Kado Spesial

125 16 2
                                    

Gue ga bisa menjaga keseimbangan, sehingga gue tercebur ke dalam kolam renang.

BYURRRR....

Semua mata tertuju pada gue, gue mengepak-ngapakan tangan gue ke air, karena gue ga bisa berenang.

"Dev, itu ve kecebur" teriak echa. Dev langsung menengok ke arah gue. "Dev tolongin tuh ve, dia ga bisa berenang" ucap iyas.

Dev langsung berlari dan kemudian meloncat ke dalam kolam renang.

BYURRRR....

Dev langsung merangkul tubuh gue ke pinggir kolam renang.

"Aduh dia pingsan lagi" ucap dev panik. "Kasih napas buatan aja kek di film-film itu" ucap echa. "Yakali gue kasih napas buatan" ucap dev. "Udh deh, kasih cptan! Ntar anak orang keburu tiiiiittt" ucap iyas. "Ehh jgn lah, yaudah - yaudah gue kasih dah" ucap dev.

______________________________________

Ketika dev ingin memberi napas buatan, gue langsung menyemburkan air ke wajah dev.

"Hukhh Hukhh". Dev langsung mengelap wajahnya dengan tisu. Sementara iyas dan echa hanya tertawa kecil. "Bagus ye lu" ucap dev. "Emng lu mau ngapain? Gue tau lu mau kasih napas buatan kan buat gue?" Tanya gue. "Itu juga disuruh sama echa sama iyas juga" ucap dev polos. "Tapi, makasih yaa dev" ucap gue tersenyum. "Yaudah ayo kita pulang, baju lu udh basah semua gitu" ucap dev. Gue hanya mengangguk. "Eh bentar, pake aja nih jas gue biar lu ga kedinginan" ucap dev yg langsung memberikan jasnya lalu memakainya. "Yaudah ya yas, cha, gue sama ve pulang duluan" ucap dev sambil keduan tangannya memegang bahu gue.

Gue dan dev pulang duluan, karena baju gue yang udah basah semuanya.

"Eh gue baru sadar kalo lu cuma se bahu gue" ledeknya tertawa kecil. "Yaa ini kan belum pake heels, kalo pake heels juga gue sejajar kali sama lu" bela gue. "Coba pake" ucap dev.

______________________________________

Gue langsung mengenakan heels gue yang cukup tinggi, 12cm.

"Tetep aja lu sebahu gue ve" ledeknya tertawa kecil. "Engga tuh, gue sedagu lu" bela gue. "Sama ajee vee, masih tinggian gue" ledek dev. "Biarin aja gue pendek, tapi ngangenin kan?" Tanya gue tertawa kecil. "Dihh pede gile, ngapain gue kangen sama lu" ucap dev. "Udhlah, gausah malu-malu buaya deh" ucap gue tertawa kecil. "Udahlah masuk cptan" ucap dev.

Dev langsung mengantarkan gue pulang.

Di dalam mobil....

"Emm ve, sebenernya gue itu...." ucap dev terhenti. "Knp dev?" Tanya gue bersemangat.

Di dalam hati gue, "jangan - jangan dev mau nembak gue? Oke oke pokoknya gue harus pura - pura ga tau".

"Ve, gue itu sebenernyaaa suuuu...". "Suu?" Tanya gue bersemangat. "Suuuu..... sudahlah lupakan" ucap dev. "Ihh serius apaan?" Tanya gue serius.

______________________________________

Tiba-tiba dev berhenti mendadak, dan langsung menatap mata gue dan juga menggenggam kedua tangan gue.

Di dalam hati gue, "aduhh mati gue, bener nih dia mau nembak guee. Aduh please jangan pingsannn".

"Ve, dari awal lu masuk. Lu tuh beda sama yang lain, gue suuuu.....". "Suuu?". "Suuuu.... suka pengen tutup kuping kalo lu lagi ngomong, cempreng banget" ucap dev tertawa. "Galucu tau" ucap gue jutek. "Dihh marah diaa, maaafin ya bercanda kok" ucap dev mencolek dagu gue. Gue hanya memalingkan muka gue.

Di dalam hati gue, "sialan, gue kira lu mau nembak gue. Dasar php".

"Jgn marah dong, maaf ya. Ve cantik deh" ucap dev. Gue hanya mengikuti dev berbicara dengan kedua tangan di silangkan di dada. "Yaudahlah, gie anter lu pulang" ucap dev. Gue hanya diam.

FarewellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang