✔️Chapter 2: Get To Know One Direction

13.5K 1K 47
                                    

✔️Get To Know One Direction

Aku memandang mereka dengan pandangan tidak percaya. Kenapa mereka ada di rumahku dan bisa dengan santainya menonton televisi disini?!

Mereka yang tadinya masih duduk di sofa, sekarang berdiri di hadapanku. Aku tidak melepaskan tatapanku atau bergerak sedikit pun, rasanya aku seperti membeku dan bertahan di sini.

"Jadi... kau Samantha, yang di bicarakan Claire?" Ucap lelaki yang berambut keriting cokelat lengkap dengan sepasang mata bening berwarna hijau. Kau pasti tahu siapa dia.

"Ia cantik seperti ibunya..." Tambah lelaki yang berada di sebelah si keriting. Ia memiliki rambut hitam dan mata berwarna hazel- matanya mengingatkanku akan karamel yang manis. Dan tiba-tiba saja ia berjalan mendekatiku.

Ia mengambil helaian rambut panjangku dan memainkannya di jarinya. Aku hanya diam, terlalu terkejut dengan perlakuannya padaku yang tiba-tiba. Mata hazelnya menatap tepat di mata hazel milikku. Harus kuakui, dia memiliki mata yang indah dan wajah yang tampan. Tapi dalam situasi aneh seperti ini, reaksi aneh pertamaku adalah menepis tangannya dariku (tentu saja tidak keras- aku tidak bertangan lelaki kau tahu) dan melangkah mundur.

"Kenapa kau tidak menjawabku? Apa yang kalian lakukan di sini!? Dan bagaimana kau tahu nama ibuku?!" Aku mengeluarkan pertanyaan tanpa berpikir panjang.

I really have no idea who are they! Well, aku tahu mereka One Direction, aku hanya tidak tahu nama mereka. Dan bagaimana mereka tahu nama ibuku? Jangan bilang kalau...

"Claire Truscott a.k.a. your mom is our new manager, duh," kata si pirang berlogat aneh.

"We're really sorry, we've made you freaked out.." tambah lelaki berambut dirty blonde dengan potongan rambut pendek yang dilengkapi jambul berbentuk semi-mohawk dengan sopan. Whoa, aku benar-benar hebat dalam mendeskripsikan seseorang.

Aku sedikit mengangguk. Aku masih kurang mengerti dengan apa yang terjadi di sini, jadi kutanya lagi saja mereka.

"Aku ingin bertanya sekali lagi, bagaimana kalian bisa berada disini? Apakah ibuku yang membawa kalian kesini untuk bertemu denganku?"

"Yeah, ia membawa kami kesini untuk bertemu denganmu. Tapi ia langsung pergi ketika manajemen meneleponnya. Claire mengatakan untuk menunggumu disini," jawab salah satu yang menurutku paling sopan di antara mereka.

Aku mengangguk lagi. Jika aku mengangguk sekali lagi, bisa-bisa aku akan seperti boneka dengan leher spiral.

Aku berjalan ke tengah ruangan dan duduk di atas sofa tunggal dengan mereka mengikutiku untuk duduk di sofa panjang yang berhadapan denganku.

"Bisakah kalian memberitahukan masing-masing nama kalian?" Ucapku untuk memecahkan keheningan.

"You don't know our names? Dari mana saja kau?" Sergah si baju bergaris-garis tidak percaya.

Aku mendengus, "Huh? Aku hanya tahu kalau kalian adalah One Direction, British-Irish boyband. Yang tidak kuketahui hanyalah nama kalian masing-masing. Kecuali kalian semua ingin aku memanggil 'One Direction'. Aku tidak masalah."

"Well, I'm Louis Tomlinson!" Sergah si stripy.

"Aku Liam, senang bertemu denganmu." Jawab si rambut semi mohawk dengan sopan. I like this guy. Really.

"I'm Harry, love." Ucap si keriting dan ia mengedipkan sebelah matanya ke arahku. Aku tersenyum.

"I'm Niall Horan!" Jawab si pirang dengan riang dan senyum mengembang.

Unpredictable [1] z.m. [editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang