✔️Chapter 1: Meeting Someone. More Like Some People
Aku membereskan buku-bukuku dan memasukkannya ke dalam tas setelah kelas bahasa Inggrisku sudah berakhir. Berjalan keluar dari kelas dengan Callie di sebelahku, siap pergi ke kafetaria untuk pelajaran favorit semua mahasiswa: makan siang.
Setelah menunggu lama di dalam barisan, akhirnya sudah giliran kami untuk memesan makan siang. Uhm... mari kita lihat... aku tidak ingin menambah berat badanku jadi aku akan memesan...
"Aku ingin sepotong pepperoni pizza, dua muffin, dan satu cheese burger, please," kata gadis yang berdiri tepat disampingku. Satu-satunya dan hanya satu, Callie Jameson.
"Ooh, aku ingin itu juga!" Aku cepat-cepat menambahkan dan menyeringai. Kupikir aku sudah lupa dengan makanan sehat yang sempat kupikirkan.
Setelah pesanan kami selesai, kami membayarnya dan kemudian berjalan menuju dimana Nico sudah menunggu kami.
"Kalian para gadis benar-benar memiliki nafsu makan yang besar," kata Nico saat aku menaruh nampanku di atas meja dan mengambil posisi duduk didepannya.
"Fewima hasih!" Balasku dengan mulut penuh pizza. Mmhhh... yum.
"Sam, aku punya satu kata untukmu. Kau menjijikkan."
"Itu lebih tepatnya dua kata, Nic," aku memutar sepasang bola mataku kearahnya.
"Bagaimana kau tahu?!" Katanya tidak percaya.
"Hanya orang bodoh yang mengatakan itu satu kata, duh." Dia mengerutkan bibirnya saat aku menjawabnya penuh dengan sarkasme.
"Mungkin dia pikir kau bodoh atau lebih bodoh darinya, jadi ia mengatakan bahwa itu satu kata," kata Callie, akhirnya ia mengatakan sesuatu. Tapi apa yang dia katakan sama sekali tidak membantu. Jadi aku memutar kepalaku untuk menatapnya dan memberikannya sebuah tatapan mematikan. Ia membalas tatapanku dengan memutar matanya padaku.
"Kau tahu, tatapan mematikanmu tidak berguna padaku, Sam,"
Aku mendengus dan menyelesaikan muffin-ku kemudian bangkit, "Whatever. Hey, bisakah kalian katakan pada dosen aku pulang?"
"Kenapa kau ingin pulang?" Callie bertanya sambil mengunyah muffin-nya.
"Ibuku menyuruhku pulang sekarang, katanya aku harus menemui beberapa tamunya dan aku tidak bisa mengatakan tidak, so... yeah, bye guys!"
Tanpa menunggu respon mereka yang masih loading, aku melambaikan tangan dan pergi.
Aku tidak berkata bohong. Ibuku sudah mengirimiku pesan saat aku membayar makananku di kafetaria, memintaku untuk pulang segera.
Aku penasaran, kira-kira siapa tamunya? Ibu tidak biasanya menyuruhku untuk bertemu dengan temannya ataupun dengan 'artis-artis' nya seperti ini. Hanya kalau iya ingin ditemani pergi ke suatu acara barulah aku bertemu dengan teman-temannya. Itupun hanya terjadi beberapa kali.
***
Aku memarkir mobilku di depan garasi dan keluar. Aku tidak melihat apa pun di halaman depan kecuali mobil dan rumahku. Di mana mobil Ibu? Ia biasanya memarkir mobilnya di depan rumah, tapi kali ini aku bahkan tidak melihat tanda-tanda keberadaannya.
Oh, mungkin ia meminta seseorang mengantarkannya kesini dan meninggalkan mobilnya sendiri di kantor. Aku mengangkat bahuku tidak peduli dan masuk ke dalam rumah untuk menemukan ibuku.
"Ibu! Aku pulaaaaannggg!!" teriakkanku menggemakan seisi rumah. Aku menutup pintu rumah dan berjalan menuju ruang TV.
Tidak ada yang menjawab. Apakah ia membohongiku? Padahal aku sudah rela membolos kelas tariku dan pulang, tapi yang aku temukan disini hanyalah keheningan dan tidak ada siapapun.
Aku mengerang dan tanpa aku sadari aku sudah berada di ruang TV. Tapi, aku menemukan orang lain disini. Lima orang lelaki memunggungiku, menonton entah apa yang di tayangkan oleh televisi tersebut. Mereka siapa?!
"Siapa kalian?! Apa yang kalian lakukan di dalam rumahku? Apakah kalian semua pencuri?!" Aku mengeluarkan semua pertanyaan yang ada di dalam kepalaku dengan cepat. Lima lelaki tadi pun langsung berbalik dan menghadap kearahku karena terkejut. Wajah mereka sedikit tidak asing...
Lalu, tiba-tiba saja video klip Kiss You dari One Direction di mainkan di televisi. Dan saat itu pula aku baru menyadari siapa mereka sebenarnya...
Mereka adalah... satu-satunya dan hanya satu, tidak lain dan tidak bukan... One Direction.
***
A/N: Sooo... what do you guys think about my new story? great? uhmazing?
Please vote, comment, share, and fan me;)
I love y'all
Kiky xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable [1] z.m. [editing]
Fanfiction[some of the chapters are private. follow to read the rest] Samantha Truscott. Seorang gadis asal New York yang berusia 19 tahun. Ia memiliki keturunan Inggris, Amerika, dan Asia, maka dari itulah ia memiliki aksen berbicara yang sangat unik. Sekara...