[ Author POV ]
"Mending kita sekarang ke tempatnya Icha. Takutnya dia udah bangun trus nyariin kamu." ucap Daniel pada Anna.
Anna pun mengiyakan dan mereka ke ruang inap Icha.
Saat ingin masuk, Anna menarik nafasnya dalam dalam. Lalu menghembuskannya perlahan. Dan ia mulai memasuki ruangan.
"Ann lo kemana aja sih? Gue nungguin lo tau." sambut Icha saat melihat Anna datang.
"Sori gue abis kebawah nyari makan. Gimana keadaan lo?" Anna mendekati ranjang Icha.
"Gue udah sehat kok.. Ohiya kenalin nih ini Tamma. Tam kenalin ini Anna." ucap Icha mengenalkan mereka.
"Gue Anna." Anna mengulurkan tangannya pada Tamma.
"Gue Tamma." Tamma tersenyum dan membalas uluran tangan Anna.
Mereka saling tidak mengenal satu sama lain agar Icha tidak curiga.
"Gimana Ann ganteng kan punya gue? Nanti giliran lo yang ngenalin dia ke gue ya." ucap Icha saat Anna dan Tamma sudah melepaskan jabatan tangan mereka.
Anna hanya tersenyum saat mendengar kata kata itu dari mulut Icha.
Sebenernya cowok kita sama Cha.. Tapi gue bakalan relain Tamma buat lo.
"Cha.. Kita balik dulu ya? Ann belum minum obat soalnya" ucap Daniel pada Icha.
"Yah kok cepet sih Ann? Kenapa obatnya gak dibawa aja?" Icha mengerucutkan bibirnya.
"Yakan tadi gue panik ngeliat lo pingsan gitu. Gue aja gak sempet ganti baju." balas Anna sambil membuka cardigannya dan memperlihatkan bajunya yang terkena darah Icha.
Icha tertawa "sori ya Ann.. Gue gak sengaja"
"Iya gapapa.. Nanti nyokap lo dateng kok. Yaudah gue balik ya. Get well really really soon babe." Anna memeluk Icha.
"Besok kesini ya? Janji?" Icha mengacungkan jari kelingkingnya.
Anna tersenyum dan membalas acungan kelingking Icha. "Janji. Tapi besok pulang sekolah kesininya. Oke? See u"
"Hati hati Ann, kak Daniel" Icha melambaikan tangannya.
"Kita duluan Tam.." ucap Anna sambil tersenyum pada Tamma.
Tamma membalas senyuman itu "iya hati hati ya Ann.."
Anna mengangguk dan berlalu bersama Daniel.
"Ann sodara kamu?" tanya Tamma pada Icha yang ternyata Riska itu.
Riska mengangguk "iya dia sepupu aku. Dia baik banget. Dia selalu ngalah buat aku, walaupun dia yang sakit sekalipun."
Jadi? Ann.. Gue janji bakalan balik lagi sama lo. Kalo kita jodoh mungkin kita bakalan bersama lagi.
Tamma hanya manggut manggut tanda mengerti.
[ Anna POV ]
"Gimana perasaan lo pas liat kejadian tadi?" Daniel memecahkan keheningan di mobil.
"Sakit. Tapi ya gue tahan. Pengen nangis rasanya. Tapi gakbisa." jawabku santai.
"Bagus. Lo harus membiasakan diri ya?" Daniel menyemangatiku.
Aku mengangguk.
Semoga ini berhasil
YOU ARE READING
For Her
Teen FictionMengapa pilihan begitu sulit? Cinta itu tidak bisa dipaksa Jika dipaksa pasti bukan tulus yang diterima. Tetapi pilihan yang membuatku harus memaksa. Sehingga seseorang merelakan sakit hatinya untuk dia. copyright ©2015 by Skyegirlx