Eunbyeol mundar-mandir di hadapan bilik pembedahan Chanyeol. Jantungnya tidak berhenti berdebar-debar menunggu doktor keluar dari bilik pembedahan. Dia rasa bersalah membuat Chanyeol begini. Kalaulah dia tak larikan diri dari rumah. Sudah pasti Chanyeol tidak kemalangan. Eunbyeol duduk senula di atas kerusi. Wajah Kyungsoo di sebelahnya dipandang.
" Oppa, maafkan Eun kalau banyak menyusahkan oppa. " Ucap Eunbyeol sambil menunduk badannya. Kyungsoo tersenyum.
" Eun tak susahkan oppa pun. It's okay. " Balas Kyungsoo.
Bilik pembedahan dibuka. Doktor sudah pun keluar dari bilik tersebut. Eunbyeol dan Kyungsoo segera menuju ke doktor. Doktor menurunkan topeng mulut sambil tersenyum.
" Doktor, macam mana keadaan suami saya? " Soal Eunbyeol kepada doktor yang membedah Chanyeol. Doktor menepuk bahu Eunbyeol sambil menunjukkan senyuman manisnya.
" Pembedahan suami awak berjaya. Dia cuma mengalami pendarahan di dalam otak. Tapi jangan risau. Tak serius sangat. Dan dia mengalami patah kaki. " Jelas doktor kepada Eunbyeol dan Kyungsoo. Eunbyeol menutup mulutnya. Tak terkata dia mendengar butir ayat dari mulut doktor.
" Boleh saya jumpa dia? " Eunbyeol menanya doktor di hadapannya. Doktor mengangguk.
" Tapi kan doktor, agaknya tempoh pemulihan kaki dia berapa bulan? " Soal Kyungsoo pula.
" Dalam lingkungan 3, 4 bulan macam tu. " Jawab doktor.
" Kamsahamnida. " Ucap Kyungsoo dan Eunbyeol serentak sambil menunduk.
" It's my job. " Doktor tersenyum.
" Saya minta diri dulu. Kalau ada masalah, boleh panggil saya di bilik saya. Bilik saya hujung sekali. Sama tingkat dengan suami awak. Dan kalau ada sesuatu yang berlaku, boleh tekan punat berwarna merah di tepi katil. " Jelas doktor berjela-jela. Eunbyeol dan Kyungsoo mengangguk. Doktor pun meninggalkan dua orang keluarga pesakitnya. Eunbyeol memejam mata sambil mengenggam kedua-dua tangannya. Sungguh dia bersyukur Chanyeol tidak meninggalkannya. Tiba-tiba dia berasa badannya terasa penat. Eunbyeol hampir terjatuh. Nasib baik Kyungsoo pantas memeluk pinggangnya.
" Eun, gwenchana? " Soal Kyungsoo kepada Eunbyeol dengan nada risau.
" Gwenchana. Eun okay. " Eunbyeol menafikan. Matanya lama-kelamaan menjadi hitam dan pengsan." Eunbyeol? Eunbyeol! " Kyungsoo menepuk pipi Eunbyeol lembut. Tetapi Eunbyeol tidak bergerak.
" Tolong saya! " Jerit Kyungsoo dengan suara yang lantang. Dia berharap Eunbyeol baik-baik saja.
-----------------------------------
Eunbyeol mengerdipkan matanya berkali-kali. Pening pula kepala dia.
" Eun dah sedar? " Soalan kau Kyungsoo. Habis tu siapa depan kau ni?
" Eun kat mana? " Kyungsoo berdiri dan memegang belakang badan Eunbyeol supaya Eunbyeol menyandar di kepala katil (?).
" Kat bilik. "
" Kenapa? "
" Eun pengsan tadi. "
" Baby? "
Kyungsoo tersenyum. Dia mencubit kedua-dua pipi Eunbyeol. Comel pula dia masa mengandung ni. Pipi makin tembam.
" They okay. "
Mata Eunbyeol membulat. Apa maksud Kyungsoo? Mereka?
" They? What do you mean, oppa? " Tanya Eunbyeol dengan pelik.
" Tahniah Eun! "
Eunbyeol menjuihkan bibirnya. Apahal pula tahniah? Bengong. -.-
" Cuba Eun teka anak Eun berapa dalam rahim Eun? "
" 1? " Kyungsoo menggeleng.
" 2? "
Kyungsoo tersenyum sambil mengangguk. Eunbyeol menekup mulutnya. Kembar lagi?
" Doktor cakap Eun banyak sangat fikir sampai menyebabkan Eun pengsan. Jadi ia boleh menjejaskan kandungan Eun. Lain kali jangan fikir sangat tau. Hargai kandungan anda. Dan hargai Chanyeol. " Ujar Kyungsoo sambil tersenyum nakal. Ayat terakhir itu menyebabkan pipi Eunbyeol menjadi merah. Lengan Kyungsoo menjadi sasaran cubitannya.
" Awww. Eun. " Rungut Kyungsoo sambil berpura-pura.
" Start lah tu nak berlakon. "
" Hehehe. "
" Oppa, nak lawat Chanyeol oppa boleh tak? "
" Chanyeol? Lupa pula beritahu. Chanyeol boleh bila-bila saja dia sedar. Jadi - "
" Oppa! Bawa Eun jumpa dia! " Eunbyeol memintas kata-kata Kyungsoo.
" Hah? " Eunbyeol menjeling Kyungsoo tajam.
" Karang baling cekodok kang. -___- " Kyungsoo tersenyum sambil menunjukkan barisan giginya yang tersusun bersinar.
" Hehehe. Okay. Jom kita pergi. "
---------------------------
" Oppa! Bangunlah. Eun rindu oppa. Maafkan Eun, oppa. Eun rasa bersalah sebab buat oppa macam ni. " Kata Eunbyeol kepada Chanyeol yabg belum sedarkan diri. Sudah seminggu Chanyeol tidak menyedarkan diri, Eunbyeol menjadi gelisah. Dia takut. Ya. Dia takut akan kehilangan Chanyeol.
" Omma, jangan risau appa akan sedarkan diri. " Pujuk Jaegyum sambil mengusap belakang badan ibunya.
" Omma, Rin nak pergi tandas. Nak yak yak. " Kata Jaerin sambil tersengih-sengih.
" Haaaa kan bagus kalau cakap kat mak macam ni. Ini baru anak omma. " Puji Eunbyeol sambil matanya menjeling Jaegyum. Jaegyum mencebik. Sempat juga kena perli.
" Jae nak ikut omma? " Jaegyum menggeleng.
" Okay. Jaga appa. Kalau ada apa-apa panggil omma kat tandas dan tekan butang merah tu. " Eunbyeol menunjukkan butang merah di tepi katil.
" Nae, omma. "
Baru saja Eunbyeol ingin melepaskan genggamannya dari jari Chanyeol, tiba-tiba Chanyeol menahan jarinya.
" Aduh, kenapa pula ni. " Rungut Eunbyeol sendirian.
" Omma, kenapa? "
" Ni haaaaa tiba-tiba appa - "
" Oh my god! Chanyeol! " Jerit Eunbyeol lalu menekan butang merah. Jaerin yang mendengar jeritan ommanya tidak tersengaja melepaskan tahi. Lalu dia pun berak terus.
" Apa bau ni? " Eunbyeol menghidu bau yang busuk di dalam wad Chanyeol. Matanya tertancap pada badan milik Jaerin. Eunbyeol mendekati Jaerin yang tersengih-sengih.
" Park Jaerin. Rin keluarkan tuuutt ke? " Soal Eunbyeol sambil melutut di depan anaknya.
" Mianhae omma. " Jawab Jaerin. Eunbyeol menghela nafas panjang dan mendukung Jaerin. Dia mengambil baju lebih di atas sofa.
" Jae, kalau doktor datang, duduk diam. Jangan buat hal. And kalau ada apa-apa cepat pergi kat omma. Adik kamu ni buat hal. Omma pergi tandas dulu. " Pesan Eunbyeol lalu keluar dari wad Chanyeol.
Doktor dan jururawat berpusu-pusu ke wad Chanyeol. Akhirnya mereka pun sampai.
" Dik, duduk situ okay? Uncle nak check appa kamu. " Jaegyum akur dan bergerak ke arah sofa. Dia mengambil telefon ibunya dan bermain piano tiles.
-bersambung-
Sneak peak
" Jinjja? Gomawo Eun! " Chanyeol memeluk badan Eunbyeol erat.
" What the "
" Uweeek. Uweeekkk. " Bunyi tangisan bayi menghiasi bilik bersalin.
Biarkan eng. Aii tak pandai. Enggak usah perbetullkan. --" Pandailah orang edit balik. Typo jugak. Tadi ada emergency sikit so terpaksa buat cepat-cepat.
YOU ARE READING
[COMPLETE]Misi Memikat Bekas Isteri [ CHANYEOL ]
Roman d'amourSudah dua tahun berlalu. Park Jaegyum dan Park Jaerin telah berusia 4 tahun. Eunbyeol kini bekerja sebagai seorang photographer. Kyungsoo pula sebagai seorang idol terkenal di Korea. Kyungsoo lah menjaga Eunbyeol dan anak-anaknya. Chanyeol ialah se...