Hari Pertama Sekolah

320 27 2
                                    

Bel pun berbunyi....

"Selamat pagi anak2" ucap bu guru. "Pagi bu" jwb semua murid. "Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo nak masuk" ucapnya yg menyuruh gue masuk.

Gue pun lngsng masuk kedalam kelas.

"Ayo perkenalkan diri kamu" perintahnya. "Nama gue Valerie Ralansya atau kalian bisa panggil gue Ve" ucap gue singkat. "Kamu sekarang duduk di sana ya" perintahnya.

Dia menunjuk bangku yg berada di 3 baris dari depan dekat jendela.

Jam pelajaran pun dimulai....

"Tolong kalian buka buku matematika halaman 34" perintahnya.

Gue lngsng mengambil buku mtk dari tas gue.

"Kalian kerjakan soal itu selama 10 menit" perintahnya lagi.

"Aduhhh.... mau meledak ini rasanya liat angka bejibun gini" gerutu Relin. "knp rel?" tanya gue. "nih kamu liat soalnya susah banget" ucapnya sambil mengacak2 rambutnya, tampaknya dia prustasi. "cuma 2 soal mah gampang kali" ucap gue.

gue masih ngeliat raut wajah Relin yg tampak prustasi.

"Ve, tolong kerjakan soal no.1 ya" perintahnya. "iya bu" jwb gue.

gue lngsng ke depan kelas untuk mengerjakan soal tersebut.

"bagus, jawaban ini benar ya. kalo kalian ada yg tdk mengerti tanyakan saja pada Ve" ucapnya tersenyum.

Bel istirahat pun berbunyi... Tringgg Tringg Tring....

"Rel ke kantin yuk" ajak gue. "taa taa... taapii" ucapnya gugup. "udhlah laper nih" ucap gue yg lngsng menarik tangan Relin.

ketika di kantin, gue ke tempat ibu gue dulu, memastikan kue yg gue anter itu terjual.

"Gue mau ke ibu gue dulu ya" ucap gue. "Ibu kamu dmn?" tanyanya. "itu disana" ucap gue yg menunjuk arah ke ibu gue. "Yukk gue kenalin" lanjut gue.

sampai ditempat ibu gue jualan

"Bu, tadi kuenya udh kejual blm? maaf ya tadi aku bawanya aga lama" ucap gue. "Iya gpp, tapi udh terjual semuanya kok" ucapnya tersenyum. "Ywd kamu mau makan apa?" tanyanya. "Makan nasi goreng aja deh tapi aku yg bikin aja yaa" ucap gue. "Rel lu duduk disini aja ya, gue mau buat nasi goreng dulu buat lu sama gue" ucap gue. dan Relin hanya mengangguk aja.

Tiba-tiba suasana yg tadinya ramai, seketika hening saat The Cool Boys & The Bubble Gum berada di kantin.

"Guys, liat deh si cupu itu kasian ya sendirian" ledek fani. "Iya kasian banget yaa" ledek rara. "Ehh gue punya ide, gmn kita kerjain tuh si anak cupu itu" ucap Stevani.

The bubble gum itu mendekati ke arah Relin.

"Hai anak manis, sendirian aja" ledek fani. "Kita temenin ya" ledek rara. "Duh kaca matanya mending lepas deh, biar cantik" ucap stevani yg lngsng mengambil kaca mata Relin. "Jgn gitu stev, aku ga bisa liat" ucap Relin sambil meraba2 keberadaan stevani dkk.

Gue yg tdnya lg masak nasi goreng merasa keganggu dgn suara berisik itu. Dan ternyata Relin sedang dikerjai stevani.

"Ehh apa2an ngambil kacamata relin?" ucap gue marah. "Eh lu lagi, aduhhh biasa aja dong" ucap stevani. "Balikin kacamatanya relin" perintah gue. "Kalo gue ga mau gmn? hahhh" ucapnya yg lalu tertawa bersama temannya.

BRAKKK!!!... seketika suasana kantin hening...

"Balikin kacamata temen gue" perintah gue lg dgn nada agak tinggi. "Biasa aja kali" ucap fani yg lngsng mendorong gue.

ketika gue pengen jatoh, tiba2 ada leo yg menopang badan gue agar tidak terjatuh.

