Chapter 10

50 13 4
                                    

"Awalnya aku tidak ingat. Tetapi kemudian aku membuka-buka album foto. Di salah satu album, ada fotoku bersama Adel sedang berpelukan. Dari situ, baru aku ingat tentang adik tiriku itu." jawab Liam.

Emma tercengang. Sebuah foto? Apa mungkin...

***

"Kau yakin gadis kecil di foto itu adalah adikmu?" tanya Emma kemudian.

"Ya, aku sangat yakin. Wajahnya sangat mirip dengan yang aku kenal dulu. Aku yakin, aku tidak salah lagi. Dia pasti adikku." jawab Liam mantap.

"Boleh aku lihat fotonya?" tanya Emma.

Liam mengerutkan keningnya heran. Namun sedetik kemudian, Ia bangkit dari duduknya dan mengambil foto itu. Emma menunggu dengan jantung berdegup kencang tak karuan. Foto 2 orang anak sedang berpelukan, Adel dan Liam. Apakah itu adalah foto yang sama dengan yang ada di rumah Ava? Tapi bagaimana dia bisa tau kalau kedua foto itu sama sedangkan dia tak pernah melihat foto di rumah Ava.

Liam datang sambil membawa selembar foto di tangannya. Ia pun duduk dan menunjukkan foto tersebut.

"Ini kalau kau ingin lihat." ujar Liam sambil menyodorkan foto di tangannya.

Emma segera mengambil foto tersebut dan mengamatinya dengan seksama. 2 orang anak berpelukan, yang satu berambut biru tua, dan yang satu berambut pirang. Si lelaki bermata mengerikan, dan si gadis bermata cokelat. Ia mengamati gadis kecil itu lebih dekat. Mata cokelat itu, mata yang sangat familiar dengan mata gadis kecil yang selalu Ia jumpai di Astro Doughnut. Rambut pirang ikal itu, rambut yang sama dengan rambut yang dimiliki teman kerja paruh waktu Olivia. Gadis itu... sangat mirip dengan....

"Ava.."

***

Masih dengan wajah kesal, Olivia memakan sushi yang Ia buat dan melahapnya dengan cepat. Ia benar-benar kesal dan lelah hari itu. Entah bagaimana nasibnya setelah Ava keluar kerja. Membuat adonan sendiri, membuat topping sendiri, memanggang sendiri, semuanya sendiri!

Di tengah kekesalannya, tiba-tiba hpnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ting tung!

Dengan kasar, Ia mengambil hpnya dan membuka pesan masuk.

From: Emma
Ke rumahku, sekarang.

Kekesalannya semakin memuncak. Tanpa rasa bersalah sedikitpun, gadis berambut cokelat itu menyuruhnya untuk datang ke rumahnya sesegera mungkin.

Ting tung!

Ada pesan lagi yang masuk ke hpnya.

From: Emma
Cepat! Sudah ku siapkan ramen di sini!

Membaca pesan itu, Olivia langsung bersemangat dan bangkit dari duduknya bersiap-siap untuk pergi.

***

Ting tong!!

Bel rumah Emma berbunyi. Secepat kilat, Ia turun dari tangga dan membuka pintu rumahnya.

Ketika melihat orang yang Ia tunggu sedari tadi sudah ada di depan mata, Ia segera mempersilahkan orang itu untuk masuk.

"Jadi, ada apa kau menyuruhku ke sini malam-malam?" tanya Olivia to the point.

"Kau harus lihat foto ini." jawab Emma sambil membuka galeri hpnya.

Setelah mencari foto yang Ia maksud, Ia menyodorkan hpnya kepada Olivia.

Olivia memandang foto itu dan segera membulatkan matanya.

"Dari mana kau dapat foto ini?" tanya Olivia serius. Bahkan ramen yang telah disiapkan Emma tak Ia sentuh sedikitpun.

Lonely EmmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang