✔️Chapter 5: Panic Direction & Callie
Zayn's POV
Setelah aku menyelesaikan sarapanku, atau lebih tepatnya brunch, aku membawa piring kotor yang tadi kugunakan ke dapur dan memasukkannya ke dalam dishwasher.
Aku bersandar di konter, meneguk habis segelas jus jeruk sambil mengaggumi tiap sudut rumah.
This house is really huge and luxury! Terlihat seperti mansion mungkin. Sayangnya, yang tinggal di rumah ini hanya dua orang, dan mereka pun kelihatannya tidak terlalu akur.
Tidakkah suasana rumah ini sangat sepi?
Lamunanku terhenti ketika dishwasher berbunyi menandakan piring yang kumasukkan tadi sudah bersih. Aku pun meninggalkan dapur, berjalan ke arah ruang TV, di mana yang lain sedang berkumpul, lalu duduk di sebelah Niall.
"Oh my God, I can't believe they're totally freaking out!" Ucap Niall tidak percaya sambil terus meng-scroll sesuatu di layar ponselnya. Bisa kubilang kalau ia sedang berada di Twitter.
"Memangnya apa yang kau lihat?" Tanyaku, sebelum Niall menunjukkan sesuatu di layar ponselnya. Aku membaca tweets di timeline-nya satu-per-satu.
"@NarryLicious: why there's no update about the boys these past 2 days? i miss them!"
"@1Dgurlxox: idk why all of sudden 1D is gone?! they're not even on twitter! what happened?!"
"@Ziammyheart: all the boys are gone missing. i personally think they're just on vacation or something private. please don't freak out guys!"
"@1DReport: all the boys are MIA. nobody knows where they are. i wish nothing bad happen to them."
"@larryonme: the boys missing, the fans crying. #1DGone #WhereIs1D"
Dan masih banyak lagi yang belum terbaca, namun itu semua sudah membuktikan kalau para Directioners mulai 'menggila'.
Harry, Liam, dan Louis pun ikut membaca beberapa tweets tersebut dan menunjukkan ekspresi yang sama denganku, takjub dan tidak menyangka kalau mereka semua sepertinya tidak bisa hidup tanpa mengetahui kabar dan keberadaan kami.
"You didn't tweet anything, did you?" Tanya Liam pada Niall.
Niall mengangkat bahunya, "Tidak. Aku hanya melihat isi timeline sejak tadi tanpa mengirimkan satupun tweet." Liam mendesah lega setelah mendengar jawaban Niall. Kalau sampai Niall menjawab sebaliknya, itu akan berakibat buruk pada kami semua. Claire dan pimpinan Modest! pasti akan marah besar kalau kami menggagalkan rencana peningkatan publisitas ini. Sangat tidak aman untuk karir kami semua.
"Kalian semua, termasuk aku, harus ingat untuk menjauhi media sosial, entah itu Twitter, Instagram, Facebook, dan yang lainnya. Lalu jangan ada yang keluar dari rumah ini, karena di luar sana pasti akan banyak sekali wartawan dan fans. Itu akan berakibat buruk, kalau berita tentang keberadaan kita sekarang beredar di internet. Mengerti?" Ucap Liam layaknya seorang guru yang menasehati murid-muridnya.
"Yes." Ucap kami semua secara bersamaan.
"Anyway... semenjak Sam sedang tidak ada di rumah, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Louis.
"Memangnya Sam pergi kemana?" Aku balik bertanya sambil menaikkan sebelah alis. Aku tidak tahu kalau Sam pergi?
"Entahlah, Sam hanya bilang kalau ia pergi dengan temannya," jawab Harry sambil mengendikkan bahunya. Aku menggumamkan 'Oh'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable [1] z.m. [editing]
Fanfiction[some of the chapters are private. follow to read the rest] Samantha Truscott. Seorang gadis asal New York yang berusia 19 tahun. Ia memiliki keturunan Inggris, Amerika, dan Asia, maka dari itulah ia memiliki aksen berbicara yang sangat unik. Sekara...