[ Anna POV ]
Aku memasuki IGD tempat Riska di tangani. Terlihat ia yang tersenyum melihatku dan Tamma masuk.
"Cha lo baik baik ajakan?" aku menggenggam tangannya.
"Ann.. Maafin gue kalo kehadiran gue menghalangi cinta kalian. Gue tau lo sayang sama gue sampe sampe lo ngerelain Tamma buat gue. Maaf gue udah bikin lo sakit hati."
Riska menarik nafasnya dan membuang nya perlahan. "Tam tolong jagain Anna ya.. Ann please jangan kecewain Tamma. Gue sayang sama lo Ann.." Riska tersenyum dan menutup kedua matanya.
"Chaa.. Jangan bilang kalo lo mau pergi? Chaa bangun chaa.." Aku mengguncangkan tubuh Riska yang sudah tak bernyawa itu.
Tamma menenangkanku dan membawaku keluar ruangan.
"Tamma Icha Tamm!!" aku memberontak.
Tamma pun memelukku agar menenangkanku.
Aku hanya bisa diam sambil menangis dipelukan Tamma.
Cha.. Maafin gue..
[ Author POV ]
Mereka sedang berada di tempat peristirahatan Riska untuk terakhir kalinya.
Disana tersisa Anna, Tamma, Chaca, Marcell, dan Aryo.
Daniel dan Mom Anna sudah pulang sedari tadi.
"Cha.. Maafin gue karna udah ngecewain lo." Anna memegang nisan Riska.
"Riska.. Gue juga minta maaf karena gak bisa sayang sama lo. Tapi gue janji bakalan jagain Anna buat lo." Tamma mengusap pundak Anna.
"Guys.. Yuk balik, udah siang nih. " Marcell menepuk pundak Tamma.
Chaca membantu Anna berdiri. "Chaa gue pulang dulu. Gue janji bakal selalu kesini." Anna tersenyum pada Riska.
Mereka pun meninggalkan tempat itu.
YOU ARE READING
For Her
Teen FictionMengapa pilihan begitu sulit? Cinta itu tidak bisa dipaksa Jika dipaksa pasti bukan tulus yang diterima. Tetapi pilihan yang membuatku harus memaksa. Sehingga seseorang merelakan sakit hatinya untuk dia. copyright ©2015 by Skyegirlx