"Ehh makasih yaa" ucap gue. "iya sama2" ucapnya tersenyum.

Devin pun dtng menghampiri gue dan leo.

"Apa2an ada adegan sinetron disini" ucapnya marah. "Eh tolong ya bilangin sama cewe lo, balikin kacamata temen gue" perintah gue. "Iyaa... biasa aja kali" ucapnya. "Stev kasih kacamatanya skrng" lanjutnya. "Ta tapi" ucap stevani. "Sekarang" perintah dev. "Iya, nih kacamata kuda lo" ucap stevani yg lngsng memberikan kacamata tersebut.

Dev pun membawa Stevani untuk menjauh dari tmpt duduk gue dan Relin.

Ibu gue yg melihat kejadian itu langsung menghampiri gue.

"Kamu ga apa2 nak?" tanya ibu gue. "Iya aku gpp bu" jwb gue tersenyum. "Ywd nih makanannya" ucapnya. "Makasih ya bu" ucap gue tersenyum.

Ibu gue balik lagi ke tmpt dagangannya.

Di Tempat duduk The Cool Boys & The Bubble Gum.

"Kamu ngapain sih narik aku tadi, anak kaya dia tuh harus di kasih pelajaran" marah stevani pada dev. "Udh lah stev orng yg mulutnya kek kaleng gausah diladenin" ucap dev santai sambil meminum minumannya. "Taulah, serah kamu aja" Marah stevani yg lngsng menyilangkan kedua tangannya.

Dev mulai melihat ke arah gue sebentar lalu dia meminum minumannya kembali. Gue yg menyadari kalo dev ngeliatin gue terus, gue cuma bisa pura2 ga liat.

Sebelum bel istirahat berakhir, gue ke toilet sebentar untuk sekedar buang air kecil. ketika gue masuk toilet, gue liat stevani dkknya ada disitu, firasat gue sih mulai gaenak. Tapi yasudahlah biarkan.

"Ehh guys gmn kalo nanti si cewe songong itu kita kunciin di toilet" bisik stevani. "Ide bagus" ucap fani dan rara kompak.

Ketika gue pgn keluar dari toilet. Tiba-tiba pintunya terkunci.

"Weh yg diluar tolongin gue dong, please gue kekunci disini" teriak gue sambil menggedor2 pintu. "Hahahah mampus lo cewe songong" ucap stevani yg udh tertawa dari tadi karena gue terkunci. Shit!!!

Tak ada satupun yg mendengar suara gue, dan juga nampaknya ga ada satupun yg masuk ke toilet. Gue cuma bisa nangis karena ketakutan, tapi gue tetep teriak untuk meminta pertolongan.

Akhirnya Dev dtng, dan mencoba menolong gue.

"Weh tlng dong bukain pintunya" teriak gue. "Iya iya gue bantuin, sekarang lu minggir dulu gue mau dobrak pintunya" teriaknya.

Gue pun lngsng menghindar. BRAKKK!!...
Pintu pun berhasil terbuka, dan gue pun langsung keluar dari toilet itu.

"Makasih yaaa" teriak gue yg tanpa sadar lngsng memeluk dev. "Iya sama-sama" ucap dev.

Gue yg tersadar kalo gue memeluk dev, gue pun lngsng melepaskannya.

"Ehh maaf maaf, gue takut soalnya didlm" ucap gue. "Iya selaw aja" ucapnya tersenyum. "Eh tapi itu bukan berarti gue meluk lu beneran, gue cuma ga sadar doang" ucap gue sambil menunjuk ke arahnya. "Siapa juga yg mau di peluk sama cewe kaleng kek lo" belanya.

"Eh gue tuh punya nama kali" ucap gue sewot. "Ya terus masalah buat lu?" tanyanya. "Ya masalah lah, nama gue tuh Ve you know?" ucap gue. "Yaa, up to you lah" ucapnya yg lngsng meninggalkan gue sendirian di toilet. "Ehh tunggu, jgn tinggalin gue sendirian" teriak gue yg lngsng mengejar dev.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang