________________________________

Di pertengahan jalan, tiba-tiba taksi berhenti mendadak. Itu juga yang membuat gue hampir terjatuh, dev langsung menahan badan gue agar ga terjatuh. Sementara iyas jatuh kejedot bangku supir.

"Pak yg bener dong bawanya" marah dev. "Maaf mas, tadi ada orang nyebrang sembarangan, maaf ya mas" ucapnya. "Duhh, pak yg bener do ng bawanyaa. Pacar temen saya untung aja ga nyungsep" ucap iyas.

Dev menatap iyas bingung. Gue yang tadi hampir terjatuh, tapi tertahan oleh tangan dev yang langsung menahan tubuh gue dengan lengannya, dan gue tertidur di bahu dev.

_____________________________

"Maksud lu apa yas ngomong kek gitu?" Tanya dev. "Gpp, em cuma asal ngomong doang" ucap iyas. "Ohh gue kira apaa" ucap dev.

Akhirnya sampai juga dirumah gue. Dev lansung membopong tubuh gue. Sementara iyas langsung membuka pintu rumah gue.

"Assalammualaikum" ucap iyas. "Waalaikumsalam, eh nak iyas. Ve nya mana?" Tanyanya. "Tuh tante, venya tidur" ucap iyas. "Ywd bawa aja langsung ke kamarnya" ucapnya.

Dev langsung membawa gue ke kamar.

"Mimpi indah ya ve, gue sayang sama lu" ucap dev tersenyum dan langsung menyelimuti gue.

_______________________________

Dev dan iyas langsung berpamitan pulang.

"Tante, dev sama iyas pulang dulu ya" ucap dev. "Ehh iya hati2 ya kalian, makasih udh nganterin ve ya" ucapnya. "Pamit dulu ya tante, assalammualaikum" ucap iyas.

Dev dan iyas langsung pulang.

Hari esok pun tiba, kali ini dev sudah berada di depan rumah gue.

Tiinn.. Tinn... Tiinnn....
Suara tlakson motor.

"Siapa sih, ganggu aja" gerutu gue dan segera membukakan pintu. "Ehh lu dev, gue kira siapa" ucap gue. "Berangkat bareng gue yuk" ajaknya. "Gue mau naik sepeda aja deh" ucap gue. "Ywd gue juga naik sepeda" ucapnya. "Tapi kan lu ga bisa naik sepeda?" Tanya gue. "Bisa, kemaren gue udh belajar naik sepeda" ucapnya. "Hm, yaudah bentar" ucap gue.

_____________________________

Akhirnya gue dan dev pergi ke sekolah menggunakan sepeda gue.

"Ternyata latihan sepeda lu kemaren gue rasa berhasil" ucap gue. "Iyalah, demi lu apa sih yg engga" ucapnya. "Ayo cepetan gowes nya biar cpt nyampe" ucap gue. "Sabar, udh tau badan lu berat" ledeknya. "kurus ini dev kurusss masyaallah" ucap gue. Dev hanya tertawa.

________________________________

20 menit kemudian gue dan dev sampai di sekolah, semua mata tertuju pada gue dan dev.

"Kenapa pada ngeliatin gitu sih?" Tanya gue. "Biarin aja sih, mungkib mereka sirik dengan kemesraan kita" ucapnya sambil menyenggol bahu gue. "mesra apanya?" Tanya gue. "Nihh kek gini kurang mesra apa coba udh kek pasangan kekasih" ucapnya sambil merangkul gue. "Idihh pasangan, ngimpi lu" ucap gue tertawa. "Iyaa bukan sekarang kita jadi pasangan kekasih, tapi nanti. Tunggu saatnya" ucap dev sambil mencolek dagu gue. "Idih colek2 aje deh, dasaarr gombal" ucap gue. "Ayolah masuk, ngobrol mulu ntar keburu masuk" ajaknya sambil menggenggam tangan gue.

_______________________________

Gue dan dev langsung masuk kelas. Stevani pun langsung berdiri melihat kehadiran gue dan seperti mencari seseorang.

"Ve iyas mana?" Tanyanya. "katanya sih ada urusan" ucap gue. "Urusan apaan?" Tanyanya. "Lagi jemput pacarnya yg datang dari jerman" bisik gue.

stevani pun terkejut.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang